Apa itu Adopsi Kucing? Syarat, Biaya dan Tips untuk Pemula

Kucing adalah hewan yang lucu dan menggemaskan. Tidak heran kalau kemudian banyak orang yang ingin memelihara kucing di rumah. Apakah kamu salah satunya? Jika iya, maka saya sarankan untuk adopsi kucing. Dengan mengadopsi kucing, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat. Bahkan, kamu juga sekaligus menyelamatkan hidup kucing tersebut, lho. Kenapa bisa begitu? Yuk, saya jelaskan lebih detail tentang adopsi kucing berikut ini:

Nah, langsung simak pembahasannya lengkapnya sampai akhir, ya.

Apa itu adopsi kucing?

Beberapa teman saya yang baru pertama kali ingin memelihara kucing pernah bertanya, apa itu adopsi kucing? Singkatnya begini. Adopsi kucing adalah tindakan mengambil kucing terlantar yang sudah dirawat sementara oleh shelter maupun perorangan untuk menjadi hewan peliharaan.

Tindakan mengambil pada adopsi bukan sekadar secara fisik memindahkan si kucing ke rumahmu, ya. Namun, ada tanggung jawab yang melekat padamu sebagai adopter. Segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan si kucing selanjutnya menjadi kewajibanmu. Mulai dari memastikan si kucing mendapat tempat tinggal yang layak, makanan dan minuman yang cukup, serta perawatan kesehatannya. Oleh sebab itu, adopsi kucing membutuh komitmen yang tinggi dari si adopter.

Kamu sering melihat ‘kan di luar sana ada banyak sekali kucing-kucing liar dan terlantar yang nasibnya kurang beruntung? Rata-rata masa hidupnya berakhir karena kelaparan, sakit, atau malah disiksa oleh orang-orang usil. Bahkan, banyak juga kucing terlantar yang terpaksa disuntik mati karena jumlah kucing dinilai sudah over populasi. Nah, dengan adopsi kucing, artinya kamu sudah melakukan satu langkah baik, yaitu menyelamatkan hidup kucing-kucing ini!

Mengadopsi Kucing Vs Membeli Kucing

Kamu pasti pernah mendengar slogan “adopt, don’t shop”. Slogan ini sering dikampanyekan oleh para pencinta kucing. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pada nasib kucing-kucing liar dan terlantar. Melalui slogan ini, masyarakat diajak untuk mengadopsi kucing daripada membelinya di toko hewan. Loh, memangnya kenapa harus adopsi kucing? Coba deh kamu cek tabel perbandingan antara mengadopsi kucing versus membeli kucing berikut ini.

Adopsi KucingMembeli Kucing
Kucing yang dilepas adopsi dulunya adalah kucing-kucing liar dan terlantar yang nasibnya kurang beruntung. Mereka tidak memiliki rumah dan pemilik. Dengan mengadopsi kucing, maka kamu memberi mereka rumah baru dan keluarga baru. Kamu juga memberi kesempatan bagi mereka untuk hidup lebih layak.Kucing yang dijual rata-rata kondisinya sudah cukup baik. Mereka diberikan perawatan harian supaya bisa menarik perhatian calon pembeli.
Dengan mengadopsi kucing, maka kamu bisa menghemat biaya. Adopsi kucing rata-rata tidak berbayar alias gratis. Kalaupun berbayar, biaya tersebut hanya untuk mengganti biaya pakan, perawatan harian, atau perawatan kesehatan. Biaya yang kamu keluarkan ini sepenuhnya untuk mengganti keperluan hidup dan perawatan si kucing selama berada di shelter.Saat membeli kucing, ada harga yang harus kamu bayar dengan nominal tertentu tergantung jenis kucingnya. Semakin bagus jenis kucingnya, maka harganya juga semakin mahal. Harga yang kamu bayarkan ini sepenuhnya menjadi keuntungan bagi peternak atau toko hewan tersebut.
Orang atau shelter yang menampung kucing liar terlantar biasanya sudah mengetahui karakter tiap kucing. Kamu bisa menanyakan banyak hal tentang karakter si kucing sebelum membawanya ke rumah. Dengan mengetahui karakternya, kamu bisa mempersiapkan hal-hal penting untuk mencegah stres pada si kucing saat dibawa ke rumah.Peternak atau toko hewan kebanyakan hanya fokus pada soal bagaimana agar kucing bisa segera laku terjual. Mereka lebih fokus pada perawatan dan tampilan daripada karakter kucing itu sendiri.

Dengan perbandingan di atas, kamu bisa melihat bahwa adopsi kucing lebih baik daripada membelinya, ‘kan? Jadi, kalau kamu memang ingin memelihara kucing, jangan ragu untuk mengadopsinya saja, ya!

5 Tempat Adopsi Kucing

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, kamu bisa mengadopsi kucing dari perorangan atau shelter. Biasanya mereka mengamankan kucing-kucing liar terlantar dan merawatnya terlebih dahulu di tempat yang lebih baik. Setelah itu, mereka akan membuka penawaran adopsi. Namun, pastikan kamu mengadopsi kucing dari perorangan atau shelter yang aman dan terpercaya.

Berikut informasi tempat adopsi kucing yang ada di 5 kota besar di Indonesia. Ada yang perorangan maupun shelter. Mereka rutin menginformasikan seputar kucing yang sedang memerlukan rumah dan keluarga baru. Kamu bisa coba kontak langsung untuk informasi lebih lengkapnya, ya.

Jakarta

Bandung

Bekasi

Malang

Surabaya

Berapa biaya mengadopsi kucing?

Pertanyaan soal berapa biaya mengadopsi kucing juga sering sekali ditanyakan oleh teman-teman. Sepengetahuan saya tidak ada standar biaya khusus untuk adopsi kucing. Rata-rata gratis (tidak ada biaya yang dibebankan kepada calon adopter). Apalagi kalau yang diadopsi adalah kucing kampung. Saya sendiri pernah beberapa kali mengadopsi kucing dari shelter dan klinik dengan biaya gratis.

Namun, tidak tertutup kemungkinan juga ada biaya tertentu yang tetap diminta kepada calon adopter. Biasanya biaya yang muncul dalam proses adopsi merupakan biaya untuk mengganti pakan, perawatan harian, atau perawatan kesehatan. Besaran biaya ini berbeda-beda tergantung jenis dan kondisi si kucing. Itu pun biayanya tidak semahal kalau kamu membeli kucing di toko hewan.

Ada yang mematok di kisaran mulai dari Rp100.000,00. Malahan, ada juga yang menerapkan bayar biaya seikhlasnya saja. Biaya-biaya penggantian tersebut akan dijelaskan sejak awal kepada calon adopter. Saran saya, manfaatkan kesempatan tersebut untuk mencermati rincian biaya adopsi. Tanyakan secara detail kalau ada hal-hal yang tidak kamu pahami. Tujuannya agar kamu tidak terjebak dalam proses jual beli kucing yang oleh oknum tertentu sering menggunakan kata adopsi.

Syarat Adopsi Kucing

Untuk adopsi kucing, pihak perseorangan atau shelter akan memberi banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Hal ini dilakukan agar kucing yang dilepas adopsi benar-benar mendapatkan adopter yang tepat. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini syarat adopsi kucing yang perlu kamu ketahui.

1. Mengisi formulir dan bersedia menandatangani kontrak adopsi

Pihak shelter atau perorangan yang membuka adopsi akan menyediakan formulir dan kontrak adopsi. Calon adopter wajib mengisi semua data yang diperlukan dan menandatangani kontraknya. Tujuannya agar mereka bisa mengetahui secara jelas mengenai profil calon adopter dan kesiapannya untuk merawat si kucing.

2. Sehat jasmani dan rohani

Mengurus kucing akan sangat menguras waktu dan tenaga. Terutama kalau si kucing sedang sakit. Oleh sebab itu, calon adopter harus memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat. Kalau kondisi calon adopter tidak sehat, maka dikhawatirkan kucing tidak terurus dengan baik dan kembali terlantar.  

3. Berusia 18 tahun ke atas

Ada shelter yang menetapkan batasan umur kepada calon adopter, yaitu minimal 18 tahun. Orang yang berusia 18 tahun ke atas dianggap sudah dewasa dan lebih mampu bertanggungjawab. Baik itu secara tindakan maupun finansial.

4. Memiliki penghasilan tetap

Selain waktu dan tenaga, perawatan kucing juga memerlukan biaya. Biaya tersebut minimal untuk pakan dan kontrol rutin kesehatannya. Jadi, calon adopter diharapkan memang memiliki penghasilan tetap supaya bisa memenuhi kebutuhan si kucing.

5. Memiliki komitmen untuk merawat kucing

Syarat ini terlihat sepele, tetapi sebenarnya sangat penting. Tanpa komitmen yang kuat, maka ada kemungkinan kucing yang sudah diadopsi malah akan ditelantarkan begitu saja. Biasanya syarat ini akan dicek melalui proses wawancara. Pihak shelter akan memberikan beberapa pertanyaan untuk melihat kesungguhan, komitmen, dan tanggung jawab calon adopter.

6. Mendapatkan dukungan dari anggota keluarga yang lain

Syarat ini penting sekali dipenuhi oleh calon adopter yang tinggal dengan beberapa orang dalam satu rumah. Banyak sekali kasus di mana kucing yang sudah diadopsi dikembalikan ke shelter atau diberikan kepada orang lain. Alasannya, anggota keluarga di rumah ada yang tidak suka kucing dan merasa terganggu. Jadi, sebelum mengadopsi kucing, sebaiknya calon adopter sudah harus mendapatkan persetujuan dari semua anggota keluarganya.

7. Siap menyediakan tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman untuk si kucing

Kucing yang tinggal di shelter dan dilepas adopsi biasanya adalah kucing-kucing liar dan terlantar. Penawaran adopsi dilakukan untuk mencarikan rumah dan keluarga baru untuk si kucing. Hal ini tentu tidak akan tercapai kalau ternyata calon adopter tidak menyediakan tempat khusus yang layak dan nyaman.

8. Sebelumnya bersedia di survei

Pihak shelter akan melakukan survei ke rumah calon adopter untuk mengecek beberapa hal. Mulai dari kesiapan calon adopter hingga suasana lingkungan yang akan menjadi tempat tinggal baru bagi si kucing. Melalui survei ini, calon adopter akan mendapatkan beberapa masukan kalau memang ada hal-hal tambahan yang perlu dipersiapkan sesuai dengan kondisi kucingnya.

9. Pro steril

Kebanyakan shelter memuat syarat pro steril bagi calon adopter. Kalau kucing yang akan diadopsi belum sempat tersteril, maka calon adopter nantinya wajib mensterilkan kucingnya. Kewajiban ini biasanya akan termuat dalam perjanjian kontrak adopsi.

10. Bersedia dikunjungi kapan saja untuk mengecek perkembangan kondisi si kucing

Shelter perlu memastikan bahwa kucing memiliki masa-masa yang menyenangkan di rumah barunya. Oleh sebab itu, ada beberapa shelter yang akan terus memantau perkembangan si kucing dengan melakukan kunjungan ke rumah. Calon adopter harus bersedia apabila sewaktu-waktu dikunjungi dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Nah, syarat adopsi kucing tersebut bisa saja berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing shelter. Kelihatannya ketat sekali, ya? Eitsss, tapi jangan takut untuk mengadopsi kucing ketika berhadapan dengan banyaknyapersyaratan adopsi! Syarat-syarat ketat tersebut ditetapkan dengan maksud yang baik, kok. Harapannya, kucing-kucing yang dilepas adopsi bisa mendapatkan rumah yang nyaman dan kesejahteraannya terjamin bersama keluarga barunya.

5 Tips Adopsi Kucing

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi kucing dan membawanya ke rumah, ada 5 tips adopsi kucing yang perlu kamu ketahui. Pastikan kamu menyimak tips ini dengan baik.

  1. Tanyakan pada diri sendiri apakah memang siap untuk mengadopsi kucing. Pikirkan matang-matang mengenai alokasi waktu, biaya, dan tenaga yang perlu kamu persiapkan. Ini penting agar kamu tidak berhenti merawat si kucing dengan alasan bosan dan capek.
  2. Cari informasi detail tentang tempat adopsi kucing yang aman dan terpercaya di kotamu. Kamu bisa menggali informasi ini melalui media sosial (Instagram, Facebook, atau Twitter).
  3. Alokasikan waktu untuk beberapa kali berkunjung ke shelter. Di tiap kunjungan, kamu bisa mulai berinteraksi dengan kucing yang akan kamu adopsi. Tujuannya supaya kamu bisa mengenali perilaku dan karakternya sejak awal.
  4. Jangan lupa tanyakan pada pengelola shelter tentang kebiasaan-kebiasaan si kucing, serta bagaimana riwayat penyakitnya.
  5. Pastikan kamu menanyakan mengenai masa percobaan untuk adopsi. Dalam kondisi tertentu, apakah kucing bisa dikembalikan ke shelter dan bagaimana prosedurnya. Sering kali ada beberapa kendala yang dialami setelah kucing dibawa ke rumah. Misalnya, kucing baru tidak akur dengan kucing lainnya sehingga sering berkelahi. Atau, kucing yang kamu adopsi mengalami stres karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan rumah barunya.
  6. Sebelum membawa kucing ke rumah, pastikan segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik. Mulai dari tempat tinggal, stok makanan dan minuman yang mencukupi, hingga peralatan-peralatan dasar si kucing.

Itulah informasi seputar adopsi kucing. Proses adopsi kucing mungkin memang tidak semudah kalau kamu membelinya di penjual atau toko hewan. Apalagi kalau syarat adopsi yang ditetapkan oleh pihak shelter sangat ketat dan banyak. Namun, saya pastikan kamu akan mendapatkan lebih banyak manfaat dan kepuasaan saat mengadopsi hewan lucu yang satu ini. Jadi, tunggu apalagi? Kalau ingin punya kucing peliharaan baru: adopt, don’t shop!

Baca lebih lanjut: Cara merawat anak kucing umur 2 bulan »