10 alasan kucing suka menggigit

Rasanya ada yang kurang kalau memelihara kucing tanpa digigit, benar tidak? Namun, mengapa kucing menggigit? Apa si kucing marah, sedang main-main, sedang ingin manja, kesal, terancam, kesakitan atau karena lapar? Kamu pasti bertanya-tanya kan ya? Saya dulu juga seperti itu, berfikir kalau kucing saya marah karena saya pegang terutama di bagian perut. Ternyata, selain karena marah, kucing menggigit disebabkan karena banyak hal. Mulai dari karena merasa terancam, sedang main-main hingga kesal karena belum menemukan jodohnya. Berikut 10 alasan kucing suka menggigit:

Untuk tahu lebih lengkapnya, yuk baca pembahasannya sampai selesai, let’s get in!

1. Kucing merasa terganggu dan terancam

Alasan pertama kucing suka menggigit karena kucing merasa terganggu & terancam. Kucing termasuk hewan yang nyaman pada tempat. Maksudnya, ketika kucing sudah nyaman pada tempat atau sesuatu, kucing akan menunjukkan dominasinya.

Namun, ada hal-hal tertentu yang bisa mengganggu atau mengancam kucing kamu, seperti:

  • Peliharaan baru.
  • Anggota keluarga baru.
  • Saat akan grooming ataupun hanya sekedar potong kuku.
  • Hewan atau manusia yang memasuki wilayah teritorialnya.
  • Kamu memegang bagian yang paling dilindungi kucing, yaitu perutnya.

Ketika kucing mengalami atau menemukan hal tersebut, maka kucing akan lebih waspada dibandingkan sebelumnya. Bagaimana bentuk waspadanya? Masing-masing kucing memiliki tingkah yang berbeda, seperti:

  • Mengeluarkan desisan.
  • Mengeong dengan nada tinggi.
  • Melarikan diri.
  • Menaikkan tubuhnya sehingga terlihat lebih besar.

Jika setelah tingkah tersebut kucing tetap merasa terancam dan terganggu, maka kucing akan melindungi dirinya. Caranya, tentu dengan mencakar dan menggigit.

Maka dari itu, ketika kamu menemukan kucing kamu sedang merasa terganggu atau terancam, akan lebih baik mendiamkannya dulu. Setelah itu, kamu perhatikan tingkah lakunya.

Jika kucing kamu menjadi lebih agresif dan cenderung tidak bisa diatur dengan tingkah mengganggu maka kunjungi dokter hewan. Konsultasikan tentang kejadian tersebut agar kucing kamu tidak semakin agresif dan melarikan diri dari rumah.

2. Kucing ingin berkomunikasi

Untuk berkomunikasi, kucing tidak hanya akan mengeong tapi juga menunjukkannya lewat tindakan. Salah satunya adalah dengan menggigit.

Kalau kamu perhatikan, kucing yang menggigit karena ingin berkomunikasi dan agresif itu berbeda. Jika agresif, gigitan kucing cenderung lebih dalam dan serius. Sedangkan jika ingin mengajak berkomunikasi, kucing akan menggigit seperti anak menggigit mainannya.

Ada pula yang hanya dengan sekali gigitan tapi dalam untuk menarik perhatian dan berkomunikasi. Tentu untuk pemilik kucing pemula, hal ini susah untuk dibedakan. Namun, seiring kamu mengenal kucing kamu, kamu akan tahu, mana gigitan yang mengajak untuk berkomunikasi, bermain atau agresif.   

Bagaimana jika gigitannya semakin serius dan sakit? Kamu bisa pergi meninggalkan kucing kamu. Jika setelah itu kucing kamu lebih tenang, kamu bisa memberikan snack sebagai reward.

3. Kucing butuh perhatian lebih

Sama halnya seperti manusia, kucing juga bisa merasa bosan. Ketika kucing bosan, kucing akan berguling-guling atau menggigit kecil di benda apapun. Mulai dari kursi, menggigit kucing lain hingga tangan kamu.

Ketika hal ini terjadi, apalagi saat kamu diamkan dalam waktu yang cukup lama, artinya, kucing kamu ingin perhatian lebih. Kamu bisa memberikan perhatian ke kucing dengan mengelus, menggendong, bermain atau memberinya makan.

4. Anak kucing suka menggigit karena ingin bermain

Baik yang masih kitten hingga yang sudah dewasa, kucing perlu diajak untuk bermain. Proses bermain ini bermanfaat untuk beberapa hal, seperti:

  • Mengurangi stress pada kucing.
  • Menyalurkan keinginan berburu.
  • Membantu menstimulasi kucing.

Saat bermain, terkadang, kucing akan menggigit benda apapun yang bergerak dan di dekat mulutnya. Karena hal tersebut, kamu perlu berhati-hati dengan tangan kamu ketika sedang bermain bersama kucing kesayangan. Jika kamu takut, kamu bisa menggunakan mainan dan menjaga jarak antara kucing dan tangan kamu.

Hal yang sama terjadi saat kucing bermain dengan kucing lainnya hingga mengeluarkan suara tertentu, misalnya, kwakkkk. Jika hal ini terjadi, kamu tidak perlu cemas karena terkadang kucing akan melakukan play aggression.

Dalam play aggression ini, kucing kamu akan bermain sambil belajar satu sama lainnya. Misalnya bagaimana cara menggigit yang benar dan cara bermain yang benar.

Jadi, ketika kamu melihat kucing kamu saling menggigit, lihat dulu perilakunya. Jika tidak diiringi dengan suara yang melengking, bulu dan ekor berdiri dan mengeluarkan taring, maka biarkan saja. Itu tandanya kucing kamu sedang bermain.

5. Kucing merasa lapar

Alasan selanjutnya kenapa kucing suka menggigit karena kucing merasa lapar. Masing-masing pemilik termasuk saya, memiliki jadwal yang berbeda saat memberi makan. Misalnya, 2-3 kali sehari di pagi, siang dan sore. Secara perlahan, kucing akan hapal dengan rutinitas tersebut.

Jadi, ketika belum tersedia makanan di jam-jam tersebut, biasanya kucing akan protes. Protesnya kucing bisa ditunjukkan dalam banyak perilaku, misalnya:

  • Memukul-mukul tempat makannya.
  • Duduk di dekat tempat makannya.
  • Menghampiri kamu dan menggosokkan tubuhnya ke kamu.
  • Kucing mengeong terus menerus sambil melihat kamu.
  • Menggigit.

Jadi, ketika kucing kamu menggigit di waktu tertentu, coba cek dulu wadah makannya. Apakah kamu sudah menyediakan makanan untuk kucing kesayangan kamu atau belum. Jika belum, maka segera beri makan agar kucing kamu tidak kelaparan.

Mungkin kamu risih saat kucing meminta makan terus menerus. Tapi, mungkin itu suatu pertanda khusus. Untuk lebih jelasnya, silakan baca 5 alasan kenapa kucing selalu merasa lapar. Dengan paham perilaku tersebut, kamu akan memahami keadaan kucing. Jadi, kamu dapat mengetahui solusi perilaku kucing mengeong terus-menerus dan menggigit majikan saat dia lapar.

6. Kucing sedang merasa kesakitan

“Kucing saya sebelumnya tidak pernah menggigit, kok sekarang tiba-tiba menggigit bahkan hanya karena sentuhan ringan?”

Jika hal tersebut terjadi pada kucing kamu, bisa jadi, kucing kamu merasa sakit. Menggigit bisa menjadi sinyal kalau kucing kamu sedang kesakitan.

Agar kamu lebih yakin, apakah kucing kamu benar-benar sedang sakit atau tidak, kamu perlu memperhatikan perilakunya. Kalau ada perubahan perilaku secara tiba-tiba, maka kamu perlu waspada. Misalnya, kucing yang tadinya kalem kemudian berubah menjadi agresif, akan lebih baik untuk membawa ke dokter hewan.

Kamu juga bisa mengecek dengan memegang bagian tubuh kucing. Ketika kucing bereaksi berlebihan di bagian tertentu, maka bisa jadi kucing kamu mengalami sakit di bagian dalam tubuh.

Jika hal tersebut terjadi, kamu bisa langsung membawanya ke dokter hewan. Dengan begitu, kamu bisa melakukan pengobatan lebih dini sebelum penyakitnya semakin parah.

7. Overstimulation

Kucing bisa mengalami overstimulation karena banyak hal. Misalnya karena terlalu banyak dipegang, terlalu lama bermain atau terlalu lama diperhatikan dan dimanja.

Ketika kucing kamu mengalami overstimulation, kucing cenderung akan memilih untuk cepat-cepat melarikan diri. Bisa jadi pula, kucing kamu akan lebih agresif dari biasanya.

Bagaimana  bisa tahu kalau kucing mengalami overstimulation? Kamu bisa memperhatikan gejala seperti berikut ini:

  • Ekor atau kulitnya berkedut.
  • Telinganya didatarkan atau menutup.
  • Pupilnya yang melebar.
  • Tubuh kaku atau terlihat kikuk.
  • Mata atau kepala mengarah ke tangan kamu.
  • Kumisnya bergerak atau mengarah ke depan.

Jika kamu mendapati kucing kamu dengan gejala seperti itu, tandanya, kucing kamu perlu istirahat. Jika kamu paksakan, misalnya tetap dimanja, digendong, dipangku, kucing akan bertingkah agresif. Akibatnya, kamu bisa digigit bahkan dicakar.

8. Kucing sedang stress

Seperti yang kamu tahu, kucing cenderung hidup berdasarkan pada rutinitas yang dimiliki. Misalnya, tidur di tempat yang sama dan melakukan aktivitas yang sama dengan pemiliknya. Sayangnya, kucing pun bisa merasa stress karena berbagai macam faktor, seperti

  • Ada anggota keluarga baru dan kemudian menginap.
  • Ada hewan peliharaan baru.

Faktor-faktor di atas, membuat kucing kehilangan rutinitasnya. Akibatnya, kucing merasa stress dan terancam.

Ketika merasa stress dan terancam, kucing akan melakukan apa saja untuk pertahanan diri, termasuk menggigit dan mencakar. Jika itu terjadi, maka mau tidak mau, kamu perlu memberikan si kucing ruang agar tenang dan tidak stress.

Setelah itu, secara perlahan, ajak kucing kamu bermain seperti biasa tapi jangan terlalu memaksakan.

9. Kucing menganggap kaki atau tangan kita adalah mangsanya

Tangan dan kaki termasuk dalam sistem gerak manusia. Tentunya, jika dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya, tangan dan kaki lebih banyak bergerak.

Apa hubungannya dengan perilaku kucing yang menggigit?

Kucing memiliki perspektif yang berbeda dari kamu. Kucing cenderung akan melihat ke bawah, yaitu ke kaki kamu ataupun tangan saat kucing mendongak.

Seperti yang kamu tahu, kucing punya rasa ingin tahu yang besar. Apapun yang bergerak, termasuk serangga atau bola pingpong sekalipun, akan memancing rasa ingin tahunya.

Kucing juga akan menganggap kalau benda bergerak tersebut adalah mangsanya. Alhasil, kucing cenderung akan mencoba meraih benda yang bergerak.

Ketika kamu bergerak atau menggerakkan tangan dan kaki, kucing akan penasaran. Matanya akan mengikuti arah gerak tangan dan kaki, iya kan?

Saat kucing tertarik, kucing akan cenderung meraih kaki atau tangan kamu dan kemudian digigit.

Kalau kamu risih atau tidak ingin digigit, usahakan jangan memancing keingintahuan kucing. Kamu cukup bergerak secara perlahan dan seolah masa bodoh dengan kucing kamu.

Kalau masih digigit, hindari untuk berjalan atau bergerak di dekat kucing kamu. Kamu juga bisa menghentikan kucing kamu dengan berucap tegas pada kucing. Misalnya bilang no saat gigitan kucing semakin serius dan mengganggu.

10. Kucing tidak kunjung menemukan jodohnya saat birahi

Alasan terakhir kenapa kucing suka menggigit karene kucing tak kunjung menemukan pasangan saat birahi. Kucing yang belum disteril atau dimandulkan akan terus memiliki birahi atau heat cycle. Saat masa birahi muncul, kucing kamu perlu menyalurkan hasratnya. Jika tidak tersalurkan, maka kucing akan marah.

Rasa marah dan tidak nyaman inilah yang membuat kucing menjadi sensitif dan ketika kamu pegang atau dekati, kucing akan menggigit.

Bonus: kitten suka menggigit karena si kucing sedang mengalami fase bitting

Kucing ternyata memiliki fase bitting yang sama seperti anak-anak. Pada anak kucing, aktivitas menggigit jari kamu bisa disebabkan karena tumbuh gigi atau ingin tahu.

Anak kucing akan mencoba untuk menggigit jari kamu, baik tangan atau kaki, dan mainan karena naluri dan keingintahuan. Jadi, kamu tidak perlu cemas.

Di fase menggigit ini, kamu bisa mengajarkan ke kucing, kapan harus berhenti menggigit. Dengan begitu, kucing kamu bisa lebih bisa diatur atau lebih tidak agresif.

Di sisi lain, kitten bisa menggigit karena giginya sedang tumbuh. Proses tumbuh gigi pada kitten dimulai ketika memasuki usia 10 minggu. Kemudian, di usia 6-7 bulan, akan tumbuh gigi permanennya.

Selama proses tumbuh gigi tersebut, kitten akan ‘menguji’ giginya pada benda apapun, termasuk tangan atau kaki kamu. Jadi, jangan kaget atau bahkan memukul kitten ya. Berikan saja mainan yang bisa digunakan untuk mengasah gigi anak kucing kamu.

Jadi, mengapa kucing suka menggigit? Ada banyak alasan kenapa kucing menggigit, misalnya karena bermain hingga merasa terganggu. Jika kucing kamu menggigit, maka jangan langsung dipukul atau dihempaskan. Bisa jadi, kucing kamu sedang mengajak bermain. Jika gigitan kucing dirasa terlalu sakit, mengganggu bahkan membuat kamu terluka, maka konsultasikan ke dokter hewan. Dengan begitu, perilaku agresif bisa diatasi dan kamu bisa bermain dengan aman bersama kucing kesayangan. Kalau kamu menemukan alasan lain kenapa kucing suka menggigit, jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan berkomentar ya. 

Baca lebih lanjut: 10 ciri ciri kucing ngambek beserta solusinya »