Berapa lama kucing mencerna makanan?

Melihat si meong yang makan dengan lahap pastinya bikin kamu merasa senang. Soalnya, itu tanda kalau kucingmu sehat. Tapi, kok dia sedikit-sedikit minta makan? Dalam sehari, bisa jadi kamu memberi makan lebih dari 5 kali. Tapi, kucing kesayanganmu ini seakan nggak pernah kenyang. Dibandingkan manusia, kucing butuh waktu yang lebih lama buat mencerna makanan. Kalau manusia butuh waktu 6 – 8 jam hingga makanan mencapai anus. Tapi, kucingmu butuh waktu lebih lama. Jadi, berapa lama kucing mencerna makanan? Jawaban singkatnya adalah sekitar 10-24 jam. Lambat banget ya? Memang, sistem metabolisme kucing memang lambat, penyebabnya ada macam-macam. Mau tahu lebih jelas? Baca artikel ini sampai selesai. Let’s dive in!

Kenapa sistem metabolisme tubuh kucing lambat?

Rasanya nggak percaya, ya? Kucing butuh waktu 10-24 jam untuk mencerna makanan. Kucing dengan badan sekecil itu kok bisa butuh waktu lama buat mencerna makanan? Kenyataannya, memang begitu. Dibandingkan manusia, kucing memang punya sistem pencernaan yang pendek dan metabolisme pencernaan yang lambat. Bayangkan deh, lambung si meong saja berukuran sebesar bola pingpong. Dengan ukuran sekecil itu, lambung kucingmu cuma bisa menampung 1 – 2 sdm makanan sekali makan. Ini setara dengan ukuran mangsa yang mereka makan di alam bebas yang memang kecil-kecil. Kalau kamu kasih dia makanan dalam jumlah besar sekaligus, bisa-bisa dia muntahkan nanti. Soalnya, daya tampung perut kucingmu memang nggak sebesar itu.

Selain itu, kucing ternyata juga punya siklus berburu. Sebelum mereka didomestikasi ribuan tahun lalu, leluhur kucing harus pergi berburu buat bertahan hidup. Saat mereka lapar, biasanya mereka bakal langsung pergi berburu. Tapi, mereka nggak langsung menyantap mangsanya. Biasanya, mereka bakal memainkan mangsa yang didapat sebelum memakannya. Setelah puas makan, si meong pergi tidur deh. Selama si meong tidur, organ pencernaan lambung akan bekerja mencerna makanan yang masuk. Setelah proses mencerna makanan selesai, makanan akan pindah ke usus halus dan mulai proses penyerapan nutrisi secara lambat.

Nah, insting itu pun menurun ke kucing kesayanganmu. Itulah kenapa dia lebih suka makan makanannya dalam porsi yang kecil tapi sering. Ini memang lebih baik dibanding memberi dia makan 1 – 2 kali saja dengan porsi besar. Kucingmu jadi merasa harus makan sebanyak mungkin dalam waktu yang pendek. Padahal, seperti yang kamu tahu, sistem pencernaannya hanya bisa mencerna makanan sedikit saja. Akibatnya, kucingmu jadi sering muntah. Kucingmu juga bisa saja terkena diare ringan. Jangan lupa, selalu perhatikan takaran porsi yang tepat, ya. Jangan sampai kucingmu makan terlalu banyak, atau terlalu sedikit. Pastikan porsi makanannya sesuai dengan kebutuhan dan usianya.

Gimana kalau kucing saya terus-terusan mengeong minta makan?

Karena daya tampung lambung kucing sangat kecil, dan proses penyerapan sari makanan di usus halus lambat, yaitu 10-24 jam. Pada kasus ini, perpindahan makanan dari lambung ke usus berjalan cepat. Dengan begitu, lambung kucing cepat kosong. Akibatnya, tubuh mengirim lagi sinyal lapar. Kucing pun bangun dan mencari makan. Inilah alasan kenapa kucing sering minta makan pagi, siang, malam, tengah malam, subuh. hehe. Jadi, jika lambung si meong kosong dia akan merasa cepat lapar dan terus mengeong.

Nah, sekarang kamu sudah tahu berapa lama kucing mencerna makanan. Kamu juga tahu alasan kenapa sebaiknya memberikan porsi kecil tapi sering untuk si meong. Tapi, mendengar kucingmu mengikutimu dan merengek minta makan terus-terusan memang bikin kepala pusing. Pusing memikirkan itu sendirian memang berat. Daripada galau, lebih baik kamu baca tips menghentikan kebiasaan kucingmu mengemis makanan ini.

1. Pastikan dia nggak sedang sakit

Jangan keburu mengomel kalau kucingmu kelihatan rewel minta makan. Padahal, kamu baru saja memberikannya makanan. Soalnya, bisa jadi itu pertanda kalau kucingmu lagi sakit. Apalagi, kalau dia banyak banget makan tapi dia semakin kurus. Pertama-tama, kamu perlu pastikan dia nggak terkena cacingan. Terutama, kalau kucingmu masih kecil. Biasanya, kitten memang rawan banget terkena cacingan. Kucing yang sudah berumur juga bisa terindikasi kena hipertiroid atau diabetes. Faktor umur juga bisa bikin kucingmu lahap makan tapi tetap terlihat kurus. Biasanya, kucingmu nggak cuma mengalami peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan saja. Tapi, dia juga bakal lebih sering minum. Kalau kamu curiga dengan kemungkinan si meong sakit, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan. Penanganan yang lebih awal bisa bantu kucingmu supaya cepat pulih.

2. Pastikan kebutuhan nutrisi kucingmu sudah terpenuhi

Kucing yang terus-terusan lapar juga bisa disebabkan gara-gara dia nggak dapat nutrisi yang dibutuhkan. Sama seperti kamu, kucing juga butuh makanan berkualitas yang kaya akan gizi. Kalau nutrisi penting nggak dia dapatkan dari makanannya, si meong bakal lebih cepat merasa lapar. Kasus ini sering banget terjadi pada kucing yang dikasih makan dry food. Biarpun praktis, makanan kering memang nggak sesuai dengan naluri kucing sebagai karnivora sejati. Apalagi, jenis dry food yang murah kebanyakan mengandung biji-bijian yang nggak sesuai buat kucing. Idealnya, makanan yang tepat buat kucing adalah jenis wetfood. Makanan basah mengandung daging asli yang kaya akan protein dan vitamin yang dibutuhkan buat kucing. Kucing juga biasanya bakal kenyang lebih lama kalau kamu memberikan mereka wetfood.

Kamu juga boleh saja bikin homemade wetfood. Makanan basah buatan rumah ini pastinya lebih murah dibandingkan kalau kamu beli wetfood komersil. Tapi, kamu perlu pastikan kalau makanan kucing homemade ini punya semua nutrisi yang si meong butuhkan. Daging ayam atau ikan air tawar yang dikukus dan dicampur dengan tempe bisa jadi pilihan wetfood yang tepat. Sumber taurine bisa didapat dengan mencampurkan sedikit saja hati ayam mentah. Supaya bulu kucingmu makin lembut, jangan lupa tambahkan beberapa tetes minyak ikan ke dalamnya.

Tapi, memberikan dry food pun sebenarnya nggak masalah. Tapi, kucing yang makan dry food butuh diberi makan hingga beberapa kali dalam sehari. Pemberian dry food dengan porsi sedikit tapi sering jauh lebih baik buat si meong. Kamu juga perlu memilih merek dry food yang berkualitas. Pilihlah merek makanan kering yang menggunakan daging asli sebagai bahan utamanya. Hindari makanan kering yang mencantumkan “jagung” dan biji-bijian lainnya di daftar pertama komposisinya. Pemberian makanan dry food juga harus diimbangi dengan pemberian air bersih yang memadai. Kalau nggak gitu, kucingmu rawan terkena infeksi saluran kencing, lho.

3. Berikan kucingmu perhatian melimpah

Kucingmu bisa saja merengek minta makan demi dapatkan perhatianmu. Ya, bisa jadi sebenarnya dia nggak merasa lapar. Tapi, dia cuma ingin kamu memanjakannya. Saat kucingmu mengeong, coba jangan langsung memberikan dia makan. Sebaliknya, alihkan perhatian dia dengan mengajaknya bermain. Kalau kucingmu tipe lap cat, coba gendong mesra kucingmu dan dudukkan dia di pangkuanmu. Sediakan waktu paling nggak 15 menit khusus buat memanjakan kucingmu.

Kucingmu juga bisa jadi bertingkah seperti itu karena stres. Apakah ada perubahan di rumah yang bikin kucingmu nggak nyaman. Misalnya, dia bisa saja merasa stres gara-gara kitten imut yang tempo hari kamu bawa pulang. Kamu mungkin harus kenalkan mereka pelan-pelan. Jangan lupa sirami kucingmu dengan perhatian yang melimpah. Dengan begitu, dia nggak akan merasa terancam dengan kehadiran kucing baru.

Kucingmu juga bisa stres gara-gara nggak bisa makan dengan tenang. Mungkin, kamu harus memindahkan lokasi makannya di tempat yang lebih tenang. Kalau kamu punya kucing lebih dari satu, awasi mereka saat jam makan. Supaya, nggak ada kucing yang mencuri jatah makan kucing yang lain. Intinya, kamu memang harus jeli dalam mendeteksi penyebab stres yang dialami kucingmu.

4. Jangan berikan akses makan bebas (kecuali kalau terpaksa)

Kucing adalah hewan yang disiplin dan teratur. Mereka punya waktu tertentu buat makan, buang air besar, buang air kecil, dan tidur. Itulah kenapa owner kucing wajib punya dan mentaati jadwal makan yang sudah dibuat. Sebisa mungkin, jangan memberikan dia akses bebas terhadap makanan. Maksudmu mungkin baik, kamu khawatir kalau dia nggak dapat nutrisi yang cukup. Tapi, beberapa kucing memang punya tendensi jadi rakus. Selama ada makanan di depannya, dia bakal terus makan. Nah, ini bisa bikin kucingmu muntah atau malah terkena obesitas.

Tapi, ada kalanya kamu harus pergi ke luar rumah dalam jangka waktu yang lama. Bisa saja, kamu harus melakukan perjalanan dinas sampai beberapa hari. Supaya si meong nggak kelaparan, kamu bisa beri dia makanan kucing di dalam dispenser makanan otomatis. Beberapa model dispenser dilengkapi dengan timer yang bisa kamu sesuaikan dengan jam makan si meong. Jangan lupa beli dispenser buat air minum juga, ya!

Kesimpulan

Jadi, sekarang kamu bisa menjawab ya jika ada yang bertanya “berapa lama kucing mencerna makanan?”. Iya, betul. Normalnya, kucingmu butuh waktu 10 – 24 jam sehari buat mencerna makanan. Organ pencernaan kucing yang pendek memang bikin dia hanya bisa makan makanan porsi kecil. Pola makan itu juga sesuai dengan insting yang mereka dapat dari para leluhur kucing. Jadi, nggak heran kalau kucingmu sedikit-sedikit minta makan. Supaya kucing nggak muntah, memang sebaiknya kamu memberi makan porsi sedikit tapi sering. Pastikan kucingmu dapat nutrisi makanan yang sesuai dan cukup. Supaya, rasa kenyang si meong jadi lebih awet.

Akhir kata, apakah ada informasi yang saya lewatkan terkait topik “berapa lama kucing mencerna makanan?”. Tolong ingatkan saya melalui kolom komentar ya. Nanti saya akan segera merespon dan memperbaiki artikel ini. Makasih.

Baca lebih lanjut: 9 makanan penggemuk kucing yang bikin gendut dan bulu bagus »