Bolehkah gonta ganti makanan kucing?

Beberapa pemilik kucing suka menggonta ganti makanan hewan kesayangannya. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi. Mulai dari kebutuhan mencari jenis atau merek makanan yang dirasa tepat, penawaran harga promo yang menggiurkan, persoalan kondisi kesehatan, atau malah sekadar coba-coba saja. Pertanyaannya, bolehkah gonta ganti makanan kucing begitu saja setiap saat? Beberapa dokter hewan menyarankan untuk tidak terlalu sering mengganti makanan karena dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan kucing. Namun, terdapat pengecualian dalam kondisi tertentu.

Risiko mengganti makanan kucing

Sistem pencernaan pada kucing cukup sensitif sehingga tidak dapat sembarangan mengonsumsi makanan. Masalah yang paling umum terjadi jika sembarangan dan terlalu sering mengganti makanan kucing adalah gangguan pada pencernaan. Feses yang dihasilkan biasanya menjadi tidak padat dan berbau tajam. Lebih parahnya, kucing dapat terserang diare dan menjadi kehilangan nafsu makan.

Usus kucing memiliki mikroflora atau bakteri baik yang bermanfaat untuk mencerna dan menyerap nutrisi makanan. Mikroflora ini akan menyesuaikan diri dengan bahan-bahan yang terkandung pada makanan yang rutin masuk ke pencernaan. Jika makanan kucing diganti secara tiba-tiba dan tanpa takaran yang tepat, mikroflora akan kesulitan untuk menyesuaikan diri. Akibatnya, proses pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan menjadi tidak maksimal dan menyebabkan diare pada kucing.

Kondisi yang memungkinkan untuk mengganti makanan kucing

Pada kondisi tertentu, penggantian makanan kucing boleh dilakukan. Malahan, dokter hewan sangat menganjurkannya.

1. Pertambahan usia

Kebutuhan nutrisi pada setiap kucing akan berbeda sesuai dengan usianya. Itulah sebabnya mengapa pada kemasan makanan kucing biasanya dicantumkan label peruntukan sesuai usia kucing (kitten, adult, senior).

Menurut American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), anak kucing memerlukan nutrisi (protein, DHA, vitamin, dan mineral) yang lebih banyak dibandingkan kucing dewasa. Semua nutrisi tersebut sangat membantu dalam pembentukan antibodi, hormon, enzim, dan jaringan otot pada anak kucing. Sementara itu, pada beberapa kasus kucing dewasa, makanan dengan protein yang tinggi justru dapat mengganggu sistem perkemihan.

Maka, memang sangat disarankan untuk mengganti makanan kucing seiring bertambahnya usia agar sesuai dengan kebutuhan nutrisinya. Kamu bisa cek gambaran nutrisi yang dibutuhkan oleh masing-masing rentang usia kucing pada tabel di bawah ini.

Nutrisi yang dibutuhkan anak kucing/kitten

Nutrisi yang dibutuhkan anak kucing
Sumber: proplan.co.id

Nutrisi yang dibutuhkan kucing dewasa/adult (1-7 tahun)

Nutrisi yang dibutuhkan kucing dewasa
Sumber: proplan.co.id

Nutrisi yang dibutuhkan kucing senior (7 tahun ke atas)

Nutrisi yang dibutuhkan kucing senior
Sumber: proplan.co.id

Khusus untuk kucing senior yang sudah tidak memiliki gigi lengkap, kamu perlu memberikan makanan kucing yang lembut. Misalnya, wet food, pudding daging, American Journey Pate Salmon. Untuk lebih jelasnya, saya sudah mengulas makanan untuk kucing ompong di sini.

2. Faktor Kesehatan

Apabila kucing kesayangan mengalami gangguan kesehatan seperti alergi, sakit ginjal, gangguan pencernaan, atau bulu rontok, segeralah mengganti makanannya. Kucing yang kondisinya kurang sehat akan membutuhkan penanganan nutrisi yang berbeda dari sebelumnya. Sebagai contoh, kucing yang menderita sakit ginjal memerlukan makanan bernutrisi khusus. Menurut Yuniarto, dalam jurnal Penelitian Sains Veteriner UGM, kucing dengan penyakit ginjal kronis harus melakukan diet protein. Diet protein untuk kucing dengan penyakit ginjal kronis yaitu 2,7 g/kg/hari. Selain itu, kucing yang baru disteril, hamil, atau sedang menyusui juga memerlukan makanan dengan nutrisi khusus.

Langkah penting saat akan mengganti makanan kucing

Nah, jika kamu memang ingin mengganti makanan kucingmu, pastikan untuk melakukannya secara tepat. Hal ini agar kucing memperoleh makanan terbaiknya tanpa perlu mengalami penurunan nafsu makan atau terganggu kondisi kesehatannya.

1. Cek nutrisi yang terkandung pada makanan kucing

Sebelum memutuskan mengganti makanan kucing, coba cek terlebih dahulu jenis nutrisi serta jumlah vitamin yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting kamu lakukan. Tujuannya, supaya makanan yang kamu kasih sesuai dengan tahapan usia, kondisi kesehatan, maupun jenis (breed) kucingmu.

2. Minta rekomendasi dokter hewan

Kucing rumahan biasanya mengonsumsi makanan pabrikan berupa makanan kering (dryfood) dan makanan basah (wetfood). Namun, ada juga kucing rumahan yang diberikan rawfood. Jika bingung memutuskan jenis atau merek apa yang cocok, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan. Kalau kamu mencari makanan kucing premium yang bagus, saya merekomendasikan makanan kucing grain free. Karena makanan ini menyehatkan dan mencegah penyakit FLUTD pada kucing.

3. Atur pola transisi pergantian makanan

Persoalan mengganti makanan kucing terbilang susah-susah gampang. Selain urusan pencernaan yang sensitif, beberapa kucing juga tidak selalu langsung menyukai aroma dan rasa dari makanan barunya. Perlu tahap penyesuaian agar kucing mau mengenali dan mencicipi makanan baru tersebut. Biasanya ini membutuhkan waktu sekitar 7-14 hari. Beberapa ahli di PDSA – organisasi amal dokter hewan di Inggris – menyarankan pola transisi untuk adaptasi kucing pada pergantian makanan:

  • Hari 1-4
    Perkenalkan kucing pada makanan barunya dengan mencampurkan sedikit makanan baru dengan makanan lama. Tahap pertama cobalah dengan perbandingan 75% makanan lama dan 25% makanan baru. Setelahnya, coba dengan perbandingan 50% makanan lama dan 50% makanan baru.
  • Hari 5-10
    Tingkatkan porsi makanan baru menjadi lebih banyak daripada makanan lama. Perbandingannya 75% makanan baru dan 25% makanan lama.
  • Hari 11-14
    Pada rentang waktu ini, kamu sudah dapat memberikan 100% makanan baru kepada kucingmu. Namun, tetap awasi kondisi selama beberapa hari selanjutnya untuk mengetahui bagaimana respon dan perkembangan kucingmu.

Kesimpulan

Jadi, bolehkah gonta ganti makanan kucing? Jawabannya adalah tidak disarankan. Apalagi jika kucingmu berada dalam kondisi sehat dan nafsu makannya normal. Pemilik kucing pasti ingin selalu memberikan makanan terbaik bagi hewan kesayangannya. Namun, jangan sampai malah tidak sesuai dengan kebutuhan kucingmu, ya. Gantilah makanan kucing sesuai tahapan usia dan hanya pada kondisi tertentu terkait kesehatannya.

Baca lebih lanjut: Inilah 3 alasan kenapa kucing pilih pilih makanan »