10 penyebab bulu kucing botak di atas mata

Saat lagi seru-serunya memotret kucingmu yang lagi tidur, kamu ketemu sesuatu yang menarik perhatian. Yap, kamu lihat bagian pelipis kucingmu pitak! Bulu kucing botak di atas mata. Pastinya, langsung kepikiran, nih. Apakah kucing kesayanganmu terkena penyakit kulit? Atau mungkin itu jadi pertanda kebersihannya luput diperhatikan? Jangan keburu parno dulu! Faktanya, bulu kucing botak di pelipis bisa jadi wajar banget. Biasanya, faktor usia yang memicu kebotakan pada bagian pelipis. Faktor keturunan juga bisa memicu terjadinya kebotakan ini. Tapi, beberapa jenis penyakit kulit juga bisa jadi penyebab kebotakan di atas mata si meong. Sebenarnya, apa sih penyebab kebotakan bulu kucing di atas mata?

Penyebab Bulu Kucing Botak di Atas Mata

1. Alopecia di bagian wajah (Facial alopecia)

Seperti manusia, kucing juga bisa mengalami kebotakan seiring dengan bertambahnya usia. Nah, kebotakan karena faktor umur itulah yang disebut dengan facial alopecia. Pada kucingmu, kerontokan bulu atau alopecia ini cuma terjadi di bagian pelipis atas mata. Alopecia ini juga bisa terjadi di antara telinga dan mata si meong. Saat masih kecil, kucingmu memang punya bulu yang tebal dan menutupi hampir semua bagian tubuhnya.

Tapi, begitu kucingmu menginjak usia 1 tahun ke atas, penipisan bulu mulai terjadi di area kepalanya. Alopecia wajah ini biasanya terjadi hingga kucing sampai di usia 3 tahun. Alopecia ini juga umumnya dialami oleh kucing yang berbulu pendek. Setelah saya amati, memang kucing saya yang berbulu pendek kelihatan punya facial alopecia yang lebih kentara. Beda dengan kucing saya yang berbulu semi-panjang, bagian pelipisnya masih berbulu. Walaupun, bulu di area itu memang lebih tipis dibandingkan area yang lain.

Fenomena ini termasuk normal, kok. Jadi, kamu nggak perlu khawatir. Tapi, facial alopecia juga bisa jadi pertanda adanya masalah kulit pada kucingmu. Waspadai saja gejala lain, seperti kucingmu yang menggaruk bagian yang sama terus-menerus. Atau, munculnya kerak atau luka pada bagian kulit yang botak.

2. Faktor keturunan

Selain faktor alami, kucingmu juga bisa terkena kerontokan bulu wajah karena faktor keturunan. Kerontokan bulu ini biasanya terjadi di bagian pelipis atau di sekitar telinga. Beberapa jenis ras kucing memang punya “bakat alami” terkena kerontokan bulu di bagian atas mata. Misalnya, seperti ras kucing Siamese, Burmese, Devon Rex, dan Birman. Kalau sudah faktor genetik, nggak ada yang bisa kamu lakukan. Mau ganti pakan atau vitamin bulu semahal apapun, nggak bakal ngefek. Tapi, nggak ada salahnya kok terus berikan vitamin dan pakan yang berkualitas. Soalnya, paling nggak bulu kucingmu bakal terus sehat dan terasa lembut.

3. Infeksi ringworm

Nah lho, ini nih yang bikin kamu wajib waspada. Kerontokan bulu di bagian atas mata kucing memang wajar. Tapi, kalau kucingmu kelihatan ribet menggaruk bagian pelipisnya terus-menerus, bisa jadi itu tanda infeksi ringworm. Walaupun diberi nama ringworm, penyakit ini nggak ada hubungannya dengan cacing. Jadi, kamu jangan keburu kasih dia obat cacing. Ringworm sebenarnya adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes.

Infeksi jamur ini umum banget terjadi pada kucing bulu semi-panjang dan bulu panjang. Soalnya, kucing dengan bulu panjang memang kurang bisa grooming secara maksimal. Kucing saya yang berbulu semi panjang lumayan sering terkena ringworm. Beda banget dengan saudaranya yang berbulu pendek. Selain itu, kitten dan kucing yang sudah tua juga lebih rawan terkena ringworm ini. Beberapa kucing kadang nggak tunjukkan gejala apapun. Tapi, kucingmu bisa tunjukkan gejala kalau dia punya kulit yang sensitif. Gejala itu adalah gatal-gatal yang bikin dia nggak tahan buat menggaruk bagian yang terinfeksi. Akibatnya, bulu di area yang digaruk itu jadi rontok.  

Kucingmu juga bisa jadi menjilat bagian tubuh yang gatal secara berlebihan sampai bulunya rontok. Kucing saya malah pernah menarik bulunya hingga tercabut gara-gara gatal akibat ringworm. Gejala ringworm lainnya adalah adanya kerak atau luka berbentuk lingkaran pada area sekitar kulit kucing yang botak. Nggak cuma di bagian pelipis saja, infeksi ringworm juga bisa muncul di bagian tubuh si meong lainnya. Contohnya, seperti di bagian punggung, leher, dan perut kucingmu.

4. Infeksi tungau telinga

Tungau telinga atau ear mites juga bisa jadi penyebab botaknya bagian atas mata kucingmu. Parasit kecil ini kalau sudah menggigit bisa bikin kucingmu jadi gelisah. Tungau telinga bisa menginfeksi saluran telinga kucingmu. Kucing yang terkena tungau ini biasanya jadi sering banget menggaruk bagian kuping dan menggerak-gerakkan kupingnya. Karena saking seringnya digaruk, bagian kuping dan atas mata kucing biasanya jadi botak. Bagian yang digaruk bahkan bisa sampai berubah kemerahan akibat iritasi.

Kotoran kuping kucingmu juga biasanya terbentuk dalam jumlah banyak saat tungau ini masuk ke dalam telinganya. Ini bisa bikin kucingmu jadi makin risih. Gejala pasti kalau kucingmu terkena ear mites adalah munculnya aroma nggak sedap dari telinganya. Semakin lama kamu menunda perawatan, semakin parah pula infeksi ear mites yang dialami si meong. Jadi, segera bawa kucing kesayanganmu ke dokter hewan kalau kamu curiga dia terkena ear mites.

5. Invasi kutu

Selain tungau, kamu juga wajib waspada dengan kutu. Gigitan parasit satu ini memang sering bikin kulit gatal-gatal. Pada kucing, bahkan gigitan kutu juga bisa bikin bulunya jadi rontok. Area rontoknya bulu kucing juga bervariasi. Nggak cuma di bagian punggung saja, ya. Kucingmu juga bisa terkena kebotakan di bagian kepala akibat terlalu sering digaruk. Kadang-kadang, mereka juga jadi sering banget grooming. Akibatnya bulu di area tubuh itu jadi pitak. Gatal-gatal itu disebabkan reaksi alergi kucing akibat kontak dengan protein yang ada di saliva kutu. Kutu kucing juga bisa lho loncat ke manusia. Akibatnya, kulitmu juga bakal jadi gatal-gatal. Apalagi, buat kamu yang punya kulit sensitif seperti saya. Bisa-bisa sensasi gatal itu sampai bikin kulit memerah dan iritasi. Perih banget, deh.

6. Scabies

Mange adalah jenis tungau yang bikin penyakit kulit yang diderita oleh anjing. Biasanya, penyakit akibat tungau mange ini disebut sebagai demodex. Tapi, kucing juga bisa lho terkena infeksi mange. Infeksi mange pada kucing lebih akrab disebut dengan scabies kucing.

Scabies disebabkan oleh tungau Notoedres cati. Tungau ini bereproduksi di permukaan kulit kucing. Setelah itu, mereka menggigit dan menggali hingga ke bagian bawah kulit dan bertelur di situ. Hiiii, serem banget, kan?

Efek gigitan tungau itu bisa bikin kulit kucingmu iritasi. Itu rasanya gatal dan mengganggu banget. Kucingmu jadi sering menggaruk bagian yang teriritasi. Muka kucing, area sekitar mata dan telinga adalah bagian tubuh yang paling sering terkena scabies. Akibat sering digaruk, bulu di sekitar telinga, kepala, dan leher kucing jadi rontok. Sehingga, mengakibatkan kebotakan. Area kulit itu juga kelihatan berkerak.

Parahnya, luka kerak scabies ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya kalau kamu nggak segera diobati. Scabies juga gampang banget lho menyebar dari satu kucing ke kucing lain lewat sentuhan langsung. Karena bahaya yang ditimbulkan, kamu harus secepatnya mengobati kucing yang terkena scabies. Untuk detail diagnosa dan pengobatan scabies kucing ada di sini.

7. Alopecia areata

Bulu kucing yang botak di bagian atas mata juga bisa diakibatkan oleh alopecia areata. Sampai sekarang, para ilmuwan masih belum tahu pasti sih penyebab dari penyakit kulit ini. Tapi, banyak ilmuwan tersebut yang percaya kalau kasus alopecia ini diakibatkan oleh reaksi autoimun. Ini bisa terjadi gara-gara kucing nggak sengaja makan makanan dengan kandungan yang memicu alergi. Alopecia areata nggak cuma bisa terjadi di bagian atas mata kucing saja. Reaksi alergi ini juga bisa terjadi pada bagian punggung, leher, atau kepala kucing.

8. Atopy

Kalau alopecia areata terjadi gara-gara reaksi alergi makanan, beda lagi dengan atopy. Atopy adalah reaksi alergi yang muncul akibat kontak dengan alergen dari lingkungan. Contohnya, kucingmu yang hobi berguling di kebun lalu terserang gatal-gatal akibat reaksi alergi debu. Serbuk bunga juga bisa jadi pemicu reaksi atopy ini. Baik atopy dan alopecia areata punya gejala yang kurang lebih sama, yaitu: gatal-gatal. Seringkali, kucingmu sampai menggaruk bagian yang gatal itu sampai bulunya lepas. Malah, bisa juga dia menjilat dan mencabut bulu dengan mulutnya. Akibatnya, bagian tubuh atau sekitar telinga dan mata kucing jadi gundul dan terkena iritasi.

9. Reaksi stres atau cemas

Nggak cuma manusia, kucing juga bisa stres, lho. Kucingmu bisa jadi merasa stres gara-gara ada penghuni kucing yang baru. Atau, bisa juga dia stres gara-gara lingkungannya yang berubah total setelah pindah rumah. Kucing memang sensitif banget sama perubahan sekecil apapun. Reaksi kucing saat stres biasanya berbeda-beda. Ada yang nggak mau makan, atau ada yang bersembunyi terus. Tapi, ada juga lho kucing yang saking stresnya dia jadi grooming berlebihan. Biasanya dia bakal grooming area tubuh dengan bulu yang tumbuh pendek. Contohnya, seperti pada bagian kepala atau sekitar telinga dan mata. Kalau dibiarkan saja, lama-lama area itu bakal jadi gundul akibat terlalu sering digaruk. Stres kronis juga bisa berdampak negatif terhadap kesehatannya, lho.

10. Sunburn

Tahu nggak? Ternyata, kucing juga bisa kena sunburn, lho. Ini bisa terjadi kalau kucingmu terkena paparan sinar matahari yang terik dalam waktu yang terlalu lama. Bagian yang terkena sunburn biasanya bagian wajah dan daerah sekitar mata. Nggak cuma itu, kelopak mata dan hidung kucing juga beresiko terkena sunburn ini, lho. Gejala sunburn pada kucing antara lain terbentuknya ketombe hingga bulu kucing di area wajah yang rontok.

Bisa nggak kebotakan bulu di atas mata kucing diatasi?

Jawabannya, bisa! Tapi, itu tergantung penyebab dari kebotakan itu. Kebotakan akibat faktor usia dan keturunan memang nggak ada obatnya. Soalnya, itu memang sudah proses yang alami. Tapi, kamu bisa kok mengatasi faktor penyebab kebotakan bulu kucing yang lainnya. Yuk, simak tips mengatasinya berikut ini:

1. Treatment buat membasmi ringworm

Kalau penyebab kebotakan adalah akibat serangan parasit, ada cara buat mengatasinya. Kalau kucingmu terkena ringworm, sebaiknya segera kamu bawa ke dokter hewan. Dokter hewan bakal meresepkan shampoo pembasmi jamur khusus buat kucingmu. Kalau gejala ringworm terlanjur parah, perawatan bakal dibantu dengan pemberian salep topikal. Kamu juga disarankan buat menggunduli kucingmu. Supaya, perawatan jamur ringworm jadi lebih maksimal. Ini biasanya disarankan buat kucing yang berbulu panjang.

Perawatan buat ringworm ini harus dilakukan hingga 4 minggu. Tapi, bisa juga lebih dari itu. Yang jelas, jangan hentikan treatment tanpa konsultasi dengan dokter hewan, ya. Selama perawatan, pisahkan kucing yang terkena ringworm dari kucing-kucingmu yang lain. Soalnya, ringworm ini gampang banget menular dari satu kucing ke kucing yang lain.

2. Treatment buat membasmi tungau telinga

Kamu curiga kucingmu terkena tungau telinga? Segera bawa ke dokter hewan, ya. Tindakan yang diambil adalah pembersihan kanal telinga dengan obat yang sudah diresepkan. Obat itu bakal bantu bunuh tungau telinga dan telur-telurnya. Tapi, pastikan kamu tekun lakukan perawatan selama 7 hingga 10 hari. Setelah 10 hari, bawa lagi kucingmu ke dokter hewan. Tujuannya, buat memastikan nggak ada tungau yang tersisa.

3. Treatment buat kutu

Nah, paling nggak tahu kan langkah perawatan buat kucing yang terkena kutu. Pemberian obat kutu sudah pasti harus dilakukan. Obat kutu yang paling saya rekomendasikan adalah obat kutu tetes. Teteskan sedikit saja obat itu ke bagian tengkuk kucing. Jangan lupa, ratakan dengan kedua tanganmu. Kalau mau, kamu juga bisa gunakan sisir serit khusus buat menarik kutu dari tubuh kucingmu.

Siapkan juga larutan air dan sabun buat menjatuhkan kutu-kutu bandel itu dari sisir. Buat saya pribadi, sisir serit hanya cocok untuk anak kucing saja. Kalau buat kucing dewasa, saya lebih suka pakai obat kutu semprot saja. Supaya lebih tuntas, kamu bisa lanjutkan perawatan dengan memandikan si meong dengan shampoo khusus anti kutu. Tujuannya, supaya kutu-kutu yang tersisa pada rontok! Jangan lupa, cuci dan gunakan penyedot debu buat membersihkan area bermain si meong. Soalnya, kutu-kutu menyebalkan itu juga bisa hinggap di tempat tidur dan tempat bermain si meong.

4. Treatment buat scabies

Buat perawatan scabies, ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan menyuntikkan obat anti scabies. Buat langkah ini, kamu harus membawa kucingmu ke dokter hewan. Kamu juga bisa memandikan kucingmu menggunakan sabun dengan kandungan sulfur. Lakukan seminggu sekali hingga kucingmu benar-benar terbebas dari scabies, ya. Jangan lupa, gunakan sarung tangan dan cuci tanganmu hingga bersih setelah selesai melakukan perawatan.

5. Treatment buat reaksi alergi

Salah satu kucing saya pernah mengalami gejala Alopecia areata ini. Dia jadi lebih sering grooming bagian perut dan punggung bagian bawah. Sampai-sampai, bulunya jadi rontok dan bagian kulit luarnya kelihatan. Tampilan kulit yang botak itu juga kelihatan merah dan basah, seperti terkena iritasi. Padahal, sebelumnya dia nggak pernah mengalami hal itu. Untungnya, saya segera teringat kalau saya baru saja ganti pakannya dengan merek dry food yang baru. Jadi, saya duga bahwa dia sedang terkena reaksi alergi gara-gara dry food itu. Setelah saya ganti pakannya, gejala itu nggak pernah muncul lagi.

Kalau kucingmu punya gejala yang sama, coba ingat-ingat deh! Apakah kamu baru saja mengganti pakannya dengan yang baru? Mengganti pakan kucing nggak boleh sembarangan. Transisi yang dilakukan secara perlahan bisa bantu kamu mendeteksi reaksi alergi makanan pada si meong. Kalau muncul reaksi alergi, segera hentikan pemberian pakan itu, ya!

Buat mengatasi reaksi gatal-gatal akibat alergi debu, sudah jelas! Kamu harus rajin memandikan kucingmu. Khususnya, kalau kucingmu berbulu panjang. Kucing bulu panjang memang kurang bisa grooming hingga benar-benar bersih. Nggak kaget kalau mereka sering terkena masalah alergi debu. Kalau kamu nggak punya waktu buat mandikan si meong, pakai saja jasa grooming. Dokter hewan biasanya bakal kasih obat antihistamin buat meredakan gejala gatal-gatal.

6. Treatment buat reaksi stres

Gimana kalau bulu di sekitar mata kucingmu jadi botak gara-gara stres? Cara mengatasinya cuma satu: cari sumber penyebab stres pada kucingmu. Apa kamu baru saja menambah kucing baru? Kalau iya, coba deh kenalkan mereka berdua secara bertahap. Kamu juga perlu memastikan kalau kucing baru itu nggak menindas kucingmu yang jadi penghuni lama. Kalau dia stres gara-gara pindah rumah, sediakan ruangan khusus buat si meong. Letakkan barang-barang yang biasa dia pakai di rumah lama di ruangan tersebut. Ini bisa bantu kucingmu lebih cepat beradaptasi. Berikan kucingmu ruangan tersendiri buat bersembunyi yang jauh dari sumber keramaian kalau dia tipe pemalu.

7. Treatment buat kucing yang terkena sunburn

Cara terbaik buat mencegah sunburn adalah sebisa mungkin menjadikan kucingmu sebagai kucing indoor. Jangan lupa, sediakan lokasi khusus supaya dia bisa berjemur dengan nyaman tanpa terkena paparan sinar matahari langsung.

Kesimpulan

Sebenarnya, bulu kucing botak di atas mata adalah hal yang wajar. Kucing memang bakal mengalami penipisan bulu di area itu dengan bertambahnya usia. Ras-ras kucing tertentu juga bisa terkena kebotakan karena faktor genetik. Tapi, jangan anggap remeh! Soalnya, bisa saja kebotakan itu jadi pertanda dari beberapa penyakit kulit. Contohnya, seperti penyakit ringworm, scabies, dan ear mite. Selain itu, kebotakan di bagian atas mata kucing juga bisa karena faktor stres, reaksi alergi, hingga sunburn. Perhatikan baik-baik gejala yang dialami si meong, ya!  

Baca lebih lanjut: 10 rekomendasi makanan kucing untuk bulu rontok »