Cara merawat anak kucing umur 2 bulan

Bagaimana cara merawat anak kucing umur 2 bulan agar tidak mati? Saat saya pertama kali mengadopsi anak kucing, saya takut anabul mati. Akhirnya, saya tanya sana, tanya sini. Googling di internet untuk mencari panduan. Akan tetapi, belum ada sumber panduan yang lengkap dan komprehensif.

Semua info yang saya dapat hanya sepenggal saja. Hanya bikin tambah pusing. Berbekal pengalaman tersebut saya akan menuliskan pengalaman saya. Semoga bisa menjadi sumber pembelajaran yang lengkap. Saya tidak ingin kamu pusing seperti yang saya alami. Menunggu jawaban di forum yang tidak pasti.

11 tahapan cara perawatan kucing umur 2 bulan sampai dewasa

  1. Memberikan nama kepada anak kucing kesayangan Anda
  2. Melatih anak kucing untuk kencing dan pup di litter box
  3. Melatih anak kucing untuk makan makanan kucing basah dan kering
  4. Pemeriksaan pertama: Mengajak anak kucing ke klinik dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan awal kesehatan
  5. Melengkapi perlengkapan perawatan kucing
  6. Pemeriksaan kedua: Melakukan uji prasyarat vaksinasi kucing
  7. Pemeriksaan ketiga: vaksinasi kucing
  8. Diet kucing: cara merawat kucing agar gemuk dan berbulu lebat
  9. Pelatihan dasar untuk anak kucing bagian 1
  10. Menyiapkan ruang bermain yang lebih luas
  11. Pelatihan dasar untuk anak kucing bagian 2

Bonus: Perawatan lanjutan

  • Masa birahi kucing: Apa dan bagaimana mengatasi birahi kucing.
  • Pemeriksaan keempat: pengobatan pada penyakit kucing.
  • Pemeriksaan kelima: perlukah kucing di sterilisasi?
  • Happy Birthday

Daftar diatas adalah kompas yang dapat Anda gunakan untuk merawat anak kucing sampai menjadi kucing dewasa. Panduan ini akan membantu Anda merawat kucing dari umur 2 bulan sampai dia umur1 tahun.

Saya akan menuliskan semua pengalaman dan pengetahuan saya dalam merawat kucing, sejauh yang saya tahu. Artikel ini akan menjadi long journey bagi saya untuk mengendapkan pemahaman saya tentang cara merawat anak kucing umur 2 bulan agar tidak mati.

Saya akan mengupdate panduan ini secara bertahap setiap minggunya, mohon bersabar ya. Aktifkan subscribe notification pada pojok kanan bawah website agar Anda selalu terhubung dengan update terbaru di setiap artikel goldenmaze.net.

1. Nama untuk anak kucing

Setelah Anda mengadopsi anak kucing umur 2 bulan, Anda akan mendapatkan kucing yang sangat lucu dan menggemaskan. Tugas pertama Anda sebagai majikan barunya adalah memberikan kucing Anda nama terbaik sebagai tanda kasih dan sayang Anda kepadanya.

Apakah memberi nama kucing itu wajib?

Tidak, tidak ada kewajiban memberi nama pada hewan peliharaan.

Lalu kenapa harus diberi nama? Kucing-kucing tetangga saya hidup bahagia tanpa punya nama.

Ya, itu sah-sah saja.

Namun, berdasarkan pengalaman saya, apabila Anda berhasil melatih kucing Anda dengan benar, kucing akan menjadi penurut, jinak dan cerdas apabila mereka memiliki nama, sehingga dia dapat tahu kalau dia dipanggil/diberi instruksi oleh majikannya.

Manfaat pemberian nama pada kucing:

  1. Memudahkan Anda membedakan setiap kucing yang Anda miliki, apabila Anda memiliki kucing lebih dari tiga.
  2. Mempererat interaksi antara hewan dan manusia
  3. Memudahkan Anda dalam melatih kucing pada pelatihan dasar dan pelatihan lanjutan.
  4. Kucing akan lebih senang dan bangga karena dia memiliki nama yang bagus, sehingga kucing lebih menyayangi majikannya
  5. Memudahkan Anda untuk memberi instruksi pada kucing
  6. Memudahkan Anda mencari kucing Anda apabila dia hilang atau kabur dari rumah.
  7. Kucing memiliki identitas jadi mudah untuk membuat kartu pemeriksaan.

Bagaimana cara memberikan nama kucing yang baik?

Tidak ada aturan baku untuk memberikan nama kucing secara scientific.

Anda bebas menggunakan teknik dan cara Anda sendiri dalam menamai kucing anda. Di sini saya akan sharing beberapa tipe majikan dalam memberi nama pada kucing mereka.

1. Majikan yang tidak mau repot.

Majikan tipe ini akan memberikan nama kucing secara asal dan acak berdasarkan benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka tidak mempertimbangkan apapun, yah asal kasih nama ajah. Misal: plencong, rewo-rewo, mie ayam, viksal, thosiba, shogun, melon, srabi.

2. Majikan yang selalu melihat tampilan fisik

Majikan tipe ini sangat senang menilai sesuatu berdasarkan tampilan fisik, sehingga sifat ini terbawa dalam menamai anak kucing kesayangan mereka, misal: si hitam, telon, shiro, brown, grey, violet, cebol, bengkok, si manis, belang, dll.

3. Majikan yang perfeksionis

Majikan tipe ini akan memiliki banyak pertimbangan sebelum memberikan nama kepada kucingnya. Dia telah memikirkan kegunaan nama dalam jangka panjang, misal:

  1. Nama mudah dilafalkan dan mudah di ingat.
  2. Nama memiliki makna yang bagus.
  3. Nama dapat dijadikan branding channel youtube.
  4. Nama harus mencerminkan karakter kucing.
  5. Nama dapat dibingkai dengan bagus dan dipamerkan kepada oranglain.

Majikan tipe ini akan lama sekali dalam memilih nama. Memang terlihat menyebalkan, tapi kalau nama itu dapat mendatangkan keberuntungan branding channel youtube atau branding petshop yang bagus, it’s worth it.

4. Majikan yang bebas tapi sopan.

Majikan tipe ini memiliki kebebasan dalam berekspresi namun tetap mempertimbangkan makna dari nama yang dia pilih. Mereka biasanya mencari nama dengan browsing di internet, membuka poling nama kucing di grup facebook, atau kadang meminta pertimbangan orang tuanya.

Jadi Anda termasuk tipe yang mana?

Saya termasuk tipe nomor empat, saya cenderung menyukai nama kucing yang memiliki arti, kalau bisa sesuai dengan karakter kucing atau ras kucing. Dari pengalaman saya mencari nama, saya merangkum koleksi nama kucing lucu di sini.

Di sana Anda akan mendapatkan banyak ide menarik tentang nama kucing dari berbagai bahasa didunia. Nama-nama yang telah saya kumpulkan memiliki ejaan gampang, mudah di ingat dan lucu.

Banyak teman-teman cat lover yang merujuk pada halaman tersebut apabila mereka ingin mencari nama kucing untuk anak kucing yang baru mereka adopsi.

Jadi, siapa nama anak kucing kesayanganmu?

Terus membaca: Apakah kucing boleh minum susu kental manis? >>

2. Melatih anak kucing untuk kencing dan pup di litterbox

Anak kucing yang sudah berumur lebih dari 2 bulan sudah dapat melakukan litterbox training. Tujuan dari litterbox training adalah untuk mengajarkan kucing agar tidak kencing dan berak sembarangan. Kucing akan dilatih agar disiplin untuk kencing dan pup di litter box yang sudah disediakan.

Ada dua kondisi dalam melatih anak kucing untuk kencing dan pup di litterbox:

  1. Anda melatihnya secara manual
  2. Anda menggunakan kucing senior untuk mengajari anak kucing menggunakan litterbox.

Saya telah mencoba melatih kucing dengan kondisi pertama dan kedua. Hasil dari pengalaman melatih tersebut saya ulas secara detail di cara melatih kucing untuk kencing dan pup di litter box. Disana Anda akan mempelajari step by step melatih anak kucing dari pemula sampai expert.

Berdasarkan pengalaman saya, Anda akan lebih mudah melatih anak kucing umur 2 bulan untuk menggunakan litterbox saat ada kucing senior yang mengajarinya, misal ada induk kucing/bapak kucing/kakak kucing. Kucing akan meniru perilaku senior kucing dengan cara melihatnya secara langsung.

3. Melatih anak kucing untuk makan makanan kucing kering dan basah

Anak kucing umur 2 bulan yang sudah disapih induknya sudah bisa Anda latih untuk makan makanan basah dan kering. Saya menyarankan untuk melatih anak kucing untuk makan makanan basah terlebih dahulu sampai gigi susu mereka telah tumbuh lengkap 26 gigi.

Cara melatih anak kucing untuk makan makanan basah/wet food (WF)

1. Belilah makanan wet food khusus kitten di petshop, misal merek whiskas. Setelah itu masukkan kedalam mangkuk kecil dan aduklah sampai menjadi pasta. Jika adonan kucing cair Anda dapat menambahkan air secukupnya.

2. Masukan adonan pasta ke dalam suntikan 20 ml atau 50 ml. Caranya cukup mudah, masukan ujung suntikan kedalam pasta makanan basah kemudian tarik tuas suntikan. Perlahan adonan pasta makanan basah akan masuk ke dalam tabung suntikan.

3. Dorong tuas suntikan agar ada sedikit makanan keluar di ujung suntikan. Kemudian arahkan ke mulut anak kucing Anda. Biasanya mereka akan membaui terlebih dahulu apa yang Anda berikan. Biarkan mereka mengecap pasta makanan basah tersebut.

4. Keluarkan makanan secara perlahan jika makanan di ujung suntikan sudah habis. Lakukan pemberian makanan ini perlahan sampai anak kucing Anda terbiasa.

5. Lakukan pemberian makanan dengan cara seperti ini selama seminggu. Setiap 2 hari Anda dapat meningkatkan kekentalan adonan. Diakhir minggu berikan adonan yang agak kental dan padat.

6. Setelah seminggu coba berikan makanan basah di mangkuk kecil dan berikan kepada anak kucing Anda. Jika dia sudah mau memakannya dengan lahap berarti Anda telah sukses melatih anak kucing umur 2 bulan untuk makan makanan kucing basah (wet food).

7. Selalu cek bentuk feses/pup kucing setelah mengkonsumsi makanan basah, apabila kucing telah menghasilkan pup yang padat dan tidak berair, berarti makanan basah tersebut cocok untuk dikonsumsi kucing Anda.

Baca juga: Bolehkah anak kucing makan makanan kucing dewasa? >>

Peralihan dari makanan basah ke makanan kering

Anda perlu sedikit bersabar apabila ingin melakukan peralihan dari pemberian makanan basah ke makanan kering untuk anak kucing Anda. Hal ini erat kaitannya dengan pertumbuhan gigi kucing.

Saat anak kucing Anda sudah berumur 3 bulan, Anda dapat membuka mulutnya untuk mengecek kelengkapan gigi susunya. Komposisi gigi susu pada rahang anak kucing:

  • 10 incisors (gigi seri)
  • 4 canine/fangs (gigi taring)
  • 8 premolars
  • 4 molars

Hitung dengan teliti, jika gigi mereka sudah lengkap, saatnya melakukan peralihan dari makanan basah ke makanan kering atau bahkan makanan daging.

Mengapa harus menunggu sampai gigi susu kucing tumbuh sempurna?

Makanan kering membutuhkan kemampuan mengunyah kucing, untuk mengunyah makanan kucing memerlukan gigi. Apabila gigi kucing belum tumbuh kucing akan kesulitan makan dan cenderung memuntahkan makanannya. Hal ini disebabkan makanan tersebut terlalu kasar di dalam tenggorokan kucing.

Cara melatih anak kucing untuk makan makanan kering/dry food (DF)

1. Buatlah adonan makanan basah yang lebih kental dan agak kering.

Perlahan buat adonan makanan basah Anda menjadi lebih kental dan lebih kering dari pada biasanya. Biarkan anak kucing Anda mengkonsumsinya selama beberapa hari sambil Anda menunggu kelengkapan gigi susu kucing.

2. Campurkan makanan basah (WF) dengan makanan kering (DF) khusus untuk kitten

Setelah kucing mau makan adonan makanan basah yang agak kering, sekarang belilah makanan kucing kering khusus kitten yang memiliki ukuran biskuit kecil. Kemudian campurkan sedikit makanan tersebut ke adonan makanan anak kucing Anda.

Perbantingan makanan basah (WF) dan makanan kering (DF)

  1. Hari pertama WF 90 : DF 10
  2. Hari kedua WF 80 : DF 20
  3. Hari ketiga WF 70 : DF 30 (Anda dapat menambahkan sedikit air pada campuran ini, jika kucing Anda masih kesulitan menghancurkan kepingan biscuit kucing. Biarkan air terserap kedalam makanan kering sehingga menjadi lebih lunak saat di gigit anak kucing Anda.
  4. Hari keempat WF 60 : DF 40 (Tambahkan air secukupnya jika kucing Anda masih kesulitan untuk mengunyah makanan kering)
  5. Hari kelima WF 50 : DF 50 (Tambahkan air secukupnya jika kucing Anda masih kesulitan untuk mengunyah makanan kering, cek kelengkapan gigi susu anak kucing Anda).
  6. Hari keenam WF 40 : DF 60 (Jangan tambahkan air, biarkan tercampur secara alami. Jika gigi susu kucing sudah lengkap, dia akan bisa menghabiskan seluruh makanannya)
  7. Hari ketujuh WF 30 : DF 70
  8. Hari kedelapan WF 20 : DF 80
  9. Hari kesembilan WF 10 : DF 90
  10. Hari kesepuluh hanya berikan makanan kering saja selama satu hari penuh. Ingat, Anda harus mengecek kelengkapan gigi susu kucing Anda. Jika belum tumbuh sempurna, Anda dapat memberikan sedikit air pada makanan kering agar lebih lunak saat di kunyah oleh anak kucing.

3. Mulailah memberi makan makanan kering secara penuh dan sediakan minuman disampingnya.

Setelah Anda berhasil melakukan peralihan dari makanan basah ke makanan kering. Anda perlu melakukan pembiasaan pemberian makanan kering secara penuh selama beberapa hari. Jangan lupa selalu sediakan minuman di dekat anak kucing setalah Anda memberi makan. Hal ini dikarenakan makanan kering membuat anak kucing memerlukan asupan cairan yang lebih banyak.

Biarpun nanti anak kucing Anda sudah dapat memakan makanan kering (DF), Anda sebaiknya juga memberikan makanan basah pada hari-hari tertentu atau bisa juga memberikan makanan olahan sendiri. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut kucing, serta untuk menjaga nafsu makan kucing agar tidak bosan dengan makanan kesehariannya.

Terus membaca: Kapan anak kucing bisa makan makanan kering? >>

4. Cara perawatan kucing umur 2 bulan: Pemeriksaan pertama

Saat anak kucing Anda menginjak umur 3 bulan, sudah saatnya untuk mengajaknya ke klinik dokter hewan. Pemeriksaan pertama akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Anda akan mengetahui seberapa sehat anak kucing Anda dan bagaimana kiat-kiat menjaga kesehatannya.

Dokter hewan akan melakukan serangkaian pengecekan kesehatan kucing pada pemeriksaan pertama, seperti:

  1. Pemeriksaan mata, hidung, gigi dan telinga.
  2. Pemeriksaan kutu dan jamur.
  3. Pemeriksaan cacing melalui kotoran kucing.
  4. Penimbangan berat badan.
  5. Pemberian obat & vitamin (jika diperlukan)

Pada klinik dokter hewan yang sudah bagus, rekam medis kucing Anda sejak pemeriksaan pertama akan di simpan dan di arsip dengan baik, sehingga dokter hewan dan Anda dapat melihat perkembangan kucing Anda dari tahun ke tahun.

5. Melengkapi perlengkapan perawatan kucing

Anak kucing yang sudah menginjak umur 3 bulan sudah siap dirawat dengan lebih intens. Anda harus mulai mengenalkan mereka tentang perawatan gigi, mandi, potong kuku, menyisir bulu dan melatih pelatihan dasar untuk kucing rumahan.

Untuk menunjang semua hal tersebut Anda perlu membeli beberapa perlengkapan perawatan kucing. Di sini saya akan sharing 11 perlengkapan kucing dasar yang wajib kamu miliki.

1. Litterbox

Kotak pasir kucing yang berfungsi untuk kencing dan pup anak kucing. Jika Anda pemula, rumus menentukan jumlah litterbox seperti ini: Jumlah litterbox = jumlah kucing + 1. Misal Anda memelihara satu kucing, berarti 1+1= 2 (Anda butuh 2 litterbox), jika Anda memelihata 3 berarti 3+1=4 (Anda harus menyediakan 4 litterbox).

2. Bed

Tempat tidur kucing berfungsi untuk tidur dan bersantai kucing Anda. Anda dapat melatih kucing Anda untuk tidur di kasur kucing yang telah Anda sediakan. Awalnya memang sulit, namun jika sudah terlatih, Anda akan sangat bersyukut karena kucing Anda tidak tidur di tempat kotor seperti kolong tempat tidur/garasi motor.

3. Tiang garukan kucing

Alat ini berfungsi sebagai tiang yang digunakan kucing untuk menggaruk dan berolahraga. Anda harus memiliki tiang garukan kucing lebih dari satu. Hal ini untuk mengantisipasi kucing mencakar-cakar perabotan rumah Anda.

4. Makanan kucing

Anda harus menyiapkan stok makanan kering, makanan basah dan beberapa menu olahan sendiri untuk menjaga nafsu makan kucing agar tidak bosan dengan menu hariannya.

5. Tempat makan dan minum kucing

saat ini banyak sekali variasi tempat makan dan minum kucing. Silakan beli berdasarkan ukuran dan umur kucing Anda. Usahakan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Jika ada barang yang keren pertimbangkan segi fungsi dan bahan material dasarnya. Jangan mudah terkecoh dengan produk yang sedang trending.

6. Mainan kucing

untuk meningkatkan saraf motorik dan saraf sensorik kucing Anda perlu membelikan kucing Anda mainan. Ajak kucing Anda bermain setiap hari untuk melatihnya dan mempererat hubungan Anda dengan kucing Anda. Jangan membelikan mainan yang dapat melukai kucing. Anda harus membeli mainan yang memiliki fungsi baik bagi pertumbuhan kucing dan terbuat dari material yang aman. Soalnya saat bermain, kucing sering akan menggigit dan mencakar mainan tersebut.

7. Peralatan grooming kucing

Anda membutuhkan perlengkapan perawatan grooming kucing, seperti sisir bulu kucing, sisir kutu, pemotong kuku kucing, sarung tangan perontok bulu kucing, shampo kucing, obat anti kutu kucing, sikat gigi khusus kucing, pasta gigi khusus kucing, pengering bulu, dll. Anda dapat membeli semua perlengkapan ini secara bertahap sesuai budget Anda. Ingat, jika ingin kucing cantik, bersih dan berbulu mengkilap, Anda perlu mengeluarkan uang untuk merawatnya dengan disiplin. Untuk tutorial grooming kucing, kamu bisa mengikuti panduan lengkap dan praktis grooming kucing ini.

8. Pet cargo

tas kucing ini berfungsi untuk memindahkan kucing. Anda akan mudah membawa-bawa kucing untuk traveling, piknik, pindahan, ataupun untuk pemeriksaan ke klinik dokter hewan. Saat ini ada pet cargo berbahan plastik, berbahan kain seperti tas jining dan ada juga seperti tas astronot.

9. Kandang kucing

untuk mengurung kucing apabila dia sedang masa perawatan ataupun untuk mencegah kucing pergi dari rumah.

10. Peralatan traveling kucing

saat ini muncul hobi baru untuk membawa kucing jalan-jalan dan piknik. Untuk mengalurkan hobi berpergian dengan kucing Anda harus memiliki harness kucing, kalung identitas sebagai tanda pengenal kucing apabila dia hilang ditengah perjalanan, tas kucing khusus traveling, peralatan makan dan minum kucing edisi khusus traveling.

11. Drug & vitamin storage

kotak obat dan vitamin berfungsi untuk menyimpan obat tablet, pil dan vitamin agar mudah dikelola. Saya biasanya menggunakan tempat penyimpanan peralatan kerajinan yang berbentuk kotak panjang dan ada penyekatnya. Ukuran lebarnya segenggaman tangan dan panjangnya sekitar 20 cm. Anda dapat membeli kotak ini di tempat alat kerajinan tangan seharga 15.000-20.000.

Anda tidak harus membeli semua barang tersebut secara langsung. Anda dapat mulai mengoleksi satu persatu perlengkapan tersebut untuk memenuhi kebutuhan kucing Anda. Ingat, jangan membeli barang trending yang tidak berguna, selalu beli barang yang memiliki fungsi dan sesuai dengan budget Anda.

6. Cara perawatan kucing umur 2 bulan: Pemeriksaan kedua

Pada pemeriksaan pertama Anda akan mendapatkan data kesehatan terkini kucing Anda, sehingga Anda dapat melakukan perawatan dan pengobatan untuk memaksimalkan tumbuh kembang kucing.

Pada pemeriksaan kedua, kucing Anda akan disarankan untuk melakukan vaksinasi.

Apa itu vaksinasi?

Vaksinasi adalah upaya medis untuk mencegah wabah penyakit berbahaya kucing melalui penguatan sistem kekebalan tubuh kucing. Vaksinasi akan membuat kucing Anda lebih kebal terhadap wabah penyakit dan melindungi keluarga Anda dari penyakit kucing yang dapat menular ke manusia.

Untuk menambah wawasan Anda tentang vaksinasi silakan baca artikel berikut ini:

  1. 20 Manfaat Vaksin Untuk Kucing Persia
  2. Vaksin Kucing: Panduan Vaksinasi Kucing Untuk Pemula

Jadi, pada pemeriksaan kedua, kucing Anda akan di cek mulai dari umur, berat badan, riwayat cacingan-kutu-jamur, kondisi kesehatan dan bahkan sampai nafsu makan. Apabila semua prasyarat belum terpenuhi, dokter hewan akan memberikan tips dan resep obat apabila diperlukan.

Sehingga setelah syarat-syarat vaksinasi telah terpenuti. Anda dapat mengajukan pemberian vaksinasi pada pemeriksaan ketiga. Seri vaksinasi kucing ada 3 tahap, vaksinasi awal, vaksinasi penguat dan vaksinasi rabies. Kadang ada juga vaksinasi tambahan saat ada wabah virus di lingkungan tempat tinggal Anda.

7. Pemeriksaan ketiga

Pada tahap ini anak kucing Anda akan diberi vaksinasi. Jika Anda aktif bertanya, dokter hewan akan menjelaskan tentang tahapan-tahapan vaksinasi yang harus diperoleh oleh anak kucing yang akan tinggal bersama Anda didalam rumah.

Pengetahuan dasar vaksinasi yang akan Anda dapat adalah vaksin inti dan vaksin non inti. Vaksin inti adalah jenis vaksin wajib/utama untuk kucing. Vaksin ini diberikan untuk menanggulangi dan melawan wabah penyakit/virus yang sering menyerang kucing dan dapat menular ke manusia.

Vaksin inti untuk kucing

  • Panleukopenia
  • Rhinotracheitis
  • Calicivirus
  • Bordetella
  • Feline Leukemia
  • Rabies

Sedangkan vaksin non inti adalah vaksin tambahan yang diberikan pada kucing tertentu dimana gaya hidup kucing memiliki resiko penyakit khusus yang berbahaya. Misal kucing yang hidup liar di lingkungan yang banyak terinfeksi aids.

Vaksin non-inti untuk kucing

  • Feline leukemia
  • Feline AIDS
  • Feline infectious peritonitis
  • Chlamydophila felis
  • Bordetella bronchiseptica

Jadwal vaksin untuk anak kucing:

  • Saat kucing sudah berumur 6-10 minggu: FVRCP (feline distemper)
  • Saat usia kucing 11-14 Minggu: FVRCP (feline distemper), FeLV (feline leukemia), Bordetella
  • Kucing berumur 15+ Minggu: FVRCP (feline distemper), FeLV (feline leukemia), vaksin Rabies

Mungkin kucing Anda tidak akan mendapatkan semua vaksin tersebut, dokter hewan akan memberikan vaksin sesuai dengan kebutuhan kucing Anda dalam melawan penyakit endemik di daerah tempat tinggalnya.

Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter hewan langganan Anda tentang vaksinasi apa yang paling cocok untuk anak kucing Anda. Pada kasus tertentu, peternak kucing (breeder) yang sudah berpengalaman akan melakukan vaksinasi kucing sendiri di rumah.

Selain untuk menghemat biaya dan waktu, vaksinasi kucing di lingkungan tempat hidup kucing akan mengurangi dampak stress dari kucing. Saya telah mengulas beberapa aspek cara vaksinasi kucing sendiri dirumah. Jika Anda mempelajarinya dengan baik, Anda dapat melakukan vaksinasi kucing secara mandiri dirumah.

8. Diet kucing: Cara merawat kucing agar gemuk dan berbulu lebat

Tidak ada jalan instant untuk memiliki anak kucing yang gemuk dan berbulu lebat. Hal ini disebabkan semua keindahan bulu dan badan kucing terbentuk dari beberapa factor:

  1. Kucing terbebas dari cacingan
  2. Kucing sudah di vaksinasi
  3. Kucing menjalani diet kucing yang ketat
  4. Kucing mendapatkan makanan yang berkualitas dan bernutrisi tinggi.
  5. Kucing mendapatkan perawatan grooming yang mencukupi.

Saya telah mengulas kelima faktor tersebut pada artikel cara merawat kucing agar gemuk dan berbulu lebat. Disana kelima faktor ini saya bahas satu persatu secara detail. Silakan Anda pelajari dan dipraktekkan.

Disini saya akan fokus membahas poin nomor 3, yaitu diet kucing.

Apakah kucing perlu diet?

Ya, kucing fashion atau kucing yang dirawat untuk memperlihatkan keanggunakan dan kecantikan kucing harus menjalani diet ketat. Sama seperti seorang model dan artis. Apabila Anda ingin mengorbitkan kucing Anda sebagai mascot di instagram Anda, Anda lebih baik mulai mengatur menu dietnya.

Pondasi terpenting untuk mendapatkan anak kucing yang dapat tumbuh dengan gemuk dan berbulu lebat adalah nutrisi. Asupan nutrisi harus diatur dan diberikan secara terjadwal.

Diet dasar untuk kucing:

  1. Makanan harus mengandung protein bernutrisi tinggi dan dalam jumlah banyak.
  2. Makanan kucing harus rendah karbohidrat.
  3. Makanan kucing harus mengandung lemak dalam proporsi yang moderat (secukupnya).
  4. Berikan tambahan vitamin & minyak ikan untuk menjaga kesehatan kucing.

Anda harus pilih-pilih dalam memberi makan kucing Anda jika Anda ingin memiliki kucing yang bagus dan terawat. Asupan protein dalam jumlah banyak akan membuat otot-otot kucing tumbuh dengan baik dan bulunya akan tumbuh lebat dengan lebih cepat.

Untuk membentuk muka kucing yang cantik/ganteng, jangan sampai ada banyak lemak ditubuhnya. Maksimal kucing memiliki 10-15% lemak dirubuhnya. Oleh karena itu makanan kucing harus rendah karbohidrat.

Karbohidrat didalam tubuh akan membentuk senyawa alkoksan, dimana dia akan berinteraksi dengan gula tubuh membentuk candangan lemak. Kucing yang memiliki lemak dalam jumlah berlebih akan menderita obesitas dan umurnya cenderung pendek.

Lemak baik mengandung asam amino essensial yang sangat penting bagi kucing. Anda perlu memberi makanan yang mengandung lemak untuk anak kucing Anda, tapi dalam jumlah yang moderat.

Jika Anda tidak mau dipusingkan dengan aturan nutrisi kucing seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, & vitamin, Anda dapat membeli makanan kucing yang sudah diformulasi oleh dokter hewan ternama. Ikuti panduannya dan kucing Anda akan tumbuh dengan postur yang sangat bagus.

9. Pelatihan dasar untuk anak kucing bagian 1

Perawatan anak kucing berikutnya adalah pelatihan dasar untuk kucing indoor. Apabila Anda sering melihat acara televisi atau youtube yang menampilkan anak kucing jinak, bisa dipanggil dengan nama, penurut dan cerdas, dia pasti telah menjalani serangkaian pelatihan kucing yang sukses.

Saya harap Anda juga sudah mulai melatih anak kucing Anda di rumah. Ya, minimal pelatihan litterbox training dan scratiching post training. Disini saya akan membagikan beberapa pelatihan dasar kucing yang bisa Anda lakukan dirumah.

Pelatihan dasar untuk anak kucing:

  1. Melatih kucing untuk kencing dan pup di litter box
  2. Melatih kucing agar jinak
  3. Melatih kucing agar tidak mencakar perabotan rumah
  4. Melatih kucing agar tidak naik meja
  5. Melatih kucing agar tidak buang air sembarangan
  6. Melatih kucing makan dry food
  7. Melatih kucing minum di botol kucing
  8. Melatih kucing agar tidur di tempatnya
  9. Melatih kucing agar tidak keluar rumah

Anda dapat melatih anak kucing Anda secara bertahap sambil merawatnya setiap hari. Menu latihan dan tutorialnya saya tulis di artikel pelatihan kucing 101. Disana Anda akan mempelajari teori dasar cara melatih kucing dan bagaimana step by stepnya.

Kucing yang telah berhasil dilatih akan menjadi kucing yang jinak, penurut dan cerdas. Anda dapat membandingkannya dengan kucing liar yang tidak terlatih. Sikap, perilaku dan kemampuan berinteraksi dengan manusia akan sangat berbeda.

10. Menyiapkan ruang bermain yang lebih luas

Anak kucing yang beranjak dewasa selalu ingin bermain dan menjelajah. Anda tidak dapat terus mengurungnya di dalam sangkar jeruji besi. Apabila rumah Anda rawan untuk melepaskan kucing, Anda dapat membuatkan kucing Anda satu ruangan bermain khusus untuknya.

Diruangan tersebut dapat Anda berikan mainan kucing, kondomium, makanan dan minuman kucing, dan jangan lupa Anda beri litterbox. Jika Anda memiliki ruangan luas yang memiliki kaca besar yang dapat melihat area luar, kucing Anda akan sangat menyukainya.

Anda dapat mencari inspirasi mainan kucing di artikel ini:

  1. 20 Mainan Yang Disukai Kucing Persia
  2. 17 Tips Memilih Mainan Yang Tepat Untuk Kucing

Mengapa anak kucing perlu bermain?

Mengajak bermain dan memberi mainan pada kucing merupakan salah satu cara merawat anak kucing umur 2 bulan yang baik. Jika ditanya alasan kenapa kucing butuh mainan, jawabannya sederhana.

  1. Kucing butuh mainan untuk mengasah sensor motorik ditubuhnya
  2. Kucing butuh hiburan untuk menghilangkan rasa bosan
  3. Kucing butuh ruang bermain untuk menyalurkan stress, gelisah dan emosinya.

Jika anak kucing tidak mendapatkan hal tersebut, dia akan menjadi kucing pemalas yang selalu murung dan kurang atraktif saat diajak berinteraksi dengan manusia. Singkatnya dia akan sering tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari. Apakah Anda suka anak kucing yang seperti itu?

11. Pelatihan dasar untuk anak kucing bagian 2

(segera dilengkapi)