Cara vaksin kucing sendiri di rumah

Vaksinasi memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan kucing dan melindungi sang pemilik dari penyakit kucing yang dapat menular ke manusia. Anda dapat melakukan vaksinasi di rumah sakit hewan, klinik dokter hewan, petshop dan Anda juga dapat melakukan vaksinasi kucing sendiri di rumah.

Pada artikel ini saya akan membahas cara vaksinasi kucing sendiri di rumah. Ada tiga tahapan yang perlu Anda lalui agar dapat melakukan vaksin kucing sendiri di rumah, yaitu tahap persiapan sebelum melakukan vaksinasi. tindakan medis vaksinasi, perawatan pasca vaksinasi.

Bagi Anda yang masih pemula dalam merawat kucing, mungkin Anda belum tahu keuntungan melakukan vaksinasi sendiri. Berikut ini beberapa keuntungan vaksinasi kucing sendiri di rumah:

  1. Mengurangi stress pada kucing. Kucing merupakan hewan yang mudah stress apabila sering diajak keluar ketempat asing atau tempat baru. Vaksinasi yang dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya akan membuat kucing lebih tenang dan tidak stress.
  2. Mengurangi biaya tindakan medis dokter. Salah satu faktor yang membuat biaya vaksin mahal adalah jasa layanan seorang dokter hewan ahli. Apabila Anda dapat melakukan vaksinasi sendiri di rumah. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya pembelian vaksin. Lebih murah dan lebih hemat untuk pengeluaran bulanan Anda.
  3. Waktu vaksinasi lebih leluasa apabila Anda memilih untuk melakukan vaksinasi dirumah, Anda akan memiliki waktu yang lebih leluasa dari pada di klinik dokter hewan. Vaksinasi dirumah dapat Anda lakukan pagi, siang, malam atau jam berapapun Anda sedang senggang. Berbeda dengan melakukan vaksinasi di di klinik dokter hewan. Pertama Anda harus mengatur janji dengan sang dokter, kedua, Anda harus menyesuaikan jam kerja klinik dokter hewan dengan jam senggang Anda. Ketiga, Anda harus mengantri saat klinik tersebut sedang menerima banyak pasien.
  4. Menghemat waktu dan biaya perawatan bagi yang memiliki kucing banyak (breeder). Bagi peternak kucing, sudah menjadi hal yang wajar apabila mereka belajar cara memvaksin kucing mereka sendiri di rumah. Hal itu akan menghemat waktu dan biaya dokter. Breeder juga tidak perlu membawa-bawa kucing ke tempat yang jauh.

Saya tertarik untuk melakukan vaksinasi kucing sendiri dirumah, apa yang perlu saya siapkan?

Baik, Apabila Anda pemula, Anda perlu mempelajari dasar-dasar vaksinasi sebelum melakukan percobaan vaksinasi sendiri dirumah dengan kucing Anda. Saya telah menulis beberapa panduan singkat tentang dasar-dasar vaksinasi kucing. Anda dapat mempelajarinya melalui artikel dibawah ini:

  1. Panduan Vaksinasi Kucing Untuk Pemula
  2. 20 Manfaat Vaksin Untuk Kucing
  3. Tips Melakukan Vaksinasi Kucing

Saya asumsikan Anda telah membaca pengetahuan dasar tentang vaksinasi. Jadi kita setuju ya, bahwa vaksinasi kucing adalah upaya pembentukan antibodi baru pada sistem imunitas kucing untuk melindunginya dari wabah penyakit berbahaya yang akan menyerangnya dimasa mendatang.

Mekanisme pembentukan antibodi baru pada kucing seperti ini:

  1. Vaksin yang berisi kumpulan virus/bakteri/parasit yang telah dijinakkan disuntikkan kedalam tubuh kucing. Contah vaksin tricat (mengandung vaksin untuk penyakit Feline Panleupcopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus), vaksin tetracat (mengandung vaksin untuk penyakit Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus, Chlamydia), vaksin rabies (mengandung vaksin untuk penyakit Rabies)
  2. Kucing yang telah menerima vaksin akan berjuang melawan sekumpulan virus/bakteri/parasit yang telah dijinakkan. Mereka akan membaca kode-kode molekular vaksin untuk mengidentifikasinya sebagai objek asing.
  3. Sistem kekebalan tubuh kucing akan membuatkan penawar untuk virus/bakteri/parasit tersebut, kita menyebutnya antibodi.
  4. Antibodi baru yang terbentuk akan menjadi pasukan keamanan tambahan pada sistem imunitas kucing, sehingga kucing menjadi lebih sehat. Sehingga apabila ada kesamaan kode-kode molekular dari benda asing yang masuk ke dalam tubuh kucing (misal penyakit berbahaya), antibodi baru akan langsung bereaksi dan membasmi mereka.
  5. Pada kasus tertentu perlu dilakukan vaksinasi booster untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kucing. Booster adalah upaya penguatan pada antibodi baru yang telah dibentuk pasca vaksinasi. Hal ini dilakukan saat wabah penyakit semakin ganas atau terjadi evolusi penyakit. Vaksinasi Booster dilakukan setiap setahun sekali atau setiap tiga tahun sekali sesuai kebutuhan kucing.

Nah, mari kita melaju ke tahap bagaimana cara vaksinasi kucing.

Pertama, persiapan awal sebelum melakukan vaksinasi kucing

Ada beberapa hal yang perlu Anda disiapkan sebelum Anda melakukan vaksinasi kucing sendiri di rumah. Biasanya hal-hal kecil ini akan ditangani oleh klinik dokter hewan, tapi karena Anda akan melakukan vaksin kucing sendiri, Anda harus menyiapkannya sendiri.

  1. Anda harus memastikan bahwa kucing Anda dalam kondisi sehat dan telah memenuhi syarat-syarat layak divaksinasi. Untuk lebih jelasnya, silakan baca panduan vaksinasi kucing ada di sini.
  2. Gunakan vaksin yang legal dan sesuai aturan yang berlaku. Tidak semua vaksin dijual bebas dan boleh digunakan masyarakat umum. Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan langganan Anda tentang rencana memvaksin kucing sendiri di rumah. Mereka akan menjelaskan aturan penggunakan vaksin dan larangannya. Misal: vaksin rabies diatur oleh hukum dan hanya boleh disuntikkan oleh dokter hewan.
  3. Persiapkan peralatan vaksinasi yang steril. Anda memerlukan sarung tangan, jarum suntik, vaksin, wastafel yang bersih, meja kerja dan asisten untuk membantu Anda melakukan vaksinasi. Semua peralatan medis tersebut harus bersih dan steril.
  4. Persiapkan tempat yang luas, tenang dan nyaman. Tempat yang tenang dan nyaman akan membuat kucing rileks, sehingga mudah untuk di vaksin.

Setelah tahap persiapan selesai, Anda perlu mempelajari bagian-bagian tubuh kucing.

Kenapa tidak langsung di suntik saja?

Menurut American Association of Feline Practitioners (AAFP), tidak semua tubuh kucing dapat menghantarkan vaksin secara optimal. Leher, kepala, punggung, dan telapak kaki merupakan bagian tubuh kucing yang sulit menyebarkan vaksin.

Setelah serangkaian penelitian panjang untuk mendapatkan efektivitas vaksin yang paling optimal, akhirnya AAFP menyimpulkan:

  1. Vaksin dengan jenis berbeda harus disuntikkan di berbagai bagian tubuh kucing yang berbeda
  2. Dosis vaksin tidak boleh melebihi ambang batas pemakaian yang telah ditentukan
  3. Vaksinasi dilakukan secara bertahap sesuai petunjuk dokter hewan ahli, tidak boleh memvaksin semua jenis vaksin dalam satu waktu.
  4. Vaksin leukemia kucing harus diberikan melalui kaki belakang kiri bagian luar
  5. Vaksin kombinasi tricat / tetracat yang tidak mengandung vaksin leukemia kucing direkomendasikan diberikan melalui kaki depan kanan bagian luar
  6. Vaksin rabies diberikan secara subkutan (tepat dibawah kulit) di kaki belakang kanan bagian luar

Setelah Anda paham di mana Anda akan menyuntikkan vaksin, sekarang Anda akan saya ajak mempelajari bagaimana cara menyiapkan vaksin.

Anda dapat membeli vaksin kucing dari toko penyedia vaksinasi hewan terkemuka di daerah Anda. Selain di toko penyedia vaksin, Anda juga dapat memesannya dari dokter hewan langganan Anda.

Vaksin kucing dapat dipesan dalam dosis tertentu/siap pakai. Kadang ada juga yang harus mencampurnya sendiri. Jika Anda sudah memiliki vaksin yang Anda butuhkan, segera simpan vaksin di lemari pendingin dengan suhu 2-7 derajat Celsius.

Kedua, tindakan medis vaksinasi kucing

Karena program vaksinasi adalah salah satu dari pedoman cara merawat anak kucing umur 2 bulan agar tumbuh sehat. Saya harap Anda menjalankannya semua prosedur dengan benar. Oleh karena itu, Kucing Anda harus lolos prasyarat vaksinasi dan pengetahuan Anda tentang vaksin sudah mencukupi. Jika masih belum paham, saya harap Anda mau membaca lagi beberapa panduan yang telah saya lampirkan.

Baik, kita lanjutkan pembahasannya.

Berdasarkan cara penggunaannya ada vaksin kucing yang disuntikkan ke badan kucing dan ada vaksin kucing yang diteteskan di hidung/mata kucing. Pada saat Anda membeli vaksin Anda akan diberitahu bagaimana cara menggunakannya dan apa fungsi vaksin tersebut.

Apabila anda ingin memvaksin kucing lebih dari satu, saya menyarankan untuk menggunakan jarum suntik satu kali pakai untuk satu vaksin dan satu kucing. Jangan digunakan secara bergantian.

Jarum suntik yang digunakan secara bergantian dapat memicu penyakit menular. Disisi lain jarum suntik bekas juga dapat mengkontaminasi vaksin yang sudah steril. Jadi harap berhati-hati.

Sekarang ambil vaksin yang telah Anda simpan di almari es dan siapkan sediaan vaksin di setiap jarum suntik. Ingat satu jarum suntik untuk satu jenis vaksin dan hanya untuk satu kucing. Jika sudah selesai dibuang.

Cara pembuatan sediaan vaksin ada dua cara, yaitu langsung pakai dan mencampur sendiri.

Vaksin langsung pakai

Sedianan vaksin langsung pakai biasanya berbentuk cairan dalam botol vial. Pihak dokter atau toko vaksin hewan telah membuatkan campuran vaksin dengan dosis tertentu. Jika vaksin Anda vaksin jenis ini, tinggal ambil saja beberapa mili sesuai kebutuhan.

Bagaimana cara mengambil vaksin yang benar?

  1. Kosongkan terlebih dahulu udara didalam suntikan dengan cara mendorong tuas suntikan
  2. Masukkan jarum suntik kedalam botol vaksin dan ambil vaksin secukupnya. Setiap vaksin memiliki ambang batas pemakainan berbeda-beda. Anda dapat menanyakannya pada penjual vaksin atau dokter hewan.
  3. Ambil vaksin dengan cara menarik tuas suntikan. Tunggu beberapa saat sampai cairan masuk kedalam tabung suntikan. Usahakan mengambil vaksin dalam jumlah presisi.
  4. Kosongkan udara yang ikut masuk saat mengambil vaksin. Pastikan hanya ada cairan vaksin didalam tabung suntikan.
  5. Tutup jarum suntik dengan penutup jarum yang telah disediakan. Biasanya bila Anda membeli jarum suntik akan mendapatkannya sepaket. Namun, jika Anda tidak mendapatkannya Anda dapat membelinya secara terpisah.
  6. Tandai jarum suntik dan pisahkan.
  7. Vaksin siap digunakan.

Vaksin mencampur sendiri

Untuk kasus vaksin yang mencampur sendiri, Anda akan mendapatkan dua botol vaksin secara terpisah. Satu botol vial berisi cairan bening dan botol satunya berisi bubuk vaksin. Metode ini digunakan untuk menyimpan sediaan vaksin agar lebih tahan lama.

Bagaimana cara memakai vaksin yang harus mencampur sendiri?

  1. Ambillah jarum suntik baru yang steril dan belum pernah digunakan
  2. Kosongkan terlebih dahulu udara didalam tabung suntikan dengan cara mendorong tuas suntikan.
  3. Masukkan jarum suntik kedalam botol vial yang berisi cairan bening
  4. Ambil cairan bening secukupnya.
  5. Tusukkan jarum suntik kedalam botol vial yang berisi bubuk vaksin
  6. Masukkan semua cairan yang telah diambil dari botol vial yang berisi cairan. Cairan ini akan mengaktifkan vaksin yang masih dalam bentuk serbuk
  7. Kocong botol vial hasil percampuran cairan bening dan bubuk vaksin. Lakukan dengan hati-hati dan jangan sampai tumpah. Tunggu sampai semua bubuk larut
  8. Jika sudah larut secara sempurna, vaksin siap digunakan
  9. Ambil vaksin secukupnya dari botol vial hasil pencampuran
  10. Hilangkan udara yang ikut masuk kedalam tabung suntikan
  11. Jika sudah selesai, tutup jarum suntuk dengan penutup jarum
  12. Tandai jarum suntik dan pisahkan.
  13. Vaksin siap digunakan.

Lokasi vaksinasi pada tubuh kucing

Berdasarkan anjuran dari American Association of Feline Practitioners (AAFP), untuk mendapatkan efektivitas vaksinasi tertinggi dan hasil penyebaran vaksin paling optimal, Anda harus mengikuti panduan berikut ini:

  • Vaksin kombinasi 3 way atau 4 way (tricat/tetracat) yang tidak mengandung vaksin leukemia kucing harus disuntikkan melalui bagian luar kanan kaki depan kucing. Posisinya dibawah sendi siku.
vaksin-kucing-tricat-dan-tetracat
  • Vaksin rabies (jenis vaksin legal yang hanya boleh diberikan oleh dokter hewan) di suntikkan secara subkutan pada bagian luar kaki belakang kanan. Posisi terbaiknya ada di bawah lutut.
  • Vaksin leukemia harus disuntikkan melalui kaki belakang kiri bagian luar. Posisi terbaiknya ada di bawah lutut.

Posisi terbaik untuk memvaksin kucing

Setelah Anda mengetahui dimana lokasi vaksin harus disuntikkan. Sekarang Anda belajar bagaimana cara menempatkan diri untuk mendapatkan posisi terbaik, agar mudah dalam menyuntikkan vaksin kedalam tubuh kucing.

Ambillah kucing Anda yang ingin divaksin. Letakkan kucing pada meja kerja. Posisi pemberi vaksin harus berada di sebelah kanan bahu kucing Anda. Asisten Anda berada di sebelah kiri bahu kucing Anda (bersebrangan dengan posisi Anda).

Berilah instruksi kepada asisten Anda untuk memegangi kucing dengan lembut. Arahkan dia untuk mengalihkan perhatian kucing dari jarum suntik.

Sekarang ambillah jarum suntik yang telah berisi sediaan vaksin yang telah Anda siapkan. Buka penutup jarum suntik dan arahkan jarum suntik tepat pada bagian tubuh kucing yang akan divaksin. Jangan takut, jangan gugup, dan rileks.

Jika jarum sudah masuk kedalam tubuh kucing, segera dorong tuas suntikan untuk memasukkan semua vaksin yang telah Anda takar dosis dan volumenya. Usahakan sampai habis. Jika vaksinasi sudah selesai, belai-belai lembut kucing Anda dan beri dia makanan kucing sebagai hadiah.

Segera tutup kembali jarum suntik Anda apabila telah selesai digunakan. Jangan membuang bekas jarum suntik ditempat sampah. Anda harus membuangnya di tempat daur ulang peralatan medis. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit dan infeksi yang disebabkan sisa darah/cairan dari jarum suntik.

Apabila Anda ingin melakukan vaksinasi lebih dari satu ekor kucing, prosedurnya sama seperti diatas. Anda hanya perlu mengulang prosedurnya saja. Usahakan tetap tenang dan rileks. Jika anda merasa letih atau kelelahan silakan istirahat sejenak.

Ketiga, perawatan pasca vaksinasi

Setelah Anda selesai melakukan vaksinasi, usahakan bersikap selembut mungkin dengan kucing Anda. Beri dia pelukan, belaian dan makanan favorit mereka. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan rasa trauma dari proses vaksinasi.

Setelah itu, Anda boleh melepaskan kucing Anda. Namun usahakan tetap didalam ruangan. Anda harus tetap mengawasinya selama beberapa jam setelah vaksinasi. Masa ini disebut pasca vaksinasi.

Perawatan pasca vaksinasi sebenarnya tidak begitu rumit, Anda hanya perlu mengawasinya saja. Biarkan mereka makan makanan favorit mereka. Pada masa pasca vaksinasi ini sistem kekebalan tubuh kucing berupaya membentuk antibodi baru dengan bantuan vaksinasi.

Pada sebagian besar kucing yang sehat, mereka akan mengalami kenaikan suhu badan dan tubuh menjadi lemas setelah vaksinasi. Itu hal yang wajar. Tunggu saja sampai 24 jam. Apabila tidak ada gejala drop kucing Anda akan beraktivitas normal seperti biasanya.

Namun, kadang ada kucing yang mendadak drop setelah vaksinasi. Hal ini sering terjadi pada kucing yang tidak memenuhi prasyarat vaksinasi dan pemiliknya memaksa untuk divaksin. Jika setelah 24 jam pasca vaksin kucing Anda drop (kelelahan, muntah, tidak nafsu makan ataupun hanya berbaring seharian).

Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter hewan langganan Anda untuk meminta nasihat perawatan kucing drop setelah vaksinasi. Dokter akan memberikan beberapa nasihat untuk pertolongan pertama pada kucing Anda.

Jika kondisinya terus memburuk, dokter akan menyarankan untuk dibawa ke klinik dokter hewan untuk melakukan perawatan medis untuk mempercepat kesembuhannya.

Bonus

Saya akan memberikan tabel jadwal vaksinasi untuk membantu Anda mengingat-ingat seri vaksinasi yang telah Anda lakukan pada kucing Anda. Anda dapat mulai memvaksin kucing Anda saat dia sudah berumur 6-8 minggu.

Namun, biasanya pada usia tersebut majikan kucing harus melengkapi semua prasyarat vaksinasi untuk kucing mereka. Apabila kucing Anda telah lolos syarat vaksinasi. Segera lakukan seri vaksinasi pertama, atau sering dikenal dengan tricat.

Vaksin tricat untuk melindungi kucing dari penyakit Feline Panleupcopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus. Setelah itu diamkan kucing selama beberapa minggu.

Jika kucing dirasa telah sehat dan beraktivitas normal, Anda dapat menguji mereka denga prasyarat vaksinasi. Apabila kucing Anda sudah memenuhi persyaratan vaksinasi, Anda dapat melanjutkan vaksinasi seri kedua yaitu tetracat. Vaksin tetracat untuk melindungi kucing dari penyakit Feline Panleupcopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus, Chlamydia.

Setelah vaksinasi seri kedua selesai, Anda perlu memonitor kucing Anda. Apakah terjadi tanda-tanda drop atau dia sehat dan beraktivitas dengan normal. Jika kucing Anda bersikap normal, nafsu makan tetap bagus dan lebih lincah, itu menandakan kesehatannya telah naik berkali-kali lipat.

Seri terakhir vaksinasi kucing adalah vaksin rabies. Kucing yang telah berumur lebih dari 15 minggu boleh menerima vaksin rabies. Jika kucing Anda sering bermain di outdoor dan dilingkungan Anda terjadi wabah rabies, Anda perlu mempertimbangkan untuk melakukan booster vaksin rabies setiap tahun sekali atau setiap tiga tahun sekali.

Untuk memudahkan Anda memahami uraian penjelasan saya, silakan simak tabel dibawah ini:

Jenis PemeriksaanUmur KucingNama Vaksin
Pemeriksaan awal kucing terkait syarat vaksinasi6-10 minggu 
Apabila kucing cacingan dan memiliki kutu makan diobati terlebih dahulu
6-10 minggu
Obat cacingan dan obat kutu
Vaksin untuk penyakit Feline Panleupcopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus 11-14 Minggu
Tricat
Vaksin untuk penyakit Feline Panleupcopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus, 
Chlamydia
11-14 Minggu
Tetracat
Vaksin untuk penyakit rabies15+ MingguRabies

Poin penting

Untuk dapat melakukan vaksinasi sendiri di rumah Anda harus mengetahui aturan vaksinasi baik dan benar. Anda juga perlu mengetahui kebutuhan vaksin yang tepat untuk kucing Anda. Jika Anda telah mengehahui dasar-dasar vaksinasi, Anda baru diperbolehkan untuk melakukan vaksinasi.

Ada beberapa jenis vaksinasi, yaitu vaksinasi yang dimasukkan dengan cara disuntikkan melalui pembuluh darah kucing dan vaksinasi yang dimasukkan dengan cara diteteskan pada sudut mata dan hidung kucing. Anda harus memahami fungsi dari masing-masing perlakuan vaksin.

Jika Anda telah melakukan vaksinasi, jangan lantas diam. Ada masa perawatan kucing pasca vaksinasi. Sebenarnya tidak ada banyak hal yang perlu Anda lakukan, Anda hanya perlu mengamatinya saja sampai kucing menyelesaikan tahap pembentukan antibodi baru.

Jika kesehatan kucing tiba-tiba drop Anda harus melakukan beberapa tindakan medis. Namun, apabila Anda telah melakukan prosedur vaksinasi dengan baik dan benar, gejala efek samping ini akan sangat jarang terjadi.

Baca lebih lanjut: Bagaimana cara merawat kucing agar terhindar dari penyakit? »

Leave a Comment