17 ciri-ciri kucing cacingan

Saya sering menemukan kucing peliharaan yang terserang cacingan dan kesehatannya terlanjur drop. Kok bisa, padahal kan kucing peliharaan? Setelah saya tanya, rupanya si pemilik tidak ngeh kalau kucingnya cacingan karena terlihat baik-baik saja. Nah, supaya pengalaman serupa tidak terjadi padamu, maka penting untuk memahami bagaimana ciri-ciri kucing cacingan. Kucing yang terinfeksi cacing mudah dikenali gejalanya. Baik itu dari perubahan perilaku, fisik, maupun kesehatannya. Saya akan bagikan 17 ciri-ciri kucing cacingan yang bisa kamu amati sendiri. Mulai dari lapar terus menerus, dehidrasi, hingga bulu kusam. Di akhir, saya juga akan bagikan tips mengatasi kucing cacingan. Yuk, langsung simak pembahasan lengkapnya.

Teman saya pernah mengeluh soal kucingnya yang cacingan. “Saya nggak tahu kalau si Wowon cacingan. Tiba-tiba sudah lemas dan muntah cacing aja, tuh! Kelihatannya sehat saja. Malah makan terus. Memangnya kucing cacingan itu gimana sih?” Kurang lebih begitu keluhannya pada saya.

Seringkali gejala cacingan pada kucing tidak langsung disadari oleh pemiliknya. Padahal, kalau tidak segera diatasi, infeksi cacingan bisa menimbulkan bahaya yang serius untuk kesehatan si kucing. Untuk itu, semua pemilik kucing wajib memiliki pengetahuan seputar ciri-ciri kucing cacingan. Tujuannya supaya tidak lengah dan bisa lebih awal mendeteksi penyakit ini. Kucing yang cacingan memiliki ciri-ciri yang beragam karena tergantung juga pada jenis cacing yang menginfeksi. Namun, secara umum, 17 ciri-ciri kucing cacingan berikut ini bisa kamu gunakan sebagai panduan.

1. Terus menerus lapar

Saat masuk ke tubuh kucing, cacing akan menjadi parasit usus dan mengambil nutrisi penting yang dibutuhkan oleh kucing. Secara alamiah, kucing yang belum tercukupi nutrisi hariannya akan selalu minta makan. Inilah yang membuat si kucing selalu merasa lapar, bahkan lebih banyak dari porsi biasanya. Perubahan perilaku makannya ini mengindikasikan bahwa kucingmu sudah terinfeksi cacing.

2. Nafsu makan menurun

Ciri-ciri kucing cacingan selanjutnya adalah nafsu makan yang menurun. Lho, tadi katanya kucing bakal lapar terus? Iya, tetapi itu pada awalnya saja. Kalau tidak segera ditangani, cacing yang ada pada usus kucing akan memicu munculnya radang usus. Selain itu, cacing juga berkembangbiak dan memenuhi rongga usus. Kondisi ini membuat si kucing merasa sakit dan tidak nyaman sehingga kehilangan nafsu makannya.

3. Kucing terlihat lesu

Kucing yang terlihat lesu perlu diwaspadai. Ada kemungkinan si kucing terkena cacingan. Dari beberapa kucing cacingan yang pernah saya rescue, hampir 80% menunjukkan tanda lesu ini. Mereka tidak lagi aktif bermain seperti biasanya. Dipancing dengan mainan lucu pun mereka tidak merespon. Dokter Pippa Elliot dalam artikelnya di wikiHow mengungkapkan bahwa kucing yang cacingan memang akan terlihat lesu. Sebabnya, kucing kekurangan energi karena nutrisi makanan dan cairan yang lebih banyak diambil oleh cacing.

4. Kucing sering menjilati anusnya

Biasanya cacing akan muncul ke area sekitar anus. Bahkan, pada malam hari cacing juga meletakkan telurnya ke bagian lubang anus. Ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada kucing. Makanya, kucing akan terlihat sangat sering menjilati bagian anusnya. Ini dilakukan oleh si kucing untuk membersihkan dan menghilangkan rasa tidak nyaman tersebut. Saat kucingmu terlihat berperilaku seperti ini, coba tengok ke bagian anusnya. Kemungkinan kamu akan menemukan sedikit tubuh cacing yang sedang keluar hingga ke lubang anus. Atau, perhatikan di sekitar bulu dekat kubang anus, barangkali ada telur-telur cacing. Bentuknya kecil seperti beras dan berwarna putih.

5. Kucing terlihat berjalan sambil menyeret pantatnya di lantai

Pernahkah kamu melihat ada kucing yang berjalan sambil menyeret pantatnya di lantai? Perilaku ini bisa menjadi pertanda cacingan pada kucing. Telur cacing dan cacing dewasa yang muncul di sekitaran lubang anus menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman pada si kucing. Jadi, selain menjilati anusnya, kucing juga akan sering menggesekkan lubang anusnya ke lantai. Ini dilakukannya untuk membersihkan dan menghilangkan rasa gatal.

6. Perut terlihat membuncit

Kalau diperhatikan dengan seksama, kucing cacingan memiliki bentuk tubuh yang agak aneh. Salah satunya adalah perut kucing yang membuncit. Buncitnya ini terlihat tidak wajar. Berbeda, ya, dengan perut kucing yang besar karena kebanyakan makan atau hamil. Biasanya, perut buncit ini juga diikuti dengan bentuk tubuh kucing yang terlihat kurus. Menurut Brian Bourquin, dokter hewan di Boston Veterinary Clinic, saat perut kucing terlihat membuncit, periksalah bantalan lemak pada ruas tulang belakang kucing. Pada kucing yang sehat, kamu akan bisa merasakan benjolan-benjolan yang tidak tajam di sepanjang ruas tulang belakang. Perut besarnya berarti hanya karena dia mulai menggendut atau kebanyakan makan. Nah, kucing yang sedang cacingan tidak akan memiliki bantalan lemak itu. Saat dielus, tulang-tulang kucing akan terasa lebih tajam di tangan.

7. Gusi kucing tampak tidak sehat

Melansir dari Ilmu Veteriner, kucing yang sehat memiliki gusi berwarna merah muda, basah, dan licin. Namun, saat terinfeksi cacing, gusi kucing akan nampak pucat atau memutih. Gusi berwarna pucat ini mengindikasikan terjadinya anemia pada kucing akibat infeksi cacing. Selain itu, kalau gusi kucing terasa kering dan lengket saat diraba, maka bisa diindikasikan juga bahwa kucingmu mengalami dehidrasi akibat cacingan.

8. Penurunan berat badan

Tadi di atas sudah saya jelaskan bahwa salah satu ciri kucing cacingan adalah rasa lapar yang terus menerus. Nah, walaupun si kucing terlihat banyak makan, tetapi berat badannya tetap akan mengalami penurunan yang drastis. Sebabnya, nutrisi dari makanan sudah diambil oleh cacing yang ada di usus si kucing. Kemudian, pada tahap lanjut, kucing juga mengalami penurunan nafsu makan sehingga membuat bobot tubuhnya menurun. Coba perhatikan dengan seksama kalau kucingmu terlihat semakin kurus, barangkali ini menjadi pertanda adanya cacing di ususnya.

9. Bulu kusam dan rontok

Ciri-ciri lain dari kucing yang cacingan bisa kamu lihat pada perubahan bulunya. Kucing yang sehat memiliki bulu yang halus, lembut, dan berkilau. Sementara itu, kucing yang terinfeksi cacing bulunya lama kelamaan berubah menjadi kusam dan kasar. Lebih parahnya lagi, bulu kucing bisa sampai rontok. Walaupun makanan yang diberikan sudah makanan terbaik tetapi tidak akan terlalu berpengaruh untuk kesehatan bulunya. Sepanjang cacing masih bersarang di usus kucing, nutrisi dari makanan akan terus diambil oleh cacing.

10. Muntah

Cacing akan mengganggu saluran pencernaan. Usus kucing tidak bisa berfungsi dengan baik karena terjadi penyumbatan oleh cacing. Inilah yang mengakibatkan si kucing mengalami muntah. Pada kondisi yang lebih parah, cacing-cacing dewasa akan ikut keluar bersamaan dengan muntahannya. Biasanya ini terjadi saat kucing terinfeksi cacing gelang dan cacing hati.

11. Diare dan kotorannya berwarna lebih gelap

Kucing yang cacingan biasanya mengalami diare dengan kotoran yang berwarna lebih gelap. Kotoran yang berwarna lebih gelap ini terjadi karena feses bercampur dengan darah. Penyebabnya karena cacing sudah menginfeksi dinding-dinding usus dan menyebabkan pendarahan internal. Malahan, pada kondisi yang lebih parah, kotoran kucing akan keluar bersamaan dengan darah segar.

12. Sembelit / sulit pup

Pada beberapa kasus, kucing cacingan ada yang mengalami sembelit atau susah pup. Ini disebabkan banyaknya cacing yang sudah berkembangbiak di dalam usus. Cacing-cacing ini menyumbat usus dan jalur pembuangan kotoran di organ dalam kucing. Inilah yang kemudian membuat kucing mengalami kesulitan untuk pup.

13. Lebih sering minum

Kucing yang cacingan akan berusaha untuk lebih sering minum dibandingkan kebiasaannya sehari-hari. Rasa lemas/lesu, diare, atau muntah yang biasanya muncul bersamaan sebagai gejala cacingan menjadi pemicu rasa haus pada si kucing. Inilah sebabnya kucing yang cacingan akan minum dua sampai tiga kali lebih banyak. Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena bisa mengakibatkan dehidrasi pada kucing. Kalau kucingmu terlihat lebih sering minum, kamu bisa melakukan pengecekan sendiri apakah dia sudah mengalami dehidrasi. Coba angkat kulit kucing pada bagian belakang leher secara lembut. Kalau kulit yang diangkat tersebut segera kembali ke posisi semula berarti kucing tidak mengalami dehidrasi. Namun, kulit leher pada kucing yang mengalami dehidrasi akan kembali ke posisi semula dengan sangat lambat.

14. Sesak napas

Kucing yang terinfeksi cacing jantung (Dirofilaria Immitis) biasanya akan sering mengalami gejala klinis berupa sesak napas. Cacing jantung ini ditularkan melalui nyamuk Anopheles dan tinggal di dalam arteri pulmonari. Lama kelamaan, cacing tersebut akan menyebabkan kerusakan pada jantung dan paru-paru sehingga kucing akan sering mengalami sesak napas. Pada kondisi ini, kamu bisa kok mendengarkan dengan seksama. Napas kucing akan terdengar lebih berat dan seperti tersengal-sengal.

15. Batuk

Selain sesak napas, kucing yang cacingan juga bisa mengalami batuk-batuk. Melansir dari PetMD, batuk pada kucing yang cacingan disebabkan karena larva cacing yang berada di saluran napas. Setelah 40 hari, larva cacing akan semakin mengganggu dan membuat si kucing kurang nyaman tiap kali bernapas. Itulah mengapa kucing yang cacingan akan menjadi lebih sering batuk.

16. Pada kotoran kucing terlihat adanya telur cacing atau cacing utuh

Ciri ini sebenarnya akan lebih mudah diamati kalau kucingmu adalah kucing indoor. Kamu bisa langsung mengamati kotoran si kucing di wadah pasirnya. Kadang, beberapa cacing utuh bisa langsung terlihat dengan sangat jelas di permukaan feses. Namun, ada juga yang masih berupa telur atau hanya segmen cacing. Telur cacing dan segmen cacing biasanya berwarna putih dengan bentuk kecil seperti beras atau biji wijen. Untuk menemukannya, kamu perlu sedikit membolak-balik feses si kucing. Kalau mau memeriksa feses tersebut, jangan lupa untuk selalu mengenakan sarung tangan, ya. Ingat, beberapa jenis cacing sangat mudah menular ke manusia.

17. Muncul masalah pada mata

Dari pengalaman saya mengurus kucing liar yang cacingan, rata-rata mereka akan mengalami masalah pada matanya. Ada yang hanya belekan ringan, nampak sayu, berair, mata merah meradang hingga mata kucing tertutup selaput putih. Kondisi ini jelas berbeda dengan mata pada kucing yang sehat, yaitu terlihat bening, bersih, dan bulat.

Tips ampuh untuk mengatasi cacingan pada kucing

Bagaimana kalau ternyata kucingmu benar sudah mengalami cacingan? Jawaban singkatnya, segera atasi penyakitnya dan jangan dibiarkan! Cara terbaik adalah dengan membawa si kucing ke dokter hewan. Ada beberapa jenis cacing yang biasa menginfeksi kucing. Nah, masing-masing cacing tersebut memerlukan pengobatan yang berbeda. Dilansir dari Petcube, obat untuk cacing gelang tidak akan ampuh untuk mengatasi cacing tambang. Jadi, dokter hewan akan mengidentifikasi dulu cacing apa yang menginfeksi kucingmu, lalu memberikan obat yang paling sesuai.

Cara lain, lakukan pengobatan sendiri di rumah sebagai langkah pertolongan pertama. Berikan obat cacing oral untuk si kucing. Biasanya saya menggunakan merek Drontal. Dosisnya 1 tablet untuk kucing dengan bobot 4 Kg. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel cara mengobati kucing cacingan ini.

Kalau ragu, kamu bisa konsultasikan terlebih dahulu via telepon dengan dokter hewan mengenai obat apa yang tepat dan seberapa banyak dosisnya untuk kucing kesayanganmu. Cara ini bisa kamu gunakan dengan catatan, kondisi si kucing belum lemas, dehidrasi, atau muntah-muntah.

Biasanya, sambil menjalankan perawatan untuk si kucing, saya akan fokus juga membersihkan ruang di mana kucing saya biasa bermain. Pasirnya diganti, serta wadah pasir juga harus dicuci/dijemur sebelum digunakan kembali. Bersihkan dengan cairan desinfektan dan detergen supaya lebih ampuh. Ini saya lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya sisa-sisa cacing atau telur cacing yang masih tertinggal.

Ada istilah ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’. Nah, pastikan untuk melakukan pencegahan supaya kucingmu aman dari kemungkinan terinfeksi cacing lagi. Rutinlah memberi obat cacing setiap 2-3 bulan sekali. Selain itu, vaksin rutin juga berpengaruh untuk mencegah kucing terinfeksi cacing. Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai waktu vaksin yang tepat untuk kucingmu.

Berdasarkan pengalaman saya, cara-cara ini terbukti ampuh untuk mengatasi kucing yang cacingan. Termasuk mencegah agar si kucing tidak terinfeksi kembali.

Poin Penting

Akhir kata, setelah mengetahui 17 ciri-ciri kucing cacingan, kamu bisa mulai mengamati sendiri kondisi kucingmu. Apakah ada perubahan pada perilaku, bentuk fisik, maupun kondisi kesehatannya? Entah itu terus merasa lapar, dehidrasi, perut membuncit, dan seterusnya. Jika iya, bawalah ke dokter hewan agar segera dicek dan diobati. Pastikan juga kamu melakukan tindakan pencegahan dengan rajin membersihkan area rumah, serta rutin memberikan vaksin dan obat cacing. Semoga kucingmu aman dari infeksi cacing, ya.

Baca lebih lanjut: Apakah kucing cacingan bisa sembuh sendiri? »