Collar kucing: pengertian, manfaat, cara pemakaian & jenisnya

Pertama kali mengadopsi Moka dari klinik langganan saya, kucing manis itu sedang menggunakan collar di lehernya. Sebabnya, Moka baru disteril dan luka bekas operasinya tidak boleh terjilat sampai kondisinya mengering. Wah, saya jadi khawatir salah urus karena belum paham apa itu collar untuk kucing. Untungnya dokter di klinik menjelaskan hal-hal penting seputar collar untuk kucing ini. Nah, saya mau bagikan infonya untuk kamu juga, nih. Mulai dari apa sebenarnya collar kucing itu, manfaatnya apa saja, jenis-jenis collar kucing, sampai cara pemakaiannya. Oh iya, collar bisa dibuat sendiri, lho. Saya bagikan cara praktisnya di akhir artikel, ya. Yuk, langsung simak pembahasannya.

Apa itu collar kucing?

Collar memiliki banyak sebutan di kalangan pecinta kucing. Ada yang menyebutnya kerah kucing, tudung kerucut, corong leher, atau cone kucing. Namun, kalau dilihat dari sejarahnya, nama aslinya adalah elizabethan collar (e collar). Nama ini disematkan karena bentuk collar yang menyerupai kerah baju berenda (ruffs) yang populer di masa Elizabethan sekitar 1558 – 1603.

Jika kamu penasaran seperti apa itu ruffs, perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar Queen Elizabeth memakai Ruffs
Gambar Queen Elizabeth memakai ruffs

Dan untuk collar kucing seperti ini:

Contoh pemasangan collar kucing
Contoh pemasangan collar kucing

Dulu saya mengira collar ini adalah aksesoris untuk mempercantik penampilan kucing. Ternyata bukan, hehe…! Collar dipasang pada leher kucing untuk tujuan-tujuan khusus seperti pemulihan kesehatan pasca operasi, melindungi luka, maupun persiapan show. Bentuk collar didesain sedemikian rupa untuk menghalangi gerak berlebihan kucing. Mulut kucing akan kesulitan untuk menjangkau bagian tubuh di balik collar. Begitu juga dengan kaki kucing akan sulit untuk menggaruk ke bagian leher dan kepala yang sedang terluka. Namun, jangan khawatir, kucing tetap bisa makan, minum, dan berbaring dengan nyaman, kok. Yang penting, kamu memilih jenis dan ukuran collar yang tepat untuk si kucing. Begitu juga dengan cara pemakaiannya yang tepat.

Manfaat collar untuk kucing

Sebenarnya apa sih manfaat collar untuk kucing? Collar bermanfaat untuk melindungi bagian-bagian tubuh tertentu saat proses pemulihan kesehatan kucing. Baik itu pemulihan pasca operasi, pemulihan kulit dan bulu yang sedang bermasalah, hingga melindungi bekas jahitan luka akibat berkelahi.

Pada website Tanya Dokter Hewan, drh. Puspasari Respatiningtyas menjelaskan tentang manfaat collar untuk kucing. Saat proses penyembuhan luka, secara natural kucing akan berusaha menjilat atau menggaruk lukanya. Ini disebabkan karena ada rasa sakit, gatal, dan tidak nyaman pada bekas luka tersebut. Padahal, terlalu sering dijilat atau digaruk akan memperparah luka. Apalagi tekstur lidah kucing yang memang agak kasar.

Nah, ini sama dengan kasusnya si Moka yang saya ceritakan di awal tadi. Mungkin bekas jahitan operasi steril di perutnya terasa tidak nyaman. Makanya, beberapa kali Moka menjilat dan menggaruk area jahitan yang tertutup perban. Akhirnya, perban mulai terbuka. Untungnya segera terlihat oleh perawat klinik dan Moka langsung dipasangkan collar. Pada kondisi ini, collar akan terus dipakaikan sampai luka bekas operasi benar-benar kering dan tertutup rapat. Kira-kira itu berapa hari, ya? Tergantung pada seberapa berat kondisi luka. Ada yang hanya butuh beberapa hari, tetapi ada juga yang sampai beberapa minggu.

Selain melindungi luka, collar juga bermanfaat untuk menjaga keindahan dan kerapian bulu. Biasanya ini digunakan sementara oleh kucing yang akan mengikuti pertunjukan atau perlombaan. Dengan collar, bulu yang sudah bersih dan tertata rapi akan aman dari garukan maupun jilatan. Jadi, si kucing tetap tampil menawan saat pertunjukan dimulai.

Begini cara pemakaian collar kucing supaya aman

Dari pengalaman saya, cara memasang collar ini lumayan mudah. Kamu tinggal memasangkannya melingkar di bagian leher kucing. Kemudian, pasang kaitan-kaitan yang ada di setiap ujungnya. Kalau sudah terpasang, coba gerakan sedikit ke kiri dan ke kanan. Apakah sudah di posisi yang pas dan tidak terlalu longgar atau terlalu ketat?

Kalau dipasang terlalu longgar akan membuat collar mudah terlepas ke bagian depan kepala. Sementara itu, collar yang dipasang terlalu ketat akan membuat leher lecet, kesulitan bernapas, bahkan kesulitan menelan. Sebaiknya, sediakan jarak sekitar dua jari antara collar dengan leher supaya nyaman untuk si kucing.

Ketika sudah memakai collar, kamu harus tetap mengawasi kucingmu. Kalau kucingmu bebas berkeliaran di luar dengan collar yang terpasang di leher, ini akan berbahaya untuknya. Kucing yang memakai collar akan terbatas geraknya. Begitu juga dengan arah dan jarak pandangnya. Kemampuan kucing untuk mendeteksi dan menghindari bahaya akan sangat berkurang. Jangan sampai kucingmu terjatuh atau tersangkut karena collar yang masih terpasang di lehernya. Saran saya, kucing yang memakai collar lebih baik ditempatkan di kandang atau di dalam ruangan saja sampai collar boleh dilepas.

Beberapa jenis collar yang biasa digunakan oleh kucing

Di pasaran, ada beberapa jenis collar untuk kucing berdasarkan bahannya. Kamu tinggal memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kucingmu.

1. Collar plastik

Moka dan collar plastik

Sesuai namanya, collar ini terbuat dari plastik berbahan low density polyethylene. Bahan ini cukup kaku dan kokoh. Pengaitnya ada yang berupa perekat dan kancing. Saat ini, collar plastik sudah banyak variasinya. Ada yang sudah dilengkapi dengan busa-busa lembut di sekeliling ujung collar yang bersentuhan dengan leher sehingga tetap nyaman.

2. Collar kain

E collar kucing yang terbuat dari kain

Collar kain ini bahannya tentu saja lebih lembut daripada collar plastik. Motif dan warnanya juga sangat beragam. Saya pernah memasangkan collar kain untuk kucing di rumah yang sedang sakit. Penampilannya terlihat lebih lucu dan tidak sekaku collar plastik. Namun, collar kain ini sebenarnya lebih menghalangi jarak pandang kucing.

3. Inflatable collar

Inflatable e collar kucing

Collar ini adalah model collar tiup. Desainnya mirip dengan ban dalam sepeda motor. Bahannya terbuat dari plastik sintetis sehingga mudah digembungkan. Dengan bentuknya ini, inflatable collar lebih efektif untuk membatasi gerakan mulut dan kaki kucing ke area luka. Kelebihan lainnya, Inflatable collar tidak terlalu membatasi jarak pandang kucing seperti pada collar kain.

Nah, jenis collar mana yang akan kamu pilih untuk kucingmu? Sesuaikan dengan kebutuhan saja, ya. Pilih yang sekiranya paling sesuai dengan kondisi tubuh, usia, dan lingkungan si kucing.

Alternatif collar yang bisa kamu buat sendiri di rumah

Kadang, kucing bisa sakit secara mendadak dan butuh collar sebagai langkah pertolongan pertama. Kemungkinan lain, collar yang dipasangkan oleh dokter terlepas dan rusak karena kebandelan si kucing. Dalam situasi seperti ini, kamu bisa membuat sendiri di rumah. Ya, sebut saja ini adalah collar darurat. Bahannya bisa kamu ambil dari benda-benda yang tersedia di rumah, misalnya seperti karton tebal dari kardus bekas atau map.

Pertama, ukur dulu jarak dari leher ke bagian moncong. Ini penting supaya collar memiliki tinggi yang pas. Kalau terlalu tinggi, kucingmu akan kesulitan menjangkau makanan dan minumannya. Kemudian, ukur juga lingkar leher si kucing. Tujuannya supaya nanti collar tidak terlalu ketat atau terlalu longgar saat dipasang. Jangan lupa, ya, masukkan dua jari sebagai tambahan lingkar leher si kucing.

Kedua, adalah membuat garis gambar setengah lingkaran di atas bahan karton. Gunakan jangka atau penggaris supaya sesuai dengan ukuran leher si kucing tadi. Kemudian, tinggal gunting sesuai garis yang sudah kamu gambar.

Ketiga, lapisi ujung collar yang akan bersentuhan dengan leher kucing dengan lakban hitam atau busa tipis. Tujuannya supaya collar lebih nyaman untuk dipakai oleh kucingmu.

Terakhir, langsung pasangkan pada kucingmu. Gulung collar yang sudah kamu buat tadi di leher kucingmu. Atur posisinya sampai tepat. Kalau sudah pas, lem atau staples ujung-ujungnya. Selesai, deh.

Kesimpulan

Wah, ternyata collar penting juga ya untuk membantu pemulihan kondisi kesehatan kucing. Bukan sekadar aksesoris untuk mempercantik penampilan saja. Nah, kalau kucingmu membutuhkan collar, kamu bisa membelinya di petshop, klinik dokter hewan, marketplace online, atau membuatnya sendiri! Yang penting, apapun jenis dan bahannya, pastikan ukuran collar sesuai dengan lingkar leher si kucing. Tetap awasi juga ya selama kucingmu menggunakan collar.

Baca lebih lanjut: Efek samping steril pada kucing: 5 fakta ini mengejutkan! »