10 Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

“Aduh, kok kucingku terlihat limbung ya? Jalannya juga sempoyongan. Ini kenapa?” Pertanyaan tersebut mungkin pernah kamu pikirkan atau ucapkan saat melihat kucing kesayangan sempoyongan. Saya juga pernah mengalami hal itu setelah kucing saya pulang main. Setelah saya cari tahu, ternyata ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kucing jalan sempoyongan. Mulai dari kucing terserang distemper, cerebellar hypoplasia, hingga ataksia. Kondisi ini jangan kamu anggap remeh. Apabila kucing tidak segera mendapatkan perawatan, kucing dapat lumpuh atau mati. Untuk lebih detailnya, yuk langsung ke pembahasan. Let’s dive in!

1. Cerebellar hypoplasia

Salah satu penyebab kucing jalan sempoyongan adalah karena kucing mengalami cerebellar hypoplasia. Cerebellar hypoplasia adalah gangguan kesehatan kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh, sistem motorik dan kesadaran spasial.

Tanda kucing terserang cerebellar hypoplasia adalah kucing bergerak dengan tersentak, kaku, tak beraturan dan tidak seimbang. Hal ini karena ada gangguan di bagian otak kecil kucing karena tidak berkembang baik saat di kandungan.

Gangguan cerebellar hypoplasia disebut juga dengan wobbly cat syndrome. Dan kebanyakan kasus cerebellar hypoplasia adalah bawaan dari lahir. Jadi, apabila kucing kamu terserang cerebellar hypoplasia, kamu dapat melihat gejalanya sejak kucing masih kecil. Akan tetapi, masing-masing kucing yang mengalami sindrom ini memiliki kondisi yang berbeda-beda.

Hal ini disebabkan oleh adanya tingkatan wobbly cat syndrome, yaitu ringan hingga berat. Saat kucing kamu mengalami wobbly cat syndrome ringan, kucing hanya akan mengalami guncangan pada kepala atau berjalan sempoyongan. Sedangkan untuk skala berat, kucing sudah tidak mampu berjalan dan butuh bantuan untuk makan.

Untuk membedakan tingkat keparahannya, kamu bisa cek tandanya berikut ini:

1. Cerebellar hypoplasia ringan

  • Kepala sedikit tremor terutama ketika stress atau bersemangat.
  • Sesekali kehilangan keseimbangan.
  • Kucing jalan sempoyongan.
  • Kucing masih bisa berlari, melompat, memanjat dan berjalan.

2. Cerebellar hypoplasia sedang

  • Rentang kaki lebar saat berjalan.
  • Tidak seimbang saat berjalan, tersandung dan sering jatuh.
  • Getaran kepala terlihat jelas.
  • Kucing terlihat jalan lebih sempoyongan daripada biasanya.
  • Masih bisa memanjat.

3. Cerebellar hypoplasia berat:

  • Hanya bisa berjalan beberapa langkah saja.
  • Getaran kepala yang konstan setiap saat.
  • Sulit mengatur keseimbangan dan sering jatuh.
  • Butuh bantuan untuk buang air dan makan.

Apakah kucing akan merasa sakit? Walaupun kucing seperti limbung dan sempoyongan, namun kucing tidak merasakan sakit, lho. Jadi, kamu masih bisa mengajak kucing main agar kucing senang dan otot kaki terlatih.

Sayangnya, hingga saat ini tidak ada pengobatan yang tepat yang bisa mengatasi gangguan woobly cat syndrome pada kucing. Namun, kamu masih bisa melakukan pencegahan. Kamu bisa melakukan vaksinasi karena penyebab utama woobly cat syndrome adalah virus panleukopenia.

2. Dehidrasi

Tahukah kamu kalau dehidrasi bisa berakibat fatal? Sama seperti manusia, kucing juga akan mengalami gangguan metabolisme saat kucing terserang dehidrasi parah. Terutama pada kitten. Kitten butuh asupan air yang cukup untuk pertumbuhan. Apabila kitten kekurangan cairan, metabolisme dan organ vital kitten akan terganggu. Jika terjadi dehidrasi kitten terjadi dalam jangka panjang, kitten dapat terserang penyakit ginjal. Akibatnya, kucing jalan sempoyongan karena menahan sakit.

Catatan: Jika kucing dehidrasi dan disertai dengan asupan nutrisi yang kurang, membuat metabolisme tubuh terganggu. Akibatnya, tubuh menjadi lemah, lemas dan dalam kondisi yang parah, kucing kamu bisa sempoyongan saat berjalan.

3. Distemper

Penyakit distemper termasuk salah satu penyakit ganas dan paling ditakuti pemilik kucing. Jangan menyepelekan penyakit distemper, karena penyakit ini mudah menular kesesama kucing dan menyebabkan kematian..

Distemper memiliki banyak istilah lain, diantaranya:

  • Pertama, feline panleukopenia karena penyakit ini membuat sel darah putih menurun.
  • Kedua, feline infectious enteritis karena menimbulkan gejala klinis di saluran pencernaan, misalnya infeksi usus.
  • Ketiga, feline parvovirus karena disebabkan oleh virus parvo.

Lalu, apa hubungannya distemper dengan kucing yang jalan sempoyongan? Ini karena salah satu gejala kucing terserang distemper adalah kucing mengalami gangguan neurologis. Akibatnya, kucing memiliki keseimbangan yang buruk.

Kamu perlu memperhatikan gerakan kaki kucingmu. Karena ketika distemper semakin memburuk, maka gerakan kaki pada kucing menjadi tidak terkoordinasi. Bahkan, kedutan dan kontraksi otot menjadi sering tak terkendali.

Agar kamu lebih yakin sebelum membawa kucing ke dokter, cocokan dengan gejala distemper di bawah ini:

  • Demam tinggi hingga suhu tubuh kucing mencapai 41o
  • Saat kucing duduk, bahu dan dada menempel pada lantai karena melindungi perutnya yang sakit.
  • Tidak nafsu makan.
  • Kucing mengalami lipolisis
  • Suka menyendiri dan bersembunyi.
  • Muntah secara terus menerus.
  • Diare parah bahkan disertai dengan darah.
  • Dehidrasi.
  • Depresi.
  • Kejang.
  • Kelumpuhan.

Jika kamu melihat kucing kamu mengalami gejala tersebut, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dengan begitu, kucing kamu akan segera mendapatkan pertolongan. Dan si kucing bisa segera pulih.

4. Stroke

Jujur, baru kali ini saya tahu bahwa ternyata kucing juga bisa stroke. Setelah saya cari tahu, stroke kucing disebabkan karena kurangnya suplai darah ke otak. Akibatnya, terjadi masalah vascular. Dan otak kucing tidak bisa lagi berfungsi dengan baik. Hal ini dapat memicu gangguan keseimbangan.

Kucing yang mengalami stroke cenderung punya cara jalan yang melingkar, tidak bisa jalan lurus dan jalannya tidak stabil. Jika diperhatikan, kucing memiliki cara berjalan seperti orang mabuk. Bahkan, pada kondisi parah, kucing yang terserang stroke tidak punya kemampuan untuk berjalan dan berdiri.

Untuk lebih yakin, coba periksa mata kucing milikmu. Kucing stroke memiliki ukuran pupil yang berbeda. Jika tidak, cek apakah salah satu atau kedua bola mata cenderung mengarah ke samping atau tidak.

Kondisi nystagmus ini terjadi karena kurangnya aliran darah ke saraf mata. Jika setelah dilihat lebih seksama ternyata kepala kucing juga miring dan ada lipatan mata, kemungkinan kucing mengalami stroke. Karena itu, segera bawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Segera ya! Jangan sampai kronis baru di bawa ke dokter hewan.

5. Ataksia

Ataksia atau ataxia merupakan salah satu gangguan neurologis atau sistem saraf pada kucing. Penyebabnya adalah masalah pada sistem kesimbangan, otak dan koordinasi di tubuh kucing. Akibatnya, tubuh menjadi susah untuk mengendalikan gerakan. Dan kucing akan jalan sempoyongan.

Ada 3 jenis ataksia, yaitu:

1. Ataksia Serebelum atau Ataksia Otak Kecil

Jenis ataksia ini disebabkan oleh kerusakan di bagian otak kecil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi. Akibatnya, kucing kamu menjadi sempoyongan saat berjalan.

Penyebab dari ataksia otak kecil ini bisa jadi karena bawaan dari lahir. Namun, bisa pula karena kejadian tertentu yang menyerang otak kecil kucing. Misal: kucing tertabrak motor atau mobil.

2. Ataxia Vestibular

Jenis ataksia ini berkaitan dengan sistem telinga bagian dalam. Vestibular sendiri memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh, gerakan kepala dan postur tubuh.

Jika terjadi keanehan pada cairan endolimfatik di telinga dalam, bisa menyebabkan  peradangan. Akibatnya, kucing kamu akan jalan dengan sempoyongan dan sakit di area sekitar kepala.

3. Ataksia Sensorik

Jenis ataksia ini disebabkan oleh gangguan di sistem saraf yang mengatur rasa getar atau posisi. Akibatnya, koordinasi gerakan menjadi tidak stabil dan kucing akan jalan sempoyongan.

Apakah kucing kamu mengalami ataksia? Coba cocokan gejala ataksia dengan gejala yang dialami kucingmu.

  • Kucing jalan sempoyongan.
  • Gerakan kucing tidak stabil dan cenderung ceroboh.
  • Kucing terlihat lemah.
  • Kepala kucing cenderung miring.
  • Kaki kucing diangkat terlalu tinggi, terutama saat melangkah.
  • Kucing mengalami tremor.
  • Kucing sering muntah.
  • Pergerakan mata kucing menjadi aneh.
  • Adanya perubahan perilaku kucing secara mendadak.

Jika kucing kamu memiliki tanda-tanda tersebut, segera bawa ke dokter hewan terdekat. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan dan pertolongan pertama bagi kucing. Dengan begitu, penanganan dan pengobatan berkelanjutan akan membuat kucingmu segera pulih.

6. IVD (idiopathic vestibular disease)

Jika anak kucing kamu tiba-tiba jalan sempoyongan seperti orang mabuk, kamu perlu mengamati lebih lanjut. Ini disebabkan karena ada masalah yang menyerang sistem vestibular.

Sayangnya, kamu tidak tahu pasti apakah itu IVD atau CVD (central vestibular disease) yang mengakibatkan lesi atau tumor. Hanya dokter hewan yang bisa mendiagnosa penyakit pada kucing. Namun, kamu tetap bisa mengecek gejala yang ditimbulkan.

Baik kucing yang mengalami IVD atau CVD memiliki gejala yang sama. Di 0-30 menit awal kucing kamu akan jalan sempoyongan seperti orang mabuk. Kucing kamu mungkin akan terjatuh bahkan untuk berdiri pun susah.

Mata kucing juga akan bergerak ke samping, muntah dan bahkan susah untuk bergerak karena masalah pada permasalahan otot. Jika hal tersebut terus berlangsung, segera hubungi dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut. Jika kucing kamu didiagnosa mengalami IVD, kamu tak perlu terlalu cemas. Karena IVD bisa disembuhkan dan tidak menyebabkan masalah serius.

7. Keracunan

Keracunan bisa menyebabkan kucing jalan sempoyongan. Bahkan, keracunan bisa menyebabkan ataksia parah pada kucing. Kucing keracunan biasanya karena salah makan. Entah karena kucing makan tanaman beracun, makan tikus yang sudah diracun atau makan makanan beracun.

Keracunan bisa menyebabkan ketidakseimbangan tubuh, kejang-kejang dan kematian. Bagaimana cara racun membuat kucing jalan sempoyongan? Racun yang masuk ke dalam tubuh kucing akan menyebar keseluruh tubuh. Racun akan mengacaukan sistem saraf motorik dan sistem saraf neurologis. Akibatnya, kucing akan kesusahan untuk berdiri dan berjalan. Apabila racun sudah mencapai organ vital, kucing akan kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

Jika kamu melihat kucing kesayanganmu kejang-kejang dan mulut berbusa, segera bawa kucing ke klinik dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan terapi infus dan memberi penawar racun sebagai pertolongan pertama. Jangan tunggu nanti-nanti, karena racun di tubuh kucing akan sangat cepat menyebar.

8. Encephalitis atau ensefalitis atau radang otak

Kucing juga bisa mengalami peradangan pada otak. Penyebab peradangan otak kucing bisa karena berbagai faktor. Misalnya, parasit atau karena kekebalan tubuh kucing yang menurun.

Kucing yang mengalami ensefalitis akan susah untuk bergerak dengan stabil. Bahkan, kucing bisa sering tersandung, kucing jalan sempoyongan dan kucing mengalami demam tinggi. Jika hal ini terjadi, maka kamu perlu segera membawa kucing ke dokter hewan untuk perawatan.

9. Cedera kepala

Cedera pada kepala bisa menyebabkan ataksia dan ketidakseimbangan pada tubuh. Pada dasarnya, kucing memiliki pergerakan yang sangat aktif dan suka bermain.

Kamu tidak tahu 100% mengenai kucing kamu. Bisa saja saat bermain dengan kucing lain, kucing kamu terbentur kepalanya. Bisa jadi kucing kamu terjatuh dari tangga.

Beberapa kejadian tersebut mungkin terlihat biasa saja dan tidak mengakibatkan hal yang serius. Namun, beberapa kejadian, seperti: terjatuh dan terbentur bisa menyebabkan trauma dan cedera kepala yang serius. Misalnya mengakibatkan mimisan, pupil tidak stabil dan kucing jalan sempoyongan.

Jika setelah terjatuh kucing manjadi jalan sempoyongan, berarti kucing mengalami kerusakan serius. Jika kucing berjalan sempoyongan lebih dari 1 jam setelah terjatuh, kamu perlu segera membawa kucing ke dokter hewan. Takutnya, ada bagian dari sistem otak yang rusak karena cedera kepala.

10. Feline vestibular disease (FVD)

Kucing yang mengalami FVD cenderung mengangkat kepalanya dan mengalami disorientasi atau kebingungan. Ini disebabkan oleh tidak berfungsinya sistem vestibular di telinga dalam. Akibatnya, keseimbangan kucing menjadi terganggu dan kucing jalan sempoyongan.

Sayangnya, untuk tahu apakah kucing kamu mengalami FVD atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter hewan perlu mengecek gejala fisik si kucing. Bahkan dokter hewan akan mengecek darah dan urine untuk memastikan diagnosis FVD secara tepat.

Bagaimana cara mengatasi kucing yang jalan sempoyongan?

Ada dua solusi:

  • Pertama, apabila gejala penyakit kucing ringan, dokter akan memberikan obat agar kucing menjadi sehat. Dan si meong dapat berjalan lagi dengan benar.
  • Kedua, apabila kucing sudah mengalami penyakit kronis dan tidak bisa sembuh. Kamu perlu membuatkan alat bantu jalan buat si kucing. Pemilik kucing diluar negeri banyak yang membuatkan kursi roda kucing. Jadi, ada alat yang menompang tubuh kucing dan ada penyangga berupa roda di kanan dan kiri. Dengan begitu, kucing dapat bergerak dan berjalan.

Jadi, apa yang menjadi penyebab kucing sempoyongan?

Ada beberapa penyebab kucing jalan sempoyongan, diantaranya:

  1. Cerebellar hypoplasia.
  2. Dehidrasi.
  3. Distemper.
  4. Stroke.
  5. Ataksia.
  6. IVD (idiopathic vestibular disease).
  7. Keracunan.
  8. Encephalitis atau ensefalitis atau radang otak.
  9. Cedera pada kepala.
  10. Feline vestibular disease (FVD).

Namun, untuk tahu kondisi pasti dari kucing kamu, kamu perlu bantuan dokter hewan. Dokter akan melakukan pemeriksaan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat. Apakah ada informasi penting terkait topik “kucing jalan sempoyongan” yang saya lewatkan? Ingatkan saya melalui kolom komentar ya. Makasih.

Baca lebih lanjut: Kenali FIP, penyakit mematikan pada kucing (penyebab, gejala, hingga pencegahan) »