Bolehkah Kucing Persia Makan Sosis?

Sosis merupakan makanan olahan industri yang diolah dari daging. Daging ayam atau daging sapi digiling diberi perisa, diberi aroma, ditambahi perwarna makanan dan diberi pengawet agar kualitasnya meningkat. Menurut standart food manufactur sosis telah ditetapkan sebagai makanan yang terjamin keamanannya. Namun, bolehkah kucing persia makan sosis?

Dilansir dari RSPCA Australia (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals), sosis merupakan makanan yang harus dihindari kucing persia. Senyawa kimia pangan yang berfungsi untuk mengawetkan makanan, seperti: Asam Asetat, Benzoat, Sulfit, Propil galat, Garam Nitrit, Sorbat, dan Propianat. Berpotensi besar mengganggu saluran pencernaan kucing persia. Hal ini dapat menurunkan lama hidup kucing persia Anda.

Bahaya zat kimia pabrik untuk keberlangsungan hidup kucing persia

Saat ini sangat mudah sekali kita menemukan makanan olahan daging yang enak dan lezat. Namun biarpun makanan olahan itu terbuat dari daging, Anda tidak boleh sembarangan memberikannya kepada kucing persia Anda. Makanan seperti: sosis, kornet, nugget, daging asap, ham, bakso, abon, dan sarden mengandung banyak bumbu dan bahan pengawet untuk standart industri makanan manusia.

Makanan tersebut dirancang untuk manusia, namun tidak untuk kucing persia Anda. Pencernaan kucing persia lebih tidak tahan dengan bahan kimia pabrik dan lebih lemah dari manusia. Berikut ini senyawa kimia dari pabrik makanan yang harus dihindari kucing persia Anda.

1. Garam

Lidah kucing persia tidak dapat membedakan secara tepat makanan yang asin, gurih, terlalu asin ataupun terlalu banyak banyak micin. Mereka hanya menyeleksi berdasarkan bau. Inilah yang perlu Anda waspadai. Makanan olahan yang memiliki kadar garam terlalu tinggi dapat membuat badan kucing gatal-gatal dan melemahkan kesehatan akar bulu kucing. Akibat jangka panjangnya adalah bulu mereka mudah rontok. Dengan begitu, ada batasan memberi garam pada makanan kucing. Jadi, Anda perlu berhari-hati jika ingin memberikan makanan kucing yang mengandung kadar garam tinggi.

2. Zat pengawet sintetik

Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, zat pengawet sintetik seperti asam benzoat,
BHA (butylated hydroxyanisole), BHT (butylated hydroxytoluene) dan senyawa sulfat harus Anda hindarkan dari daftar makanan kucing persia Anda. Zat kimia pengawet dalam batas normal yang masuk kedalam sistem pencernaan kucing dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Anda dapat melakukan penelitian dengan kucing Anda, kucing pertama Anda kondisikan untuk memakan makanan olahan daging (sosis) yang memiliki kandungan pengawet yang tinggi. Kucing kedua Anda berikan makanan bernutrisi dari olahan yang tidak menggunakan pengawet.

Setelah satu tahun Anda boleh mengecek kesehatan usus kucing Anda di dokter hewan. Kucing yang terus menerus mengkonsumsi daging berpengawet akan menderita polip di usus mereka. Polip ini akan menyebabkan usus mengalami malfungsi dan menimbulkan masalah pencernaan. Efek dalam jangka panjang adalah memperpendek lama harapan hidup kucing persia.

Sekali lagi, hindari makanan olahan daging pabrikan yang dikonsumsi manusia untuk dijadikan makanan kucing. Sebagai gantinya Anda dapat membeli makanan daging basah yang telah diformulasikan ahli kucing persia. Makanan ini sudah mengikuti standart minimum zat berbahaya untuk kucing persia.

3. Bumbu yang mengandung bawang putih

Makanan daging olahan selalu ditambahkan bumbu penyedap seperti micin, bawang putih, perisa dan penyedap rasa. Kucing persia memiliki alergi pada bumbu-bumbu tersebut. Jika bumbu ini dalam keadaan terpisah, kucing persia dapat membedakannya dan tidak memakannya. Kucing persia mempunyai naluri untuk hidup sehat.

Namun, jika sudah bersatu dengan masakan olahan, mereka akan tetap menelannya jika makanan tersebut terasa enak dilidah mereka. Harap lebih selektif untuk memilih makanan untuk kucing persia Anda, demi keberlangsungan hidup kucing persia agar lebih lama menemani majikannya.

4. Pemanis buatan

Kombinasi rasa asam, manis dan gurih dari produk olahan daging sosis dapat membuat kucing Anda kecanduan. Terutama efek dari pemanis buatan. Anda harus menghindari pemanis buatan dengan nama kimia saccharin, sodium cyclamate, aspartame, acesulfame-K (kadang disebut acesulfame potassium) sirup fruktosa atau fructose corn syrup.

Pemanis buatan tersebut sangat berbahaya untuk kesehatan ginjal kucing persia kita. Selalu cek komposisi makanan kemasan yang ingin Anda berikan untuk kucing persia Anda.

5. Pewarna makanan

Saat ini daging olahan sosis tidak hanya diproduksi oleh pabrik dengan standart GMP yang ketat. UMKM dan ibu rumah tangga pun dapat memproduksi dan menjual hasil olahan mereka. Terkadang mereka tidak mempertimbangkan pewarna makanan yang mereka gunakan.

Bagi kucing persia yang memiliki sistem pencernaan yang lebih lemah dari pada manusia, pewarna makanan yang berbahasa sangat berdampak pada kesehatannya. Sebut saja pewarna makanan allura red AC, sunset yello FCF, briliant blue FCF, tartrazine. Mereka akan mewarnai makanan dengan begitu memikat namun akan sangat berbahaya untuk kucing persia Anda.

Lalu, solusinya bagaimana kalau sosis olahan yang dijual di daerah saya banyak mengandung zat berbahaya seperti pengawet, pewarna makanan, pemanis buatan, kadar garam tinggi dan penyedap rasa berlebih? Solusinya sederhana saja, hindari makanan tersebut. Masalah selesai, bukan?

Panduan dasar memberi makan kucing persia

Panduan ini bersifat panduan umum untuk pemeliharaan kucing persia, jika kucing persia Anda memiliki kebutuhan khusus silakan konsultasikan langsung dengan dokter hewan favorit Anda. Pemberian makan kucing sebenarnya mengacu pada dua kajian dasr yaitu gizi yang seimbang dan tinggi makanan berkualitas.

Dilansir dari Australian Standard for the Manufacturing and Marketing of Pet Food AS 5812:2017, berikut ini panduan dasar tentang makanan kucing persia:

  1. Kenali kebutuhan nutrisi kucing persia Anda. Kucing persia membutuhkan taurine untuk kesehatannya. Jadi berikan makanan kucing yang mengandung taurine yang telah diformulaikan oleh dokter kucing. Jangan memberikan makanan anjing untuk kucing, nanti kucing Anda akan kekurangan asupan taurine. Taurine adalah senyawa protein penting untuk tumbuh kembang kucing persia.
  2. Anda harus menyeimbangkan pemberian makanan kering dan makanan basah untuk kucing persia Anda. Makanan basah mengandung 75% air, sehingga akan meningkatkan asupan air untuk kesehatan kucing persia. Sedangkan makanan kucing kering baik untuk kesehatan mulut.
  3. Pilihlah makanan kucing persia berkualitas tinggi. Produk makanan kucing persia yang telah melewati standart AAFCO adalah makanan yang saya rekomendasikan. Semakin berkualitas makanan yang Anda berikan untuk kucing persia Anda, dia akan tumbuh semakin sehat dan cantik.
  4. Belajarlah mengenali label makanan kucing. Ini panduan yang sederhana, tapi akan sangat berguna saat Anda mengaplikasinyannya. Seperti ini contohnya: Komposisi makanan kucing bertuliskan meat (daging), meat by-product (turunan daging),dan meal (daging cincang). Mengetahui istilah istilah tersebut akan memudahkan kita menentukan makanan yang wajib kita beli dan makanan yang tidak wajib kita beli.
  5. Ada kalanya kita harus berhemat, jadi belajarlah cara membuat makanan kucing buatan sendiri. Anda dapat menggiling atau mencincang daging ayam. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel resep daging ayam giling untuk kucing di sini. Anda juga dapat menambahkan beberapa makanan yang aman untuk snack kucing persia. Bahkan Anda dapat mengikuti resep-resep dari nutrition kucing persia terpercaya.

Setelah kita tahu bahwa sosis tidak baik untuk diberikan kepada kucing persia, kita akan mempelajari lebih jauh tentang makanan apa saja yang aman dan beracun bagi kucing persia.

1. Makanan manusia yang beracun bagi pencernaan kucing persia

Kriteria makanan beracun adalah makanan yang akan menyebabkan keracunan dan malfungsi pada sistem pencernaan kucing persia. Gejala-gejala keracunan pada kucing persia seperti: kejang-kejang, gelisah, terengah-engah, mulut berbusa, deman dan kucing mendadak sakit. Berikut makanan yang beracun yang perlu Anda hindari:

  • Alkohol
  • Coklat
  • Kopi
  • Teh
  • Minuman Berenergi
  • Keju
  • Susu tinggi laktosa
  • ikan mentah
  • telur mentah
  • Anggur
  • Kismis
  • Brambang & bawang
  • Xylitol

2. Makanan manusia yang aman bagi kucing persia

Kriteria makanan aman bagi kucing persia ditinjau dari segi kelayakan dan kesehatan bahan pangan. Makanan ini tidak menyebarkan bibit penyakit, memiliki nilai gizi dan tidak mengganggu sistem pencernaan kucing bila dimakan dalam jumlah sedang. Berikut ini daftar makanan kucing yang dapat Anda jadikan rujukan:

  • Daging ikan salmon, dan ikan tongkol yang telah dimasak tanpa bumbu
  • Bayam
  • Minyak ikan
  • Telur yang dimakan dengan benar dan tanpa bumbu penyedap rasa
  • Daging Ayam
  • Daging kalkun
  • Daging sapi
  • Daging kambing
  • Pisang
  • Outmeal
  • Labu Pumpkin
  • Apel
  • Kacang polong

Daftar ini belum begitu lengkap, namun cukup sebagai bahan pembelajar bagi kita para pecinta kucing persia. Pada artikel berikutnya akan saya buatkan ringkasan makanan yang boleh dimakan, harus dihindari dan dilarang untuk kucing persia. Silakan komen dibawah, jika Anda memiliki usulan daftar makanan tersebut.

Pertolongan pertama pada kucing persia yang keracunan akibat makan sosis

Pertolongan pertama bagi kucing persia Anda keracunan makanan:

  1. Amati dengan cepat, seberapa banyak makanan yang telah dimakan. Tubuh kucing persia tidak dapat mentoleransi banyak racun didalam tubuhnya. Semakin banyak yang dimakan semakin parah dampaknya.
  2. Cobalah membantu kucing untuk memuntahkan makanan yang telah dia makan dengan cara menundukkan kepalanya.
  3. Jika makanan beracun yang dimakan dalam jumlah sedikit, segeri beri minum kucing persia Anda sebanyak-banyaknya. Air dalam jumlah banyak akan mengencerkan senyawa kimia berbahaya dari makanan beracun. Sehingga menurunkan tingkat toksisitasnya.
  4. Jika kucing persia tidak mau minum, badan mulai kejang-kejang dan keluar busa, segera larikan ke petshop terdekat untuk diberi perawatan medis.

Untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, Anda dapat mulai dengan melatih kucing Anda untuk tidak menerima makanan apapun yang tidak diberikan pada piring makannya. Klik disini untuk membaca panduan lengkap untuk melatih kucing agar jinak, penurut dan cerdas. Metode latihannya sederhana, seperti memberi hukuman dengan semprotan air jika dia makan makanan yang tidak ditaruh di piring makannya.

Latihan berikutnya adalah hanya memberi makan pada jam makan yang telah dijadwalkan. Hal ini akan memberi tahu kucing bahwa diluar jam tersebut tidak boleh makan. Terakhir, lihat panduan diet kucing Anda, hanya berikan makanan yang memenuhi standart deit kucing persia Anda, tidak kurang dan tidak lebih.

Bagi kucing persia yang telah keracunan makanan, pengobatannya hanya bisa dilakukan oleh dokter hewan yang memiliki pengalaman menangani keracunan hewan. Biasanya kucing persia akan dirawat inap dan diberikan penetralisir racun melalui infus selama beberapa hari sampai dia sembuh. Jika penanganan standard tidak mencukupi, dokter hewan dapat melakukan tes darah untuk mengetahui jenis racun dan tingkat persebarannya pada tubuh kucing persia.

Kesimpulan

Sebaiknya Anda menghindari memberi makan kucing persia Anda dengan sosis. Makanan olahan ini tidak terlalu cocok untuk sistem pencernaan mereka. Kandungan perasa, pengawet, dan pewarna yang terlalu tinggi bagi hewan, dapat menyebabkan gangguan pada usus kucing persia, seperti munculnya polip. Jika Anda memiliki pengalaman tentang makanan yang menyebabkan kucing keracunan, silakan tinggalkan komentar Anda, agar dapat membantu teman-teman yang lain.

Baca lebih lanjut: Bolehkah kucing persia makan ikan tongkol? »

Leave a Comment