Apakah kutu kucing bisa terbang?

Menurut kamu,”Apakah kutu kucing bisa terbang?”. Kamu yang tidak memiliki phobia terhadap kutu kucing dan kecoak pasti tidak mau tahu. Saya sangat phobia dengan kutu kucing. Setiap kali ada kutu di dekat saya dan nempel di kulit, saya langsung alergi. Muncul banyak bentol-bentol disekujur tubuh.

Sungguh sangat menyiksa. Karena kejadian tersebut, saya menjadi sangat waspada. Saya belajar cara membasmi kutu kucing, cara mengobati luka akibat kutu kucing dan mencari tahu bagaimana cara kutu kucing berpindah tempat.

Menurut penelitian Andrea (2015), kutu kucing tidak memiliki sayap yang berfungsi untuk terbang. Sebagai gantinya, kutu kucing memiliki kaki belakang yang sangat kuat untuk meloncat. Kutu kucing dewasa mampu meloncat sangat jauh dan sangat tinggi. Pada loncatan maksimal kutu kucing dapat melompat 150x dari panjang tubuhnya. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan, kutu kucing tidak dapat terbang. Kutu kucing berpindah tempat dengan cara melompat dan merayap.

Apakah Kutu Kucing Bisa Terbang ke Rambut Manusia?

Kutu kucing tidak dapat terbang ke rambut manusia. Karena kutu kucing tidak memiliki sayap. Apabila rambut kamu terdapat kutu kucing berarti kamu tertular saat duduk atau tiduran. Selanjutnya, kutu kucing melompat ke rambut kamu di saat kamu tidak sadar.

Cara lain kutu kucing bisa bersarang dirambut manusia adalah saat pemilik kucing menggendong atau memeluk kucingnya. Nah, karena kontak fisik tersebut, kutu kucing jadi mudah pindah ke rambut manusia. Kutu bisa berpindah dengan cara merayap dan loncat. Jadi, kamu harus hati-hati. Apalagi yang memiliki riwayat alergi kucu kucing seperti saya.

Kenapa Kutu Kucing Tidak Bisa Terbang?

Mungkin kamu penasaran, kenapa kutu kucing tidak bisa terbang? Perhatikan gambar anatomi tubuh kutu kucing berikut ini:

kutu kucing tidak bisa terbang karena tidak punya sayap

Apakah kamu menemukan bagian tubuh kutu yang yang menyerupai sayap? Jadi, alasan mendasar kenapa kutu kucing tidak bisa terbang, karena kutu kucing tidak diberi sepasang sayap. Biarpun kutu kucing merupakan hewan dengan metamorfosis sempurna.

Akan tetapi, sejak awal kutu kucing tidak dilengkapi dengan seperangkat alat untuk terbang. Lihat bagian Abdomen pada gambar anatomi tubuh kutu kucing diatas. Tidak ada struktur sayap yang membentang di punggung kutu kucing.

Sebagai ganti saya, kutu kucing diberi karunia kaki belakang yang kokoh, dan kuat. Jadi, saat merasa terancam, kutu kucing dapat meloncat dengan cepat dan jauh. Kemampuan ini juga dipakai untuk mendekati hewan inang yang diincarnya.

Jika Kutu Tidak Bisa Terbang, Bagaimana Cara Kutu Kucing Berpindah Tempat?

Silakan tonton video di bawah ini. Kamu akan menyaksikan bagaimana kutu kucing bergerak dalam tayangan slow motion.

Ada tiga cara kutu berpindah tempat:

  1. Kutu kucing terjatuh dari tubuh kucing saat kucing menggaruk atau saat kucing beraktivitas.
  2. Kutu kucing merayap. Artinya, kutu kucing secara diam-diam berjalan menuju target yang ditentukannya. Kutu kucing dapat merayap melalui kain, kayu, linen, dll.
  3. Kutu kucing melompat. Secara umum, kutu kucing dapat melompat dengan sangat gesit. Kaki belakang yang kuat dan tubuh yang ringan membuat kutu mudah melompat. Jadi, apabila ada hewan yang terserang kutu dan kucing kamu tertular, berarti ada kutu yang loncat.

Jadi, kutu dapat berpindah secara sengaja maupun tidak sengaja. Kutu bisa merayap, melompat dan menjatuhkan dirinya setiap saat. Kamu harus hati-hati apabila salah satu kucing kesayanganmu sedang terserang kutu kucing. Karena persebaran kutu kucing sangat cepat.

Klik link 5 cara mudah menghilangkan kutu kucing. Di sana saya menuliskan beberapa metode yang ampuh membasmi kutu kucing secara cepat. Saya sudah coba, kamu kapan?

Seberapa Tinggi Kutu Kucing dapat Melompat?

Kutu kucing dapat melompat sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 25 cm. Dan jika kutu kucing melompat ke arah horisontal, kutu dapat menempuh jarak sejauh 35 cm. Meskipun ini mungkin tidak tampak seperti pencapaian besar, tapi fakta ini mengagumkan.

Perlu diingat bahwa tubuh kutu biasanya kurang dari 3 milimeter. Itu 150 kali ukuran tubuh mereka! Jika seorang manusia memiliki kemampuan melompat yang sama, kamu akan melihat lompatan lebih dari 900 kaki!

Bayangkan, biarpun kutu kucing tidak dapat terbang, kutu sekecil itu bisa melompat 150x dari ukuran tubuhnya. Kutu memang hewan yang sangat menakjubkan.

Kutu memiliki kaki belakang yang sangat kuat. Kaki kutu menghasilkan dorongan yang sangat kuat. Jadi, kutu kucing dapat melompat ke arah target dengan akurat. Kemampuan kutu melompat sudah dimiliki kutu sejak kutu menetas dari kepompong.

Kutu secara insting akan mampu menggunakan kaki belakang mereka layaknya sebuah pegas. Keceparan gerak kutu saat melompat mencapai 4 mph.

Bagaimana kecepatan tersebut bisa didapatkan kutu kucing?

Apa jenis otot yang diperlukan untuk melompat denga begitu cepat dan sejauh itu? Nah, kaki belakang kutu tidak mengandalkan otot sama sekali. Gaya dorong diperoleh dari protein seperti pegas yang disebut resilin. Dengan bantuan resilin, kutu dapat melontarkan dirinya sangat tinggi. Pada posisi horisontal, kutu dapat melompat dengan jarak yang sangat jauh.

Jadi, Bisakah Kutu Kucing Terbang?

Kesimpulan dari topik “Apakah kutu kucing bisa terbang adalah:

  1. Kutu kucing tidak memiliki sayap dan perangkat untuk terbang.
  2. Kutu kucing tidak bisa terbang.
  3. Kutu kucing berpindah tempat dengan cara merayap, melompat dan terjatuh dari tubuh kucing. Proses terjatuhnya kutu dapat terjadi saat kucing menggaruk badannya dan saat kucing beraktivitas.

Akhir kata, biarpun kutu kucing tidak dapat terbang, tapi kamu harus tetap waspada. Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan iritasi dan alergi pada kulit manusia. Jika kamu ada pertanyaan, silakan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar ya.

Saya ingin website ini bisa menjadi media rujukan untuk para pecinta kucing. Jika kamu ingin mendukung saya, tolong bantu share ke teman-temanmu ya. Sudah? Saya tunggu 30 detik deh! Kelamaan? Yaudah, 3 detik. 3…2…1! Sudah share? Makasih.

Baca juga: Kutu telinga kucing: gejala, pengobatan & pencegahan »

Leave a Comment