Bolehkah obat cacing kucing dicampur makanan?

Kebanyakan kucing tidak menyukai obat cacing. Dan beberapa kucing sangat susah untuk dipaksa meminum obat cacing. Padahal itu demi kebaikan si meong! Dasar, bikin pusing saja! Hehe. Susahnya memberikan obat cacing kucing, membuat para cat lovers termasuk kamu mungkin memilih  untuk mencampurkan obat pada makanan. Tapi, bolehkan obat cacing kucing dicampur makanan? Jawaban singkatnya “boleh”. Akan tetapi, kamu harus memastikan dosis dan kondisi pemberian obat yang tepat. Saya akan mengulas dengan lebih detail di pembahasan. Dan di akhir nanti, saya akan memberikan tips bagi kucing yang susah minum obat cacing. Jadi, baca sampai selesai ya! Let’s get started!

Mencampur obat cacing kucing ke makanan

Ada baiknya, kamu rutin melakukan pemeriksaan kucing ke dokter hewan. Kamu bisa melakukan pemeriksaan gigi tahunan, penjadwalan vaksinasi dan pemeriksaan penyakit cacingan pada kucing. Dengan begitu, kamu akan tahu perawatan yang tepat untuk kondisi si meong saat ini.

Misalnya, kucing kamu menderita dipylidiasis karena cacing pita. Penyakit cacingan ini memerlukan perlakuan khusus. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat seperti praziquantel (droncit) secara oral. Dosis yang diberikan adalah 6.3 mg untuk 1.8 kg. Sedangkan, jika berat kucing lebih dari 1.8, dosisnya sebesar 5 mg.

Tapi, kalau bolak-balik ke dokter hewan untuk menangani kasus cacingan biayanya mahal kak! Adakah solusi lain?

Ada, kamu perlu memeriksa kucingmu secara mandiri dan memberikan obat cacing secara rutin. Biasanya setiap tiga bulan sekali dengan dosis sesuai berat badan kucing.

Tapi, adakah obat cacing di pet shop?

Ada, saat ini obat cacing kucing sudah memiliki banyak varian, seperti: obat cacing bentuk tablet, cair, kapsul serta salep. Dari keempat varian obat cacing tersebut, obat cacing paling popular adalah obat cacing tablet dan cair. Faktor efektifitas obat dan kemudahan dalam pengobatan menjadi poin plus dari varian obat tersebut. Dengan begitu, kamu tidak lagi pusing saat jadwal pemberian obat cacing ke kucing.

Catatan: Kamu harus membiasakan kucing minum obat cacing sejak kecil. Dengan begitu, ketika kucing sudah besar, dia tidak takut obat. Alhasil, kamu dapat meminumkan obat cacing ke kucing dengan mudah.

Kucing saya sudah besar, dia susah sekali minum obat tablet. Bolehkah obat cacing kucing dicampur dengan makanan?

Pemberian obat cacing dalam bentuk tablet lebih baik tanpa menggunakan makanan. Itu karena, obat akan bekerja lebih efektif dan langsung terserap oleh tubuh. Alhasil, penyakit cacingan akan lebih cepat tuntas. Akan tetapi, kamu boleh mencampur obat cacing dengan makanan kucing. Misalnya, makanan basah, madu hingga roti tawar.

Mungkin, kamu bertanya, apakah kucing boleh makan roti tawar? Boleh, kok. Tapi, ada batasannya. Terkait hal tersebut, saya sudah membahasnya secara lengkap di artikel kucing makan roti tawar.

Bagaimana cara mencampur obat cacing dengan makanan kucing? Caranya, gunakan sedikit saja makanan basah. Kemudian, campurkan potongan kecil atau gerusan obat cacing hingga merata.

Lho kenapa menggunakan makanan basah? Hal ini dikarenakan, makanan basah memiliki lebih banyak air. Alhasil, obat cacing lebih mudah tercampur. Dan setelah dimakan, obat cacing akan mudah diserap oleh tubuh.

Beberapa jenis makanan basah yang bisa kamu pilih sebagai campuran obat cacing:

  • Hill’s Pet Nutrition Adult Liver & Chicken Entrée Cat food.
  • Nestle Purina Fancy Feast Gourmet Wet Kitten Food with Tender Ocean Whitefish.
  • Whiskas Pouch Junior Tuna.
  • Me-O Wet Food Tuna.
  • Royal Canin Recovery.

Jenis obat cacing apa saja yang bisa dicampur dengan makanan kucing?

Ada banyak jenis obat cacing untuk kucing yang bisa dicampur dengan makanan. Salah satu yang paling direkomendasikan dan mudah dicari adalah Bayer Drontal.

Drontal mengandung pirantel dan praziquantel. Zat aktif tersebut memungkinkan obat ini bisa membasmi penyakit cacingan pada kucing. Drontal dapat membasmi penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing pita, tambang dan cacing gelang.

Obat ini bisa diberikan langsung atau dicampur dengan makanan tanpa diet khusus. Tapi, akan lebih baik jika diberikan saat perut kosong. Dengan begitu, obat bisa terserap dan bekerja dengan lebih baik.

Drontal dapat diberikan untuk anak kucing berusia 6, 8, 10, 12 minggu sesuai dosis. Lalu, berikan per 1 bulan sekali hingga usia 6 bulan. Lebih dari usia 6 bulan, kamu bisa memberikan obat cacing per 3 bulan atau sesuai saran dokter.

Dosis pemberian Bayer Drontal untuk kucing sebagai berikut:

  • ½ tablet untuk 2 kg.
  • 1 tablet untuk 4 kg.
  • 5 tablet untuk 6 kg.

Selain bentuk tablet, saya sarankan kamu juga mencoba jenis kapsul jika kucing enggan memakan obatnya. Misalnya obat cacing kapsul Worm Cat dari Eka Farma.

Kamu bisa menyuapkan kapsul secara langsung, mencampur dengan makanan basah atau dengan pill pocket. Pill pocket ini merupakan lapisan pelindung obat dengan aroma dan rasa yang disukai kucing. Caranya:

  • Berikan pill pocket tanpa kapsul misalnya pill pocket bentuk snack.
  • Lalu isi pill pocket dengan 1 kapsul untuk kucing dewasa atau ½ kapsul untuk anak kucing.
  • Ulang setiap 1-2 bulan sekali.

Catatan: Obat cacing drontal itu pahit. Dan kebanyakan kucing tidak menyukainya. Saya paling sering menggunakan pelontar obat dan pill pocket kepada kucing saya. Tapi, itu perlu pembiasaan. Bagi pemula yang baru belajar, saya sudah menuliskan panduan lengkap cara memberikan obat kucing di sini. Menurut pengalaman saya, sebaiknya pemilik kucing sudah melatih kucing minum obat sejak kucing masih kecil. Jadi, saat dewasa dia tidak akan berontak saat minum obat.

Apakah obat cacing juga bisa dicampur ke minuman kucing?

Bisa. Kamu bisa mencampurkan obat cacing cair ke minuman. Cara ini bisa jadi solusi kalau kucing kamu enggan makan obat bentuk tablet. Bisa jadi karena rasanya tidak enak ataupun karena baunya.

Akan lebih baik jika obat cacing cair diberikan langsung agar nutrisi terserap sempurna. Tapi, kamu bisa juga mencampurkannya dengan sedikit minuman.

Kok cuma sedikit? Pada dasarnya kucing memiliki indera penciuman tajam. Kamu tidak akan tahu seberapa tajam dan bagaimana rasa dari obat cacing tersebut.

Saya khawatir, kalau kamu terlalu banyak memberi obat,  kucing kamu justru enggan meminumnya. Jika terlalu banyak, obatnya justru akan terbuang percuma. Bisa saja kucing hanya menjilatnya sekali terus diabaikan atau justru airnya tumpah.

Agar efektif untuk pembasmian cacing, kamu bisa berkonsultasi ke dokter. Misalnya tanyakan berapa takaran air yang tepat untuk melarutkan obat cacing cair.

Rekomendasi obat cacing cair yang bagus untuk kucing [100% tested]

Berdasarkan pengalaman saya, mencampurkan obat cacing ke minuman itu tidak efektif. Karena kucing pasti tidak akan menghabiskan minumannya. Alhasil, kucing tidak mendapatkan dosis obat yang sesuai. Solusinya adalah dengan membeli obat cacing cair dan meminumkannya secara langsung menggunakan spet atau suntikan.

Berikut ini beberapa obat cacing cair yang saya rekomendasikan.

1. Albenworm

Obat cacing ini memiliki kandungan albendazole 20 mg per mililiternya. Kandungan zat tersebut efektif memberantas cacing gilig, pita, paru dan cacing hati.

Kenapa saya merekomendasikan obat cacing cair Albenworm?

  • Pertama, obat cacing ini manjur.
  • Kedua, harganya relatif terjangkau.
  • Ketiga, rasa obat nggak pahit. Dengan begitu, si meong pasti doyan.

Sebelum memberikan Albenworm, pastikan dulu kucing kamu tidak hamil. Dengan begitu, kehamilan kucing kamu tidak terganggu. Untuk dosisnya, kamu bisa berikan 2,5 ml per 10 kg berat badan.

2. Catyzole

Obat cacing Catyzole mengandung mebendazole 650 mg dan levamisole HCL 150 mg. Sebelum memberikan obat pada kucing, sebaiknya obat cacing cair kamu kocok terlebih dahulu. Untuk dosis pemberian, ikuti petunjuk di bawah ini:

  • Berat hingga 3kg: ½ sdt.
  • 3-6 kg: 5 ml (1 sdt).
  • 6-12 kg: 15 ml (1/2 botol).

Jika saat diberikan obat cacing kondisi kucing sedang sakit, berikan 2 jam sebelum makan selama 3 hari. Sedangkan, jika kucing sehat, berikan 1-3 bulan sekali berdasarkan situasi dan kondisi lingkungan. Misalnya, kucing kamu sering di luar, berikan sebulan sekali.

Jadi, bolehkah obat cacing kucing dicampur makanan?

Jawaban singkatnya boleh. Kamu boleh mencampur obat cacing kucing dengan makanan ataupun minuman. Untuk mendapatkan efektifitas terbaik dari obat cacing kucing, sebaiknya kamu mengikuti aturan berikut ini:

  • Memberi obat sesuai dengan dosisnya.
  • Menggunakan sedikit makanan atau minuman untuk dicampurkan ke obat.
  • Sesuai saran dokter, terutama untuk kucing yang memiliki lebih dari 1 infeksi cacing.

Jika kondisi kucing kamu justru memburuk bahkan setelah diberi obat, segera bawa ke dokter. Dengan begitu, kucing kamu akan segera mendapatkan perawatan yang tepat dan kondisinya segera membaik. Semoga informasi ini membantu dan bisa menjawab kegelisahan kamu ya. Akhir kata, dukung website goldenmaze.net dengan cara share artikel ke teman-teman kamu ya. Makasih.

Baca lebih lanjut: 10 rekomendasi obat cacing kucing terbaik »