7 penyebab kucing mengeluarkan air liur kental terus-menerus

Rasanya bukan hal yang wajar saat kucing mengeluarkan liur kental terus menerus. Apalagi kalau diikuti dengan busa dan darah. Wah, kamu perlu waspada kalau ini terjadi pada kucingmu! Penyebab kucing mengeluarkan air liur kental terus menerus ini sebenarnya bermacam-macam. Mulai dari kemungkinan mengidap penyakit tertentu, keracunan, stres, hingga ada benda asing di dalam mulutnya. Nah, kamu perlu paham nih supaya bisa segera mengatasinya. Saya akan mulai bahas penyebabnya satu persatu, ya. Saya juga akan bagikan tips pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan sebelum membawa si kucing ke dokter. Yuk, langsung saja disimak pembahasannya sampai akhir.

7 penyebab air liur kucing menjadi kental dan keluar terus menerus

Sama seperti manusia, kucing juga memproduksi air liur di dalam rongga mulutnya. Dr Kathryn McGonigle di website PetMD mengungkapkan bahwa air liur tersebut wajar keluar saat kucing cemas atau bahagia. Namun, air liur tersebut tidak keluar terus menerus, ya. Air liur akan berhenti dengan segera dan tidak diikuti dengan gejala-gejala lainnya. Berikut beberapa penyebab kucing mengeluarkan air liur berlebih yang perlu kamu waspadai.

1. Indikasi penyakit tertentu

Penyebab kucing mengeluarkan air liur yang akan saya bahas pertama kali adalah adanya indikasi penyakit tertentu pada kucing. Kucing yang mengeluarkan air liur kental secara terus menerus menandakan bahwa ia sedang terserang penyakit tertentu, seperti:

Rabies

Kucing yang terus menerus mengeluarkan air liur kental patut dicurigai terkena rabies. Rabies menyerang otak dan sumsum tulang belakang kucing. Beberapa kucing akan mengalami gangguan syaraf sehingga otot mulut dan tenggorokannya kejang. Inilah yang menyebabkan air liur kucing mengental dan keluar berlebihan. Biasanya air liur yang keluar tersebut juga akan membentuk busa di sekitar mulut.

Gangguan saluran pernapasan bagian atas

Infeksi hidung, sinus, dan gangguan pada tenggorokan bisa menyebabkan kucing terus menerus mengeluarkan air liur kental. Biasanya ini akan diikuti dengan napas yang aromanya kurang sedap.

Gangguan kesehatan mulut

Kucing akan mengeluarkan air liur kental terus menerus saat ada gangguan pada kesehatan mulutnya. Entah itu karena gigi berlubang, sariawan (stomatitis), penumpukan karang gigi, gusi bengkak, tumor jinak, atau kanker. Infeksi virus seperti Calicivirus juga bisa memicu masalah pada kesehatan mulut (luka di gusi dan lidah). Beberapa gangguan kesehatan mulut bisa ditangani sendiri di rumah kalau masih pada tahap ringan. Caranya dengan membersihkan gigi dan rongga mulut si kucing secara rutin. Namun, untuk penyakit mulut yang cukup berat biasanya perlu tindakan khusus oleh dokter hewan, misalnya gigi kucing dicopot atau operasi bedah mulut.

2. Cedera pada bagian mulut

Kucing yang terluka di bagian mulut akan mengeluarkan air liur kental secara berlebihan. Luka itu bisa terjadi karena kecelakaan atau akibat berkelahi. Luka pada mulutnya akan membuat si kucing tidak nyaman karena tergesek dengan bagian lain di sekitar mulut. Si kucing juga mengalami kesulitan menelan akibat rasa perih dari lukanya.

Untuk mengatasinya, kamu bisa cek dulu seberapa parah cedera yang dialami si kucing. Kalau lukanya tidak besar dan tidak terlalu dalam, kamu obati saja sendiri di rumah. Bersihkan area mulut yang terluka dengan air hangat. Berikan Betadine atau salep khusus supaya lukanya cepat kering. Terakhir, pasangkan collar supaya kucingmu tidak menggaruk mulutnya. Saat luka mulai membaik, air liur yang tadinya keluar terus perlahan akan berkurang.

3. Kucing stres

Tidak hanya manusia, kucing juga bisa stres berat, lho. Pemicu stres pada kucing cukup beragam. Franny Syufy dan drh. Lauren Smith di website The Spruce Pets mengemukakan beberapa penyebab kucing stres, yaitu:

  • Ada anggota keluarga baru, baik itu manusia atau sesama hewan.
  • Tidak terbiasa dengan lingkungan tinggal yang baru.
  • Ada perubahan pada rutinitas harian si kucing.
  • Suara berisik.
  • Rasa takut/cemas karena peristiwa alam (hujan, gemuruh guntur dan petir, angin kencang, gempa bumi)

Nah, saat stres inilah kucing bisa mengeluarkan lebih banyak air liur kental. Ciri ini juga biasanya diikuti dengan tanda-tanda fisik atau perubahan perilaku lainnya. Misalnya, kucing lebih banyak berdiam, tatapan sayu, mulutnya sedikit terbuka dan mengeluarkan liur kental. Saat disapa, ada juga yang kemudian menjadi agresif dan menyerang pemiliknya.

Kalau kucing terus mengeluarkan air liur kental karena disebabkan oleh stres, maka segera ambil tindakan. Kenali penyebab stres (stresor) sehingga kamu bisa meredakan kecemasan si kucing. Jauhkan si kucing dari keramaian dan tutup tirai ruangan di mana si kucing berada. Lebih seringlah mengelus dan mengajak kucingmu bermain.

4. Heatstroke

Salah satu penyebab kucing mengeluarkan air liur kental terus menerus adalah heatstroke. Heatstroke merupakan kondisi di mana tubuh kucing mengalami kepanasan karena berada terlalu lama di tempat bersuhu tinggi.

Rain, salah satu kucing saya di rumah, pernah mengalami heatstroke. Seperti biasa, pagi itu jadwalnya kucing-kucing berjemur sambil bermain di halaman. Ketika waktunya masuk kembali, si Rain tertinggal di luar cukup lama sampai menjelang tengah hari. Semua pintu dan jendela sudah saya tutup sehingga Rain tidak bisa masuk ke dalam rumah. Padahal, kondisi di halaman depan semakin panas. Jadilah si Rain terkena heatstroke karena terlalu lama terpapar matahari dan kurang minum. Sampai beberapa jam, Rain terus mengeluarkan air liur kental, tubuhnya gemetar, dan napasnya terengah-engah.

Untuk mengatasinya, saya meletakkan Rain di ruangan yang dingin dan tenang. Saya biarkan dulu beberapa saat di dalam ruangan tersebut. Ketika suhu tubuhnya mulai turun, sesekali tubuhnya saya tempeli dengan handuk basah. Saya berikan juga air minum sedikit demi sedikit. Air liur kental yang tadinya terus keluar, perlahan berkurang seiring dengan suhu tubuh yang kembali normal.

5. Makan sesuatu yang beracun bagi kucing

Salah satu tanda kucing keracunan sesuatu adalah mengeluarkan liur kental terus menerus. Memangnya apa saja sih bahan yang berbahaya bagi kucing? Pestisida dan larutan kimia sering memicu keracunan pada kucing. Barangkali saat sedang tidak dalam pengawasanmu, kucing tidak sengaja menjilati cairan-cairan berbahaya tersebut.

Begitu pula saat kucing memakan tanaman tertentu. Sebut saja beberapa tanaman hias seperti keladi, bunga lili, amarilis, philodendron, sirih gading, hingga lidah buaya. Tanaman-tanaman tersebut memiliki kandungan yang beracun bagi kucing. Pastikan juga makanan dan minuman si kucing. Jangan-jangan ada yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Saat kucing keracunan, segera bawa si kucing ke tempat yang memiliki sirkulasi udara bagus. Berikan susu atau air kelapa untuknya. Susu dan air kelapa bisa membantu menetralkan racun berbahaya dalam tubuh kucing.  

6. Ada benda asing di dalam mulutnya

Masuknya benda-benda kecil ke dalam mulut dan tersangkut di gigi adalah hal yang sangat mungkin terjadi pada kucing. Kasus ini pernah terjadi pada dua kucing peliharaan saya, Piyo dan Bet. Ada benang dan tulang yang tersangkut di gigi keduanya sehingga mereka kesulitan menelan. Akibat kesulitan menelan, air liur menjadi lebih kental dan terus menerus keluar dari mulut. Waktu itu saya masih belum paham soal pertanda dan bahayanya benda asing yang tersangkut di gigi kucing. Akhirnya, saya terlambat menangani sehingga nyawa mereka tidak bisa diselamatkan.

Jadi, kalau melihat kucingmu tiba-tiba mengeluarkan air liur kental terus menerus dan diikuti kesulitan menelan, segera cek mulutnya. Bisa jadi ada benang, tulang, atau benda lain yang tersangkut di giginya. Segera keluarkan benda asing tersebut dari mulut si kucing. Kalau kamu tidak bisa melakukannya di rumah, bawa ke dokter hewan. Beberapa kasus memerlukan tindakan pembiusan untuk mengeluarkan benda asing dari sela gigi kucing.  

7. Kucing terserang penyakit gingivitis

Gingivitis adalah penyakit radang gusi yang menyerang gigi kucing. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya, kucing memang memiliki permasalahan gigi bawaan lahir. Contohnya, ras kucing Abissynian. Abyssinian memiliki potensi penyakit gigi dan mulut karena masalah genetik. Maka, pemilik kucing Abissynian wajib menyikat gigi kucing sejak kecil untuk mencegah penyakit periodontitis dan gingivitis. Selain, karena permasalahan genetik, gingivitis bisa dikarenakan kucing makan sembarangan.

Kucing yang makan di luar cenderung tidak terkontrol makannya. Alhasil, makanan apapun yang menurut kucing enak dimakan. Padahal kucing tidak tahu, makanan tersebut menyehatkan atau tidak. Apabila gigi kucing sudah terserang bakteri dan tidak dibersihkan, gigi kucing bisa berlubang. Gigi berlubang bisa menjadi sarang berbagai bakteri. Jika tidak segera ditangani, gusi kucing akan terserang infeksi dan terjadilah gingivitis.

Jika gingivitis mulai parah, kucing akan merasakan sakit di area gusi dan rahang. Alhasil, kucing akan lebih sering membuka mulutnya untuk mengurangi rasa sakit. Kondisi ini membuat air liur kucing keluar dengan tidak terkendali. Dan kalau gingivitis sudah bernanah, biasanya air liur tercium bau busuk.

Terus membaca: Apa yang harus dilakukan saat kucing sakit? »

Pertolongan pertama sebelum dibawa ke dokter hewan

Setelah mengetahui penyebab kucing mengeluarkan air liur, maka kamu bisa memberikan pertolongan pertama. Tindakan ini bisa kamu lakukan sebelum membawa si kucing ke dokter hewan.

Air liur kental yang terus menerus keluar akan membuat sekeliling mulut si kucing menjadi kotor dan lengket. Jadi, bersihkan dulu mulut si kucing dengan kain lap berbahan lembut yang sudah dibasahi air hangat. Kamu harus sering membersihkan area mulut ini. Kalau jarang dibersihkan, air liur yang kental akan membuat kerak di sekitar mulut dan berbau.

Pindahkan kucingmu ke ruangan atau kandang khusus supaya air liurnya tidak berceceran kemana-mana. Pilih tempat yang nyaman, tenang, teduh, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jangan lupa sediakan kotak pasir serta tempat makan dan minumnya.

Usahakan agar si kucing mendapatkan makanan dan minuman yang cukup. Kalau ia tidak bisa makan dan minum sendiri, suapi dengan sendok atau pipet. Untuk makanan, sebaiknya berikan makanan basah yang sudah diencerkan supaya lebih mudah masuk.

Pada beberapa kasus, air liur kental ini bisa keluar bersamaan dengan darah. Jadi, kamu harus sering membersihkan ruangan atau kandang si kucing agar tidak bau. Gunakan cairan desinfektan atau detergen supaya lebih steril. Tempat yang bersih akan membuat si kucing nyaman sehingga proses pemulihannya juga lebih cepat.

Berikan penanganan sesuai dengan penyebab munculnya air liur kental ini. Pantau terus kondisi si kucing. Kalau tidak menunjukkan tanda-tanda membaik atau kondisinya semakin drop, segera bawa ke dokter hewan. Khusus untuk yang disebabkan oleh virus, saran saya segera saja dibawa ke dokter. Jangan mencoba untuk menanganinya sendiri di rumah. Kucing yang terkena virus memerlukan perawatan intensif dari dokter hewan.

Kesimpulan

Paham apa penyebab kucing mengeluarkan air liur kental terus menerus akan sangat membantumu untuk cepat mengatasinya. Pada beberapa kasus, air liur yang terus keluar menjadi pertanda kondisi kesehatan yang kurang baik. Entah itu infeksi rabies, cedera pada mulut, heatstroke, atau sekadar stres. Berikan pertolongan pertama sembari pantau kondisinya. Apakah kucingmu perlu segera dibawa ke dokter atau cukup ditangani di rumah? Yang penting, jangan disepelekan, ya.

Baca lebih lanjut: 5 cara memberi makan kucing sakit [100% berhasil] »