Scabies Kucing: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Scabies menjadi salah satu penyakit kucing yang paling sering ditemui. Penyakit kulit yang dikenal juga dengan kudis ini disebabkan karena parasit Notoedres cati. Jika tidak segera kamu obati, maka kulit kucing akan mengeras dan kucing kamu merasa gatal yang luar biasa.

Apa itu scabies kucing?

Scabies kucing merupakan kudis pada kucing yang disebabkan oleh parasit yang disebut dengan Notoedres cati dan Sarcoptes scabiei. Penyakit kulit ini menyebabkan kucing merasa sangat gatal dan biasanya menyerang area kepala terutama sekitar telinga.

“Memangnya, seperti apa sih bentuknya?”

Kalau kamu mau tahu, simak gambar Notoedres cati dan Sarcoptes scabiei berikut ini.

Scabies Kucing Notoedres Cati Dan Sarcoptes Scabiei
Gambar ilustrasi parasit penyebab scabies kucing.

Kalau kamu perhatikan, kulit yang scabies, akan terlihat pecah-pecah dan keras. Jika tidak segera kamu obati, akan menyebabkan kulit semakin rusak bahkan tidak menutup kemungkinan infeksi yang lebih parah.

Dari informasi yang saya peroleh, saat ini ada 2 jenis scabies kucing, yaitu:

1. Feline Sarcoptic Mange

Jenis feline sarcoptic mange merupakan scabies yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Scabies jenis ini menyebabkan gatal yang luar biasa di area kaki, telinga dan wajah. Setelah itu menyebabkan koreng di area yang gatal tersebut.

Sayangnya, scabies jenis feline sarcoptic mange ini bisa menyerang kucing dan manusia. Scabies pada manusia akan menyebabkan bintik merah atau lesi seperti gambar berikut ini.

Scabies Kucing Jenis Feline Sarcoptic Mange Bisa Menyerang Kucing Dan Manusia
Selain menyerang kucing, feline sarcoptic mange bisa menular ke manusia.

Karena hal tersebut, ketika kamu sudah melihat tanda-tanda scabies, kamu perlu melakukan penanganan.

2. Notoedric Mange

Scabies kedua adalah Notoedric mange yang disebabkan karena kutu yang disebut dengan Notoedres cati. Dibandingkan dengan feline sarcoptic mange, notoedric mange ini jarang menyerang kucing. Namun, sekali terinfeksi, maka risiko menginfeksi ke kucing yang lain itu semakin tinggi.

Ketika kucing kamu mengalami scabies notoedric, maka kulit akan pecah-pecah dan rambut rontok di bagian:

  • Telinga.
  • Kepala.
  • Leher.
  • Seluruh badan.

Jika kucing kamu mengalami scabies notoedric mange ini, kamu perlu segera memeriksakannya ke dokter hewan. Karena kalau tidak, bisa menular ke kucing yang lainnya.

Ciri-ciri scabies kucing

Jika dilihat sekilas, kucing yang scabies memiliki ciri awal yang hampir sama dengan penyakit kulit lainnya, yaitu gatal. Namun, ciri yang paling membedakan adalah kulit yang terlihat pecah-pecah dan kulit terlihat keras.

Secara umum, ciri kucing yang scabies adalah:

  • Peradangan.
  • Kucing menjadi gelisah.
  • Suka menggaruk terutama di bagian telinga, kepala, leher.
  • Rambut rontok.
  • Ada benjolan.
  • Keropeng atau koreng terutama di area kepala dan telinga dan biasanya keropeng berwarna agak kuning.
  • Terjadi penebalan kulit di area yang gatal dan rambut rontok.
  • Kerak di telinga, muka, kaki dan ekor. Kemudian akan menyebar ke punggung hingga seluruh badan. 
  • Untuk kasus yang parah, kulit bisa berlipat-lipat dan sangat tebal.

Ketika kamu menemukan kucing kamu mengalami hal di atas, jangan tunggu lagi. Segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab scabies kucing

Menurut Kathleen Claussen, DVM, ada 2 penyebab scabies pada kucing. Penyebab tersebut, yaitu Sarcoptes scabiei, Notoedres cati. Apa itu? Untuk lebih lengkapnya, simak informasi scabies kucing berikut:

1. Sarcoptes scabiei

Sarcoptes scabiei merupakan parasit dari keluarga Sarcoptidae. Parasit jenis ini akan masuk ke dalam kulit kucing dan kemudian menjadi scabies.

Bingung? Coba perhatikan life cycle dari Sarcoptes scabiei berikut ini.

Siklus Hidup Sarcoptes Scabiei
Siklus hidup Sarcoptes scabiei.

Dari gambar di atas, terlihat bagaimana induk Sarcoptes scabiei yang bertelur di bawah kulit. Mudahnya, adanya telur di dalam kulit tersebut, membuat kucing menjadi gatal. Hingga pada akhirnya, muncul kudis atau scabies pada tubuh, misalnya di area telinga.

2. Notoedres cati

Jenis parasit Notoedres cati merupakan parasit dari sarcoptiformes  family. Jenis parasit ini hampir sama dengan Sarcoptes scabiei var canis yang menyebabkan scabies pada anjing. Bedanya, jenis parasit ini lebih kecil, telurnya bulat dan anus punggung.

Sayangnya kamu tidak bisa melihat perbedaan dengan mata telanjang. Kamu perlu menggunakan mikroskop untuk melihat ukuran Sarcoptes scabiei var canis dan Notoedres cati.

Kalau kamu penasaran, seperti ini tampilan dari Sarcoptes scabiei var canis.

Gambar Scabies Kucing Jenis Sarcoptes Scabiei Var Canis
Gambar ilustrasi scabies kucing jenis Sarcoptes scabiei var canis.

Sedangkan berikut adalah tampilan dari Notoedres cati.

Scabies Kucing Notoedres Cati Dan Sarcoptes Scabiei
Gambar ilustrasi scabies kucing jenis Notoedres cati.

Terlihat mirip ya?

Walaupun begitu, baik scabies di kucing atau anjing, memiliki ciri atau gejala yang sama. Hanya penyebabnya saja yang berbeda.

Semoga kamu paham ya dengan penjelasan saja mengenai penyebab scabies. Setelah tahu sebabnya dan cirinya, yuk masuk ke cara mengobati!

Cara mengobati scabies kucing

Ketika kamu menemukan tanda-tanda kalau kucing kamu mengalami scabies, kamu sebenarnya bisa langsung membawa ke dokter hewan. Kenapa? Karena di dokter hewan, kucing kamu akan langsung mendapatkan penanganan sesuai dengan tingkat keparahan scabies.

Namun, kalau kamu mau mencoba mengobati scabies di rumah, kamu bisa melakukan cara pengobatan berikut ini. 

Langkah #1: Isolasi kucing yang terkena scabies

Langkah pertama dan paling utama adalah melakukan isolasi. Seperti yang kamu tahu kalau scabies adalah penyakit yang menular. Ketika kamu biarkan dengan hewan peliharaan lain, maka scabies bisa menular ke hewan lain.

Karena itu, langkah pertama adalah melakukan isolasi. Pastikan kalau kucing kamu terpisah dari kucing yang lain selama kamu melakukan pengobatan. Dengan begitu, kamu bisa menghindari penularan scabies.

Langkah #2: bersihkan tubuh kucing

Kedua adalah dengan melakukan skin scraping. Proses ini dilakukan untuk mengangkat kulit mati dan kerak yang menempel pada tubuh kucing kamu.

Pastikan sebelum kamu melakukan scraping, kamu menggunakan sarung tangan ya. Tujuannya agar kamu tidak ketularan atau gatal-gatal selepas membersihkan kucing dari scabies.

Sebenarnya, untuk skin scraping saya sarankan untuk langsung ke dokter hewan. Kenapa? Karena di dokter hewan, proses skin scrping akan dilakukan dengan lebih menyeluruh, lebih aman dan lebih bersih.

Namun, kalau kamu melakukan scraping sendiri di rumah, kamu perlu scalpel atau pisau yang sudah steril. Fungsinya adalah untuk mengerok kulit kucing yang sudah mengeras. Sedangkan untuk menghilangkan sisa kudisnya, kamu bisa menggunakan sikat gigi yang tidak terpakai.

Ingat ya, skin scraping perlu dilakukan dengan hati-hati dan di tempat yang jauh dari hewan lain atau aktivitas manusia. Kenapa? Karena bisa melukai kulit kucing kamu dan mungkin saja parasit scabies beterbangan dan menulari kamu atau kucing lain.

Kalau kamu tidak berani, kamu bisa mengerik bagian kulit yang mengelupas saja. Dengan begitu, kucing kamu tidak akan kesakitan.

Selain proses skin scraping, kamu perlu memandikan kucing dengan shampo dan permethrin. Caranya:

  • Bersihkan dulu kerak pada tubuh kucing agar kandungan shampo terserap dengan baik.
  • Mandikan dengan shampo atau sabun sulfur.
  • Celupkan atau masukkan kucing ke cairan permethrin 2-3%.
  • Bilas lalu rendam tubuh kucing selama 10-15 menit.
  • Setelah itu, keringkan kucing kamu agar tidak kedinginan.

Cara membersihkan kucing ini bisa kamu ulangi 2-3x dalam seminggu dan hingga sembuh. Biasanya, perlu waktu sekitar 6-8x mandi hingga kucing benar-benar sembuh dari scabies.

Karena itu, kalau kamu ingin kucing semakin cepat sembuhnya, kamu juga perlu melakukan penanganan yang lainnya. 

Langkah #3: bersihkan area yang digunakan kucing scabies

Selain membersihkan kucing, kamu juga perlu membersihkan area yang digunakan oleh kucing scabies. Misalnya, tempat tidur kucing.

Kenapa harus dibersihkan? Untuk menghilangkan parasit-parasit serta serbuk kudis yang menempel pada tempat tidur kucing. Jadi, kamu bisa mengurangi risiko scabies pada kucing lainnya.

Untuk membersihkannya, lebih baik kamu menggunakan vacuum cleaner. Namun, kalau kamu tidak punya, kamu bisa menggunakan peralatan kebersihan yang biasanya. Kamu pun bisa menggunakan lint roller untuk membersihkan serbuk/remahan kudis dan bulu yang menempel.

Alat Untuk Membersihkan Kudis Kucing Yang Rontok Ke Lantai Lint Roller
Lint Roller.

Kalau memungkinkan, kamu bisa mencuci seprai atau alas tempat tidur kucing. Kalau tidak, kamu bisa menyemprotkan spray pembunuh parasit seperti semprotan kutu yang efektif untuk menghilangkan scabies. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko penularan scabies baik ke hewan peliharaan lain atau manusia.

Langkah #4: Melakukan pengobatan

Jika kamu langsung membawa kucing ke dokter hewan, maka kucing kamu akan mendapatkan penanganan sesuai kondisinya. Jadi, obat yang diberikan pun akan sesuai dari tingkat keparahan scabies yang menimpa kucing kamu nih.

Biasanya, dokter akan memberikan obat dalam bentuk suntikan. Menurut drh. Sadra, dokter akan memberikan 1-2 suntikan scabies. Kemudian, kamu hanya perlu menunggu bagaimana perkembangan kucing kesayangan kamu selama 1-2 minggu.

Pada umumnya, butuh waktu sekitar 4 hari setelah injeksi agar kerak-kerak scabies pada kucing rontok dengan sendirinya. Namun, jika setelah pengobatan kondisi kucing masih belum membaik, maka kamu perlu memeriksakan kembali ke dokter hewan.

Lantas, bagaimana jika tidak dibawa ke dokter? Adakah obat yang bisa diberikan ke kucing agar scabies tidak semakin parah?

Ada.

Kamu bisa menggunakan salep dan shampo anti bakteri atau shampo anti radang untuk mengatasi peradangan pada kulit. Permasalahannya adalah salep untuk scabies ini tidak dijual bebas walaupun kamu masih bisa membeli shamponya dengan mudah.

Salep yang digunakan memiliki kandungan:

  • Permethrin 5%.
  • Gamexane (gamma Benzene Hexachloride) 1%.

Disarankan, jika kamu menggunakan salep, kamu sebaiknya mengolesi area scabies dengan alkohol 70% untuk membunuh tungau. Dengan begitu, hasil pengobatan akan lebih efektif.

Perlu menjadi catatan, penggunaan salep untuk scabies perlu resep dokter. Jadi, lagi-lagi, kamu perlu mengecek kondisi kucing kesayangan kamu ke dokter hewan.

Kalau memang kamu mau mengatasi scabies dulu di rumah, apalagi tingkat keparahan scabiesnya makin ringan, kamu bisa menggunakan obat:

  • Scabies Cream (sekitar Rp22.000-Rp24.000 untuk ukuran 15 gr).
  • Demodex (sekitar Rp25.000 untuk ukuran 30 ml).
  • Magic Spray for Pet (sekitar Rp97.000).

Untuk obat alaminya, kamu bisa menggunakan VCO. Caranya, oleskan VCO secara rutin di area tubuh kucing yang terkena scabies.

Penggunaan VCO ini ampuh untuk scabies ringan hingga sedang. Sayangnya, kamu perlu ekstra sabar karena penyembuhan scabies dengan VCO cukup lama. Jadi, saat pengobatan, pertimbangkan juga cepat lamanya waktu sembuh ya.

Pertanyaan yang sering ditanyakan pembaca:

1. Berapa lama scabies kucing sembuh?

Waktu sembuh kucing yang mengalami scabies cukup bervariasi. Rata-rata, kucing scabies bisa sembuh dalam kurun waktu 4 hari hingga 2 minggu.

Lama cepatnya sembuh tergantung dari beberapa hal, di antaranya:

  • Tingkat keparahan dari scabies kucing kamu.
  • Cara penanganan dan perawatannya, apakah tepat atau tidak.

Misalnya, kamu menggunakan salep untuk menangani scabies. Saat mengaplikasikan salep tersebut, kamu hanya sekedar mengoleskan dan tidak mengecek apakah area tersebut bisa menyerap salep atau tidak. Akibatnya, salep tidak terserap dengan baik dan menyebabkan proses penyembuhan lebih lama.

2. Berapa biaya suntik scabies kucing?

Kucing yang scabies biasanya bisa diobati dengan cara disuntik dan dilakukan oleh ahlinya, seperti dokter hewan. Dosis yang digunakan adalah 0,02 ml per 1 kg berat kucing.

Lalu, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk 1 kali suntik scabies? Rata-rata, biaya suntik scabies sekitar Rp100.000-Rp300.000.

Daftar Harga Obat Suntik Untuk Penyakit Scabies Kucing
Daftar harga obat suntik untuk penyakit scabies kucing.

Besar biaya tersebut tergantung tempat atau klinik untuk penyuntikan scabies dan jenis obat yang disuntikkan. Jadi, bisa saja biaya yang harus kamu bayarkan untuk pengobatan scabies lebih murah ya. 

Baca lebih lanjut: Kutu Telinga Kucing: Gejala, Pengobatan & Pencegahan »