5 tanda kucing mau pup beserta solusi mendisiplinkan kucing pup sembarangan

Kucing memang jago banget bikin kamu gemas. Tapi, ada kalanya si meong bikin kamu jengkel. Apalagi karena dia sering banget pup sembarangan. Nggak cuma bikin rumah bau, kamu jadi harus lebih sering bersihkan pup dia yang tercecer. Kamu sudah berikan dia litterbox. Tapi, nggak tahu kenapa si meong tetap saja pup di luar kotak pasirnya. Biasanya, melatih kucing pakai litterbox nggak terlalu susah. Tapi, ada kalanya owner juga harus peka saat si meong menunjukkan tanda-tanda mau pup. Contohnya, seperti membuat gerakan menggali di lantai ubin, mengeong keras, atau malah bertingkah hiperaktif. Supaya si kucingmu nggak lagi “kecelakaan” saat mau pup, cari tahu 5 tanda kucing mau pup berikut.

1. Mengendus-endus permukaan lantai atau karpet

Sebelum pup, kucingmu biasanya bakal mengendus-endus permukaan lantai atau karpet. Itu adalah tanda kucing mau pup pertama yang akan saya bahas. Masih belum ada penelitian ilmiah yang menjelaskan perilaku kucing yang unik itu, sih. Tapi, kemungkinan si meong melakukannya untuk menemukan tempat yang tepat buat buang air. Dia bisa jadi memastikan lokasi itu bukan teritori kucing lain. Memang, nggak semua kucing yang mengendus-endus lantai atau karpet berarti dia mau buang air. Tapi, kalau dia melakukannya beberapa menit setelah makan, kamu patut curiga. Apalagi, kalau dia menunjukkan tanda-tanda lainnya.

2. Melakukan gerakan menggali dengan kaki depannya

Mengendus lantai atau karpet saja memang nggak cukup jadi bukti kalau si meong mau buang hajat. Tapi, yang jelas si meong pasti pup saat dia sudah mulai menggali dengan kaki depannya. Gerakan menggali itu biasa dilakukan kucing-kucing saat akan buang air. Biasanya, dia bakal cari lokasi dengan permukaan yang lembut. Misalnya, seperti di atas karpet, handuk yang jatuh, atau malah, tempat tidurmu. Tapi, jangan langsung panik dan mengusirnya, ya! Yang ada, kucingmu malah jadi takut dan kebingungan. Akibatnya, dia jadi buang air di tempat lain, deh.

Kalau dia sudah mulai tunjukkan tanda ini, pindahkan si meong dengan hati-hati ke litterbox-nya. Nantinya, secara insting dia bakal paham kok kalau litterbox itu adalah tempat buat pup. Kamu mungkin harus melakukan ini selama beberapa kali. Apalagi, kalau kucingmu masih kecil. Yang penting, pastikan litterbox tersebut bersih, ya. Kalau litterbox dalam kondisi kotor, si kucing bakal menolak dan memilih buat cari spot pup lainnya.

3. Posisi kucing berjongkok

Kalau kucingmu tiba-tiba mojok dan mengambil posisi jongkok, harus waspada tuh! Itu salah satu dari tanda kucing mau pup. Kucing yang ambil posisi jongkok sudah pasti akan buang air atau pup. Kalau kamu terlambat tahu dan si meong sudah terlanjur ambil posisi ini, jangan langsung diusir. Seandainya masih sempat, sebaiknya segera pindahkan dia ke litterbox. Kalau sudah keburu keluar, lebih baik biarkan dia menuntaskan pup terlebih dulu. Setelah itu, barulah kamu pindahkan pupnya dengan menggunakan scoop ke dalam litterbox. Bawa serta kucingmu dan letakkan dia di dalam litterbox. Biarkan si meong mengendus pup dan menguburnya. Lain kali, dia bakal tahu kalau sudah ada litterbox untuk tempatnya buang air.

Jangan lupa, cuci lantai atau karpet yang terkena pup tadi dengan cairan enzim khusus. Kamu bisa beli cairan enzim itu di petshop. Kalau lagi nggak ada uang, kamu juga bisa kok membersihkannya dengan air hangat dan sabun. Tujuannya, supaya kucingmu nggak lagi pup di tempat tersebut.

4. Kucing mengeong-ngeong keras

Pernahkah kucingmu kelihatan gelisah dan mengeong keras? Padahal, kamu sudah memberinya makan. Memang, ada banyak banget penyebab kucing mengeong. Bisa jadi si meong minta makan, atau memang dia mengajakmu ngobrol. Tapi, kucing mengeong juga bisa jadi pertanda dia ingin pup. Ini bisa saja terjadi kalau dia nggak bisa pergi menuju tempat litterboxnya. Misalnya, dia lagi tidur santai di dalam kamarmu setelah makan siang. Lalu, tiba-tiba dia bangun dan mengeong sambil menggaruk-garuk pintu. Kebanyakan cat owner salah mengira. Alih-alih membiarkan si meong keluar, kamu malah mengajaknya bermain. Akibatnya, dia terpaksa pup di tempat yang nggak seharusnya.

5. Kucingmu bersifat hiperaktif

Tanda terakhir kucing mau pup adalah perilaku hiperaktif yang tidak biasa. Kucingmu juga bisa jadi hiperaktif saat dia ingin pup. Misalnya, dia tiba-tiba berlari ke daerah belakang sofa atau tempat tersembunyi lainnya. Ini sering banget terjadi kalau kucingmu masih kecil. Nah, biasanya owner salah menanggapi tanda ini. Kamu mengira si meong sedang mengajakmu main. Kagetlah kamu saat menemukan ada “harta karun” si meong di bawah sofa. Perhatikan baik-baik, ya. Kalau si meong lari ke sudut ruangan setelah selesai makan, bisa jadi sebenarnya dia cari tempat pup.

Terus membaca: Cara mudah membersihkan pup yang menempel di bulu kucing »

Bagaimana cara terbaik supaya kucing saya terbiasa pakai litterbox?

Sekarang, kamu sudah tahu tanda-tanda kucing yang mau pup. Tapi, saya yakin rasa penasaranmu tidak berhenti di situ saja. Kamu juga ingin tahu cara yang tepat supaya kucingmu mau memakai litterbox. Saya akan berbagi tips lebih lengkapnya di sini.

1. Kenali kebiasaan kucingmu

Supaya kucingmu lebih cepat terbiasa pup di litterboxnya, kamu harus kenal dengan kebiasaannya. Kalau si meong mantan kucing jalanan, mungkin dia nggak cocok dengan jenis  pasir komersial yang kamu pakai. Kalau begitu, coba gunakan tanah hitam yang biasanya dipakai pekerja bangunan. Tanah kebun juga bisa banget kamu pakai. Kucingmu pasti bakal merasa lebih nyaman saat memakainya. Setelah itu, barulah kamu bisa mengganti tanah tersebut dengan pasir litter secara bertahap. Hal yang sama juga perlu dilakukan kalau kamu ganti pasir litterbox ke jenis yang lain. Bantu kucingmu beradaptasi, ya.

2. Pilih pasir litterbox yang tepat

Omong-omong soal pasir litterbox, ini juga penting banget buat kamu perhatikan. Saya menyarankan kamu menghindari jenis pasir litter yang menimbulkan debu. Kalau debu dari pasir itu sampai masuk ke saluran pernapasan kucing, bisa bahaya banget. Kucingmu bisa terkena infeksi saluran pernapasan atas yang lumayan fatal. Jenis pasir gumpal memang kelihatan praktis, tapi itu juga bisa membahayakan. Terlebih buat kitten yang hobi memakan pasir litter. Pasir gumpal itu bisa-bisa menggumpal di dalam saluran pencernaan kucing. Akibatnya, si meong jadi terkena gangguan pencernaan. Saya biasanya menggunakan jenis pelet kayu. Tapi, tentu saja itu terserah kamu. Pokoknya, pertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan buat si kucing, ya.

3. Bersihkan litterbox secara rutin

Kamu pasti jijik dan ogah banget kan pakai toilet yang kotor? Kucingmu juga bakal merasakan hal yang sama. Bisa jadi, alasan dia masih sering pup sembarangan adalah karena litterboxnya kotor. Hayo, berapa kali seminggu kamu membersihkan litterbox si meong? Saya biasanya membersihkan pasir kucing dari pup dua kali sehari. Semakin sering si meong pup, kamu juga harus makin sering membuang pupnya. Jangan lupa, cuci litterbox seminggu sekali. Supaya, si meong tetap rajin pup di dalam litterboxnya.

4. Pilih litterbox yang tepat

Selain memilih pasir litter, kamu juga harus memilih litterbox. Kamu bisa menemukan berbagai macam kotak pasir di petshop. Tapi, jangan sembarangan memilih! Kamu perlu memastikan litterbox itu bisa mengakomodasi kebutuhan si meong saat buang air. Kalau kucingmu masih kitten, sebaiknya pilih litterbox yang nggak terlalu lebar dan tinggi. Kalau dia kesulitan mengakses litterbox, si meong bisa pilih tempat lainnya buat pup. Sebaliknya, pilih litterbox yang lebar untuk kucing yang sudah dewasa. Kamu juga bisa beli model litterbox dengan atap. Tapi, pastikan si meong bukan tipe kucing yang gampang gugup atau penakut, ya.

5. Mengarantina kucing pendatang baru

Baru adopsi kucing baru? Sebaiknya, lakukan pengarantinaan dulu, ya. Mengarantina kucing baru ada banyak banget manfaatnya, lho. Salah satunya, kamu jadi lebih gampang buat mengajarinya pup di dalam litterbox. Kamu bisa menggunakan satu ruangan kosong di rumahmu khusus buat mengarantina kucing barumu. Sediakan kandang, litterbox beserta isinya, dan beberapa mainan. Biarkan kucingmu mengeksplorasi ruangan tertutup itu. Bikin dia senyaman mungkin dengan lingkungan barunya. Begitu dia sampai di litterbox, insting si meong pasti langsung muncul. Jadi, dia bakal langsung menuju ke kotak pasir buat buang air. Setelah dia terbiasa dan nyaman, barulah kamu perkenalkan si meong dengan lingkungan rumah yang lebih luas.

6. Letakkan litterbox di tempat yang strategis

Lokasi litterbox juga penting banget, lho. Kucing bakal memilih lokasi yang tersembunyi dan jauh dari keramaian buat pup. Ya, kurang lebih sama deh dengan kamu. Kamu nggak bakal bisa merasa nyaman saat buang air besar di lokasi yang ramai, kan? Makanya, pilihlah lokasi litterbox yang tepat buat kucingmu. Jangan meletakkan litterbox di tempat yang ramai dilewati oleh manusia atau hewan peliharaan lain. Selain itu, letakkan litterbox jauh dari tempat si meong makan dan minum. Pastikan kucingmu bisa mengakses litterboxnya tanpa halangan. Kalau dia merasa nyaman dengan lokasi litterbox, kucingmu akan pup di dalamnya. Kalau nggak, dia bakal memilih sendiri tempat pup yang nyaman.

7. Tempatkan beberapa litterbox di lokasi yang berbeda

Tips satu ini berguna banget buat mencegah kucing yang nggak sengaja pup di sembarang tempat. Kucingmu bisa jadi nggak punya waktu yang cukup buat menjangkau litterboxnya. Akibatnya, dia terpaksa memilih tempat lain yang lebih dekat. Makanya, sebaiknya kamu punya litterbox minimal 2 buat satu kucing. Ini tergantung seberapa luas rumahmu, ya. Kalau rumahmu tergolong besar, siap-siap saja menempatkan litterbox yang lebih banyak. Letakkan litterbox di titik yang berbeda. Pastikan kucingmu tahu kalau di area itu terdapat litterbox.

8. Berikan hadiah saat dia pup di litterbox

Beberapa kucing memang harus disogok dulu supaya nggak pup sembarangan. Kucingmu bisa jadi sedikit merasa aneh dan kurang nyaman saat pakai litterbox. Kamu bisa menanamkan sugesti positif dengan memberikannya pujian setiap dia mau pup di dalam litterbox. Pujian itu bisa datang dalam bentuk belaian sayang atau snack favoritnya. Sesuaikan saja dengan karakter si meong. Dengan pemberian treat atau hadiah, kucingmu pasti jadi cepat paham.

9. “Kecelakaan” tetap bisa terjadi. Tetap sabar ya!

Yang namanya baru proses belajar pastilah berlangsung bertahap. Hal ini juga berlaku saat kamu melatih kucingmu pup di litterbox. Apalagi, kalau si meong masih kitten. Pastinya, kamu harus ekstra sabar. Kejadian si meong yang buang air di luar litterboxnya bisa jadi bakal terulang. Tapi, kamu jangan memarahi atau menghukumnya. Pindahkan pup tersebut ke pasir litterbox dan letakkan si meong di dalam kotak pasir itu juga. Biarkan dia mengendus pup dan menguburnya. Lakukan ini berkali-kali hingga si meong paham dan mau pup di dalam kotak pasirnya.

10. Periksa kesehatan kucingmu

Biasanya, kucing butuh waktu paling nggak 1 bulan supaya dia terbiasa pup di dalam litterbox. Tapi, kamu boleh curiga kalau masa adaptasinya lama banget. Beberapa masalah pencernaan bisa jadi penyebab kucingmu pup sembarangan. Diare, misalnya, jadi salah satu penyebab paling umum dari kucing yang sering pup di luar litterbox. Saat dia terkena diare, kucingmu memang nggak bisa mengontrol otot ususnya dengan baik. Akibatnya, pupnya pun jadi bertebaran dimana-mana. Masalah konstipasi juga bisa bikin kucingmu ogah menghampiri litterbox. Kalau kucingmu kelihatan jongkok di tempat yang berbeda-beda dan berteriak, itu bisa jadi tanda konstipasi. Selain itu, si meong juga bisa jadi mengalami trauma dalam menggunakan litterbox. Sehingga, itulah yang bikin dia jadi memilih pup di sembarang tempat. Sebaiknya, segera bawa si meong ke dokter hewan untuk diperiksa.

Kesimpulan

Kesal dengan kucingmu yang sering pup sembarangan? Sebelum si meong pup, biasanya kucing menunjukkan tanda-tanda mau pup. Tugasmu adalah memantau dan memindahkan si kucing supaya dia bisa pup di dalam litterboxnya. Tanda-tanda kucing yang mau pup antara lain adalah dia akan mengendus-endus lokasi tempatnya akan buang air. Selain itu, kucingmu juga akan mengaruk-garuk lokasi tersebut dan berjongkok buat pup. Kalau si meong berada di ruangan tertutup, dia bakal mengeong keras dan menggaruk-garuk pintu. Kucingmu yang kelihatan hiperaktif juga bisa jadi menunjukkan tanda dia mau pup, lho.

Akhir kata, apakah kucing milikmu menunjukkan tanda mau pup yang sama? Jika ada perilaku yang berbeda, silakan berbagi informasi penting itu melalui kolom komentar ya. Informasi yang kamu bagikan akan saya pakai untuk melengkapi artikel ini. Dengan begitu, pemilik kucing pemula akan sangat terbantu dan tidak stress mengurusi pup kucing. Hehe.

Baca lebih lanjut: 5 alasan kenapa kucing tidak mau pup di pasir »