Kucing hamil mencret

Banyak pemilik kucing bertanya kepada saya, “Kak, bagaimana cara mengobati kucing hamil mencret? Bolehkah saya belikan obat diare dari apotik?”. Wait, tunggu dulu. Kamu jangan memberikan obat diare manusia ke kucing. Dosis pemakaiannya berbeda.

Ada dua kasus kucing hamil mencret. Pertama, kucing menderita diare ringan. Kedua, kucing menderita diare berat. Saya akan sharing beberapa tips singkat untuk mengatasi diare ringan:

  1. Ganti pakan kucing yang sesuai.
  2. Beri makanan yang mengandung serat fiber.
  3. Beri minuman yang mengandung elektrolit.
  4. Belikan kapsul probiotik.

Beberapa kasus kucing hamil mencret sembuh dengan solusi tersebut. Tapi, jika kucing hamil terinfeksi cacing, atau bakteri, kucing akan diare berat. Kamu harus segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

CATATAN: Saya berpesan, jangan sembarangan memberi obat pada kucing. Pastikan kamu melakukan diagnosis gejala, penyebab dan pemeriksaan dengan tepat. Kamu juga perlu memperhatikan dosis obat sesuai dengan berat badan kucing.

Kenapa kucing hamil mencret?

Sebagai pemilik kucing, saya sangat was-was ketika kucing betina saya yang sedang hamil mencret. Saya khawatir saya salah memberi makan. Dan saya lebih khawatir lagi apabila kucing betina saya terserang infeksi cacing atau bakteri. Saya mempelajari berbagai kemungkinan tersebut.

Pemilik kucing biasanya mengasosiasikan mencret dengan keracunan makanan dan gangguan pencernaan. Akan tetapi, ada banyak penyebab diare pada kucing hamil. Saya akan membahasnya satu persatu sejauh pemahaman saya.

CATATAN: Mengidentifikasi penyebab kucing hamil mencret adalah langkah pertama mengobati diare. Memahami penyebab diare juga akan membantu pemilik kucing melakukan pencegahan. Jadi, kucing hamil tidak mengalami diare berat yang membahayakan.

10 penyebab kucing hamil mencret

Saya akan berbagi pengalaman tentang penyebab kucing hamil mencret. Jika kamu punya informasi yang lebih lengkap, tolong kasih tau saya melalui kolom komentar.

1. Perubahan menu diet

Sebagai pemilik kucing, saya ingin memanjakan kucing saya yang sedang hamil. Saya membelikan kucing betina makanan mahal. Jadi, saya mengganti menu diet kucing.

Awalnya, saya berfikir bahwa semakin mahal makanan semakin baik untuk kucing. Tapi ternyata saya salah. Perubahan menu diet kucing hamil secara mendadak dapat menyebabkan kucing mencret. Beberapa jenis makanan kucing tertentu kadang menimbulakan peradangan saluran gastrointestinal (GI). Intinya, makanan itu tidak cocok untuk saluran pencernaan kucing.

Tanda-tanda kesalahan penggantian menu diet adalah terjadi diare, mencret, muntah dan tubuh kucing lemas. Apakah saat kucing hamil kita tidak boleh mengganti menu makanannya? Tentu boleh, tapi carikan makanan yang cocok untuk saluran pencernaan kucingmu.

Saya menuliskan pengalaman merubah menu diet kucing hamil di sini. Tujuan saya sederhana, yaitu ingin meningkatkan asupan gizi untuk kucing saya yang sedang hamil. Saya sukses melakukan peralihan dari Whiskas ke Royal Canin tanpa terjadi mencret.

2. Pemberian makanan berkualitas rendah

Kucing betina akan lebih banyak makan saat umur kehamilannya menginjak 25 hari. Kamu harus memberikan kucing betina makanan tambahan. Karena ingin hemat banyak pemilik kucing membelikan makanan berkualitas rendah.

Please jangan kasih kucing hamil makanan berkualitas rendah, nanti bisa mencret. Saat hamil, kucing butuh asupan gizi yang lebih banyak. Kucing betina makan untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan anak-anaknya.

Jika kamu sedang ingin berhemat, kamu dapat membuat makanan basah dari daging ayam. Kamu dapat menggiling daging ayam dan memasaknya dengan agar-agar putih. Makanan ini sangat baik untuk mencukupi gizi kucing dari pada makanan kucing berkualitas rendah.

Makanan kucing berkualitas rendah sering dijual sangat murah. Dia tidak melalui quality control yang ketat. Bahkan sering belum mendapatkan izin AAFCO. Jadi, berhati-hatilah memilih makanan untuk kucing hamil.

3. Intoleransi makanan dan alergi makanan

Di sadari atau tidak, kucing hamil memiliki potensi alergi makanan dan intoleransi makanan. Dalam banyak kasus, intoleransi makanan dan alaergi makanan merupakan akar dari diare kronis.

Menariknya, alergi pada kucing bisa berkembang ketika kucing diberimakanan yang sama terlalu lama. Jadi, saat kucing hamil, sebaiknya kamu mengkombinasikan antara makanan kering dan makanan basah. Pemberian makanan basah dan kering saat kucing hamil dapat kamu lakukan secara bertahap.

Apa yang harus saya lakukan saat kucing terkena alergi makanan atau intoleransi makanan? Hentikan pemberian makanan kucing, kasih minum air yang banyak dan segera bawa ke dokter hewan terdekat.

4. Intoleransi laktosa dari produk susu

Kasus intolerasi laktosa pada kucing hamil sering terjadi karena pemilik kucing salah memberikan susu. Sebenarnya kucing dewasa itu sudah tidak butuh susu. Karena hormon pemecah enzim laktosa ditubuh kucing dewasa sangat kecil.

Dengan demikian, jika kucing hamil minum susu yang tinggi laktosa, dia akan mencret. Produk susu tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus kucing hamil. Apabila keadaan ini dibiarkan terus menerus, kucing dapat mengalami intoleransi laktosa.

Selama kamu memberi gizi cukup melalui makanan kucing, kamu tidak perlu memberi suplemen susu. Tapi, jika kamu ngotot ingin memberi susu pada kucing hamil, tolong pilihkan susu khusus kucing hamil. Susu tersebut harus rendah laktosa dan mengandung banyak nutrisi.

5. Makan makanan basi

Jangan sekali-sekali memberikan makanan basi atau makanan kedaluarsa pada kucing hamil. Biasanya makanan basi akan langsung menyebabkan mencret. Secara saintifik, makanan basi telah terkontaminasi oleh bakteri dan jamur.

Jika makanan tersebut dimakan kucing, bakteri dan jamur berbahaya akan masuk ke saluran pencernaan. Akibatnya, kucing hamil akan mengalami diare pada keesokan paginya. Pada kasus infeksi parah, kucing hamil dapat mengalami diare berat dan kekurangan cairan.

6. Infeksi bakteri & virus

Selain makanan, ternyata infeksi bakteri dan virus mampu membuat kucing hamil mencret. Banyak orang sering menyebut infeksi ini sebagai gangguan pencernaan. Tapi, ini bukan gangguan biasa.

Infeksi bakteri dan virus pada saluran pencernaan dapat menyebabkan kucing hamil diare dan muntah. Jika dibirakan saja, kucing hamil dapat masuk dalam kondisi diare berat. Akibatnya, berat badan kucing betina menurun dan kucing betina mengalami kekurangan cairan.

Dari banyak kasus, diare akut sering menjadi indikasi adanya infeksi bakteri pada usus kecil kucing hamil. Untuk mengobati infeksi bakteri, kamu butuh antibiotik. Pastikan kucing kamu mendapatkan diagnosis yang tepat. Jadi, obat antibiotik yang diberikan akan langsung bekerja dengan cepat.

7. Parasit internal

Pada kasus spesial, diare kucing merupakan gejala parasit usus. Parasit internal dapat menular melalui air, kotoran dan makanan. Jadi, kalau kucing kamu sering keluar rumah, bisa dipastikan dia mudah tertular oleh parasit internal.

Kucing hamil yang mencret dikarenakan parasit internal biasanya langsung akut. Tapi kamu tidak perlu panik. Karena obat untuk parasit internal sudah tersedia di klinik dokter hewan. Dengan demikian, kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.

Parasit internal biasanya tidak hanya menyerang sendiri. Setelah tubuh kucing melebah akibat diare, sistem kekebalan tubuh kucing menurun. Akhirnya, bakteri atau virus menyerang dengan mudah.

Kamu ingin tahu apa saja parasit internal yang dapat menyerang kucing?

7 Parasit internal yang menyebabkan diare:

  • Giardia.
  • Coccidia.
  • Parasit cacing tambang.
  • Cacing pita.
  • Cacing cambuk.
  • Toksoplasma.
  • Cacing gelang.

8. Inflammatory bowel disease (IBD)

Sebagian besar diare berat pada kucing hamil disebabkan oleh peradangan. Peradangan saluran pencernaan ini dikenal dengan istilah inflammatory bowel disease (IBD). IBD mencakup kondisi seperti gastritis, pankreatitis, enteritis, dan kolitis.

Peradangan kronis dan diare jauh lebih serius daripada yang mungkin terdengar. Kondisi yang termasuk dalam “umbrella” IBD memiliki potensi hubungan dengan penyakit parah. Sangat penting bagi pemilik kucing untuk mengetahui diagnosis yang tepat dan akurat jika kucing mereka yang sedang hamil diare kronis.

9. Terserang penyakit binjal atau penyakit hati

Kamu mungkin sudah tahu peran organ hari dan ginjal. Kemampuan detoksifikasi organ ini sangat penting untuk kesehatan kucing kamu yang sedang hamil.

Ketika ada sesuatu yang salah dengan organ hati dan ginjal, kucing hamil akan mengalami mencret. Akan tetapi, dokter hewan tidak dapat mendiagnosis disfungsi hati atau ginjal hanya dengan adanya diare. Uji laboratorium harus dilakukan untuk mengetahui kelainan pada fungsi hati dan ginjal.

10. Keracunan bahan kimia berbahaya bisa menyebabkan kucing mencret dan muntah

Kucing hamil yang menelan bahan kimia berbahaya atau beracun dapat mencret, muntah dan diare berat. Jika kucing hamil keracunan dan diare kronis, kucing akan kejang-kejang. Gejala lain yang biasanya menyertai adalah kucing muntah cairan kuning disertai busa. Jika sudah seperti itu, sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama pasca keracunan.

Apa gejala kucing hamil mencret?

Untuk mendeteksi kucing hamil mencret, kamu perlu melakukan beberapa pengamatan terhadap kucing hamil. Berikut ini gejala kucing hamil diare:

  1. Demam.
  2. Muntah.
  3. Kelelahan.
  4. Tubuh kucing lemah.
  5. Depresi.
  6. Penurunan berat badan.
  7. Kotoran berair.
  8. Sakit perut.
  9. Kecelakaan kamar mandi
  10. Kesakitan saat buang air besar.
  11. Jumlah BAB kucing hamil meningkat.
  12. Terdapat darah atau lendir dalam kotoran.

Pantau terus kondisi kesehatan kucing kamu. Pastikan untuk menulis segala keanehan dan kelainan yang terjadi. Laporkan kepada dokter hewan saat kamu memeriksakan kucing.

Semakin banyak informasi yang kamu berikan, semakin cepat dan akurat dokter mendiagnosis penyebab mencret kucing hamil kamu.

Kapan waktu yang tepat untuk membawa kucing hamil diare ke dokter hewan?

Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan.

  • Pertama, bagaimana kondisi umum kesehatan kucingmu? Apakah kucing betina kamu hamil muda atau hamil tua? Apakah kucing betina memiliki riwayat penyakit serupa?
  • Selanjutnya, apakah kucing betina kamu mengalami gejala mengkhawatirkan lainnya, seperti muntah, lesu, depresi, atau sakit?
  • Selain itu, seberapa sering serangan diare? Apakah diarenya sangat berair?
  • Terakhir, seperti apa diare kucing hamil kamu? Apa warna kotoran yang keluar? Apakah berwarna normal, hitam, lembab? Kotoran hitam dan lembab sering menunjukkan pendarahan internal yang harus segera diobati.

Tidak masalah, jika kamu tidak mendapatkan jawaban lengkap atas pertanyaan awal diatas. Jika kucing hamil kamu tidak sehat secara keseluruhan. Dan kotorannya terlihat tidak normal, bawalah kucing hamil untuk diperiksa oleh dokter hewan.

Cara mengobati kucing hamil yang sedang mencret

Setelah kamu mendiagnosis permasalahan kucing hamil mencret dengan benar. Ada dua cara mengobati kucing hamil mencret, yaitu pengobatan di rumah (home remidies) dan pengobatan di klinik dokter hewan.

1. Perawatan kucing hamil diare di rumah

Tidak semua kucing hamil mencret harus dirawat di klinik dokter hewan. Jika tidak ada gejala yang mengkhawatirkan, dokter hewan akan menyarankan perawatan kucing hamil di rumah (home remidies). Berikut ini 5 pengobatan kucing mencret yang dapat kamu lakukan di rumah.

a. Ganti makanan kucing (Switch Up the Food}

Kucing hamil yang mencret itu tidak seperti kucing muntah. Saat kamu mengetahui kucing kamu diare, jangan memberi makanan kucing yang sudah lama. Makanan kucing yang terlalu lama di simpan dapat memicu diare. Jika makanan kucing sudah kadaluarsa, makanan tersebut dapat berisiko menimbulkan penyakit lipidosis hati.

Lalu, apa solusinya? Sederhanakan menu makanan kucing hamil kamu. Pastikan kucing betina tidak menerima snack kucing. Kamu dapat memberi makanan basah yang biasa dimakan kucing. Pastikan menu makanan kucing hamil mengandung protein, kalori dan vitamin yang seimbang.

(segera dilengkapi)  

2. Perawatan kucing hamil diare di klinik dokter hewan

(segera dilengkapi)

Kesimpulan

Jangan meremehkan gejala kucing hamil mencret. Mungkin terlihat sepele, tapi gejala tersebut bisa menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius. Cara mengobati kucing hamil mencret ringan adalah dengan mengganti jenis pakan, pemberian probiotik dan cairan elektrolit.

Apabila kucing hamil telah diare berat, segera bawa ke dokter hewan. Dokter akan melakukan terapi cairan (infus), pemberian obat anti-diare dan probiotik. Kadang kucing perlu menginap beberapa hari sampai diare kronisnya sembuh.

Akhir kata, bolehkah saya tahu cara pengobatan mana yang menjadi favorit kamu? Tulis pengalaman kamu mengobati kucing hamil mencret di kolom komentar ya? Jika kamu suka konten seperti ini, jangan lupa subscribe dan share artikel ini. Sudah? Saya hitung sampai 3. Satu…dua…tiga! Goodjob!

Baca lebih lanjut: 10 rekomendasi obat diare kucing terbaik (manjur) »

Leave a Comment